Geanatha (15)

9 6 0
                                    

Kali ini ayu kembali dengan publish double part^^. Lanjut baca aja ya...

............

Dengan langkah cepat, Gean sudah sampai di kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya ke atas ranjang untuk menstabilkan jantungnya yang berdegup cepat karena habis berlari mengelilingi komplek.

Karena rasa suntuknya sudah mulai menjalar, Gean memainkan ponselnya. Ia melempar ponselnya asal di atas kasur. Ia pun segera berdiri dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi, dan bersiap-siap, Gean keluar dari kamarnya. Ia turun meghampiri mamanya. Ia sempat melihat jam tangannya yang selalu setia melingkar dipergelangan tangannya.

“Jam setengah tujuh,” gumam Gean.

Mamanya berjalan dari dapur menghampiri Gean.

“Yan, ini makan dulu yang banyak, ada makanan kesukaan kamu.” Ujar mamanya.

“Gean makan dikit aja Ma, aku mau pergi soalnya,” ucap Gean yang masih menghargai masakan mamanya.

Masa udah dibuatin capek-capek gak dimakan sih, kan mubadzir?

“Emang kamu mau jalan sama siapa? Udah harum aja, sama cewek ya pasti? Kenalin dong ke mama.” Gean hanya melirik Mamanya dengan diam dan melanjutkan makannya.

Selesai makan, Gean langsung berpamitan kepada sang Mama, lalu ia menarik pintu rumahnya dan keluar memasuki mobilnya.

Ia segera berangkat menuju rumah Atha. Jalanan terlihat begitu ramai, akhirnya Gean mengambil jalan pintas agar cepat sampai di rumah Atha.
                            …………..

Waktu menunjukkan pukul setengah tujuh.

Atha bahkan masih belum bersiap-siap. Pikirnya, ahh masih lama. Ia masih sibuk memainkan ponselnya. Ia sedang membuka google, tujuannya apa? untuk mendapatkan inspirasi style berpakaian.

“Ahh, yang ini aja deh gak terlalu ribet,” gumamnya ribet sendiri.

Setelah menemukan style yang ia cari, Atha beranjak menuju almarinya untuk mengambil beberapa pakaian. Dan kini ia sudah rapi dengan celana jeans putih panjang dengan baju hitam bermotif bunga-bunga ditambah topi putih dikepalanya.

Setelah selesai, ia mencoba melihat tampilannya di depan cermin dengan rambut yang dikepang menjadi dua. Perfect.

Tepat jam tujuh, suara klakson mobil di depan rumahnya terdengar. Atha segera berlari ke bawah menemui mamanya dan berpamitan.

“Anak mama yang cantik mau kemana?” Tanya sang mama.

“Kan kemarin Atha udah bilang Ma, mau jalan sama temen,” ucap Atha.

“Oh iya, mama lupa. Yaudah hati-hati ya,” kata mama.

Tok… tok… tok…

“Assalamu’alaikum,” Ucap Gean memberi salam dari depan rumah Atha.

Atha yang mendengarnya pun langsung berlari kecil untuk membukakan pintu. Kenapa Atha jadi terburu-buru dan terlihat sennag seperti ini? Apa dia benar-benar sudah tidak secuek itu pada Gean, yang dianggap seperti musuh?

Geanatha; [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang