Geanatha (01)

162 13 9
                                    

Happy reading....
------------------------------------------

Di sinilah aku berdiri. Aku sedang terkena jadwal piket untuk menjaga gerbang-_-. Menunggu siswa-siswi yang datang terlambat ke sekolah. Ternyata, jadi anggota PKM tuh sebanding sama OSIS di sekolah.

Pukul 06.55 -setelah ini bel berbunyi. Tetapi, masih ada aja siswa-siswi yang baru saja datang. Ada yang mendorong sepeda pancalnya dengan sangat pelan, ada yang masih sibuk ngrumpi. Terutama kaum hawa, dan masih banyak lagi. Dan ini yang membuatku kesal.

Kringg... Kringg...

Seluruh siswa-siswi yang masih berada di depan sekolah berhamburan masuk ke dalam sekolah. Karena hari ini diadakan upacara.

Sekarang pukul 07.12. Seharusnya pukul 07.00 tadi, aku sudah harus menutup pintu gerbang. Setelah aku rasa tidak ada siswa lagi yang akan masuk, aku segera menutup gerbang sekolah.

Tapi tunggu.... Ada perasaan gak enak gitu.

Bruuaakkk

Hantaman keras dari sepeda motor besar yang membuatku terkejut setengah mati. Alay. Ya bagaimana tidak coba? Bahkan pintu gerbang sampai sedikit penyok gegara hantaman yang cukup keras tadi.

"Woyy! Lu liat gue gak sih? Main tutup aja!" Bentak cowok itu yang masih berada di atas motornya. Aku menatap cowok itu dengan tatapan tajam. Setajam silet.

Kemudian bersendekap sambil meneliti cowok ini. Mulai dari kaki sampai ujung kepala. Berantakan.

Dengan pakaian yang tak bisa dikatakan rapi. Tidak memakai dasi, kerah yang belum terlipat, sepatu dengan tali berwarna neon, rambut yang acak-acakan --terlihat jelas, itu adalah siswa yang tak tahu aturan. Bikin aku jadi tambah kesal saja. Huffttt.

"Napa liatin gue kek gitu? Naksir lu?" Tanya cowok berambut jabrik dan berperawakan tinggi seperti tiang listrik itu. Ngga juga sih:v.

PD gila. Batinku

Aku membukakan gerbang agar tuh cowok masuk. Dan cowok itu merasa lega karena dibukakan pintu gerbangnya dan segera menaruh motor ninja putihnya di parkiran.

Sebelum cowok itu masuk ke dalam area sekolah, aku menarik seragam cowok itu. Hingga cowok itu sedikit terhuyung ke belakang. BODO AMAT. Emang kudu dikasih pelajaran nih.

Bukan maksudku meloloskan siswa yang datang terlambat begitu saja tanpa alasan. Aku juga harus memberi hukuman kepada siswa yang datang terlambat. Baru siswa itu bisa lolos.

"Mau kemana lo? Lo harus dapet hukuman." Aku tak peduli sama caci makian itu cowok. Kelihatannya, itu cowok mulai emosi.

Shitt! Gumam cowok itu. Kemudian dia maju selangkah ke arahku.

"Lo harus dapet hukuman, karna lo terlambat! Gue gak seenaknya ngebuka pintu gerbang, buat lo masuk." Bentakku menatap cowok itu lekat.

"Emang lo siapa?" Kata-kata itu terdengar mengejek.

Gean. Siswa yang suka berperilaku buruk dan selalu bersikap dingin seperti es dengan wajah yang amat flat, seenaknya saja mengejek tepat di depan orangnya.

Anjiirrr.

"Gue? Gue anak PKM."

"Oohhh" Gean hanya ber'oh'ria.

Pliss... Aku udah hampir 2 tahun di sekolah ini, masih ada yang gak ngenalin? Ah masa bodo lah. Emang ya, gak dihargai banget itu sakit.

Aku sedang berpikir untuk menghukum nih cowok. Cowok itu hanya bersikap acuh tak acuh dengan keputusanku nantinya.

Geanatha; [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang