Geanatha (02)

81 9 1
                                    


Happy reading...😘😘😊

----------------------

Kriingg...kriingg...

Bel istirahat berbunyi. Seluruh siswa siswi SMA Sevit, berhamburan menuju tempat favorit mereka. Kantin. Pasti di sana sudah sangat ramai seperti orang mengantri sembako.

Setelah ulangan tadi, rasanya gue gak mood banget buat ke kantin. Kenyang banget, sumpah.

Kenyang? Padahal tadi belum sarapan. Kenyang karena liat soal matematika yang aduhh,,, jangan ditanya lagi susahnya macam apa.

"Ra, kantin yuk." Ajak Acha yang sudah berdiri di hadapannya.

"Gak ah. Gue lagi males. Lu berdua aja, gue nitip cilok deh." Aku memang biasa nitip sih, kalau lagi badmood gini.

Aku langsung memberi uang jajan ke Acha, sekitar 10.000 lah. Acha langsung mengambil dan melesat pergi ke kantin.

Sambil menunggu mereka datang, lebih baik memainkan ponselku. Sekarang, di sini hanya ada aku, dan beberapa murid lainnya termasuk 4 cowok yang gesrek abis. Evan, Veno, dan Rio.

Jangan heran, mereka termasuk most wanted di sekolah. Gak juga sih, mereka hanya mendapat julukan itu karena ketua mereka yang gantengnya tiada dua.

Mereka juga termasuk kumpulan geng black cross yang diketuai oleh Gean.

Evan. Temen seperjuangan si Gean. Ganteng? Pasti. Inget, masuk most wanted. Cuek, tapi gak cuek-cuek amat. Pinter, ga terlalu suka cewek, perhatian sih.

Veno. Cakep? Lumayan (menurut author), Stok cewek banyak, playboy lah. Suka bikin usil, pembuat masalah, gampang baper(?).

Rio. Mudah bergaul, kalau habis baperin cewek ga pernah tanggung jawab, ganteng? Iya lah, paling males. Humoris, Ceweknya di mana-mana.

10 menit sudah. Acha datang sambil bawa cilok seplastik ukuran sedang. Terus dilempar gitu aja ke depan mukaku. Ralat, di atas mejaku. Dan aku lansung masukin ponsel milikku ke saku.

"Kembalian!" Aku langsung menengadahkan tangan kiriku ke Acha. Kemudian Acha memberikannya.

---------------------<..>--------------------
Krinngg... krinngg...

Bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh siswa berhamburan keluar kelas. Hampir semua kelas sudah tidak ada penghuninya.

Sedangkan Atha, dan Acha masih berada di kelas. Karena mereka ada jadwal piket. Selesai piket, Acha beranjak pergi meninggalkan kelas.

"Tha, gue duluan ya? Nyokap udah jemput. Bye Atha sayang...." pamit Acha.

Sungguh... kau tak berperiketemanan. Batin Atha.

Beberapa menit kemudian, Atha selesai dengan urusan piketnya. Ia segera mengambil tas berwarna toska itu, tak lupa ia sangklotkan di pundak kanannya.

Sampai lantai satu, ia bertemu dengan geng Black Cross. Dan pastinya di situ ada Gean.
Gean berjalan di tengah-tengah temannya sambil tertawa terbahak-bahak.

Pura-pura gak tau aja, Atha. Pikir Atha.

Kini, Atha berjalan melewati kumpulan para cogan itu. Jalannya sedikit dipercepat, karena ia tidak ingin digoda oleh mereka. Dan cowok-cowok itu refleks menoleh ke arahnya.

"Eitss, ada cewek tuh," celetuk Rio.

"Calon gua itu mahh." Ucap Vino. Dan langsung mendapatkan jitakan keras dari teman-temannya.

Sedangkan Gean, hanya tertawa kecil yang bisa dibilang senyuman tipis.

"Lu inget, Yan! Kesepakatan kita kemarin." Rio mengingatkan. Dan Gean hanya diam.

Geanatha; [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang