Geanatha (09)

32 7 0
                                    

Sinar matahari memasuki celah-celah gorden kamarku. Tubuhku menggeliat seperti cacing kepanasan. Karena aku sangat malas bangun pagi hari ini.

Kulihat ke jam dinding yang menunjukkan pukul 06.45. Memang masih pagi sekali. Dan heranku kenapa aku tak bisa bangun siang?

Sial.

Sedapnya masakan mamaku tercium sampai ke kamar. Hingga pada akhirnya, aku memilih untuk bangun.

Sebelumnya, aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

-------

Author pov

Di lain tempat, Deran kebingungan mencari sebuah benda yang biasanya selalu ia bawa kemana-mana.

"Anjir, charger gue kemana sih?" Gumamnya kesal.

Sudah ia cari di mana-mana tapi tidak ketemu. Hanya satu tempat yang belum ia periksa. Kamar adiknya, Atha.

Deran membuka pintu kamar Atha tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Batinnya, Atha masih belum bangun tidur.

Mata tajamnya sempat melirik setiap sudut ruangan. Ia segera masuk ke dalam setelah melihat charger itu berada di atas meja.

Akhirnya ketemu juga. Batinnya senang telah berhasil mendapatkannya.

Krieettt

Pintu kamar mandi terbuka. Munculah Atha dengan tubuhnya yang terbalut handuk kimononya. Dan Deran yang sudah ada di dalam kamar, sedikit terkejut.

Bukan hanya Deran saja, Atha juga sangat terkejut dengan abangnya ini.

"ABAANNGGG!!!" Teriak Atha yang masih berdiri di depan pintu.

Tangannya ia taruh di depan dada, walaupun sudah tertutup oleh handuk kimononya.

Deran hanya menampakkan senyuman kuda. Karena dia juga takut kalau adiknya marah, sudah seperti beruang mau lahiran.

"Cepet keluarr!" Bentaknya.

Cowok itu hanya menangguk sebagai balasan. Ia bergegas menutup pintu setelah keluar dari kamar Atha.

Untung saja, saat itu Atha memakai kimononya, coba saja kalau dia sedang berganti baju. Mau cari mati???

.
Setelah berganti baju, ia langsung turun ke dapur di mana mamanya berada. Minggu pagi ini, Atha benar-benar semangat ingin membantu mamanya memasak.

Entah dari dorongan mana ia seperti itu, biasanya saja jika disuruh oleh mamanya saja malas.

"Mama.... Masak apa nih?" Tanya Atha sambil memeluk mamanya dari belakang.

Mamanya sontak terkejut. Tetapi kemudian mamanya menjawab dan melanjutkan acara masak-memasaknya.

"Masak cah kangkung nih, kesukaan ayah kamu."

Sedangkan Atha hanya ber'oh' ria.
Daripada dia hanya diam saja sebelum niatnya hilang, langsung saja ia mulai mencuci beberapa alat makan yang sudah selesai digunakan.

Ting tong.... ting tong

Suara bel rumah Atha berbunyi. Menandakan ada orang di balik pintu. Atha sadar itu, kemudian ia izin kepada mamanya untuk membuka pintu.

Atha berjalan melewati ruang keluarga yang cukup luas itu. Sesampainya di dekat pintu, ia segera membukanya. Cukup terkejut memang.

Cewek itu mengerutkan dahinya, ada apa gerangan cowok ini datang ke rumahnya?

"Pagi" ucap seseorang yang di balik pintu itu.

"Gean, ngapain lo di sini?"

"Emm, mau ajak lo jalan." Cowok itu menaikkan alisnya.

Matanya bergerak ke sana kemari. Mencari seseorang yang pasti adalah orang tua Atha untuk meminta izin meminjam putrinya.

Dikira barang pinjaman apa?

"Gue gak di suruh masuk gitu?" Tanya Gean membuyarkan lamunan cewek itu.

Yang merasa ditanya akhirnya mengangguk dan mempersilahkan Gran masuk ke dalam rumahnya.

"Maaf, masuk aja." Perintahnya. Sedangkan Gean hanya mengangguk sebagai balasan.

---------------------------------

I'm back guys....

Ok lanjut ya bacanya,,, jgn lupa vomment ya.
I love you yg setia baca ini cerita 😘😘😚

See you~~


Geanatha; [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang