***
Sesampai di rumah sakit.
"Mah aku ke ruangan Sandra dulu yaa... mamah kalau mau pulang duluan pulang saja, aku nanti kalau Sandra sudah sembuh janji bakal pulang." Ucap Tasya dengan memberikan jari kelingking cantiknya.
"Yasudah kamu ingin dijemput kapan?"
"Nanti aku kabarin lewat mamah Sandra mah..."
"Baiklah mamah pulang dulu yaa cantik, bye." Ucap nyonya Rybeca dari balik kaca mobil.
-
-
-
-
-
"Sandra..." Ucap Tasya yang secara tiba-tiba memeluk Sandra dari belakang saat Sandra sedang berdiri depan jendela.
"Kenapa Tasya...?"
"Aku punya sesuatu buat kamu..."
"Apa...?"
"Jeng-jeng..." Tasya memberikan kotak handphonenya kepada Sandra.
"Ini apa...?" Sandra mulai bingung.
"Ini Hp namanya..."
"Oh yang sering digunakan oleh orang tua kita bukan sihh...?"
"Yap, kamu betul."
"Terus untuk apa...?"
"Untuk kamulah San."
"Aku... untuk apa, aku hp...?" Sandra semakin bingung.
"Buat dibuang... ya buat dipakailah." Tasya mulai kesal.
"Sabar dong... aku masih bingung kenapa kamu memberiku hp... memangnya ada apa? ulang tahunku sepertinya sudah lewat... terus ulang tahunmu tidak beda jauhkan denganku dan hari ini bukan hari istimewa kita... apa jangan-jangan kamu..." Sandra menjelaskan secara rinci.
"Jangan-jangan apa...?, udah ah... jangan mikir yang tidak-tidak... aku memberikan hp ini untukmu agar kita bisa saling menghubungi soalnya aku mau pergi nanti nggak lama ko cuman aku ingin komunikasi kita tetap lanjut jadi aku membelikan ini untukmu." Tasya pun menjelaskan yang tidak kalah rinci.
"Kamu mau pergi... kemana...? Berapa lama...? kapan...? Dan ingin ngapain?." Tanya Sandra yang diikuti rasa takut nya sehingga Tasya merasa ragu untuk menjelaskan semuanya.
"A..ku.. aku hanya pergi untuk beberapa hari, untuk liburan jadi kamu tidak harus khawatir yaa..." penjelasan singkat Tasya yang membuat rasa ragu dibenak Sandra.
"Kamu benar yaa tidak lama..."
"Iya sayang ku Sandra."
"Yasudah lebih baik aku menjelaskan bagaimana memakai handphone ini.""Oke deh..."
***
Merekapun belajar bersama cara memakai benda tersebut agar tidak terjadi kekeliruan diantara keduanya, dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengajarkan Sandra karena ia sudah cukup mahir handphone tersebut.
"Ya Tuhan kamu pandai sekali memainkan handphonenya San..." ucap Tasya yang kagum akan kemahiran Sandra.
"Mamah akukan punya benda ini jadi aku pernah memainkannya, bagaimana sihh kamu." Ucap Sandra diiringi dengan tawa manisnya membuat Tasya menjadi bahagia yang terlihat dari senyuman manisnya.
"Aku senang kamu seperti ini San, maafkan aku karena aku harus meninggalkanmu dalam waktu lama bukan sebentar. Maafkan aku karena aku berbohong kepadamu ya Tuhan apakah waktu dapat dilambatkan aku tak ingin semuanya berakhir." Ucap batin Tasya yang membuat mata cantiknya seperti memantulkan cahaya karena air mata yang ia tahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Hijrah
Spiritualseorang gadis cantik yang bernama Anatasya Luciana, benci sekali dengan islam entah karena apa alasannya namun, entah mengapa Tasya jadi ingin sekali mendapat maaf dari orang islam agar ia bisa istiqomah seterusnya diagama islam. Akankah tasya menda...