Happy reading....
----------------------------------------------
Atha keluar dari kamar menuju ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya. Baru beberapa langkah ia mendengar perbincangan antara kakak, mama dan satu orang yang tidak ia ketahui. Dan itu bukan ayahnya, karena ayah Atha sedang berada di luar negeri.
Ia segera berlari ke arah tangga dan melihat siapa yang sedang asyik berbincang di ruang makan. Seketika mamanya melihat anak gadisnya yang berada di balik tangga. Dan beliau memanggil Atha untuk makan bersama.
"Atha, ayo turun! Ada temen kamu nih..." Atha segera menolehkan kepalanya dan mendapati mamanya yang sudah melambaikan tangan kepadanya.
Ia terkejut saat cowok yang duduk membelakanginya menoleh ke arahnya. Di sana ada Deran dan Gean yang sedang duduk bersebelahan.
"Gean?" Gerutunya dalam hati.
Atha berjalan lemas ke meja makan bukan karena sakit, melainkan malas menatap cowok yang ada di sana. Lalu ia menarik kursi dan duduk tepat di depan Deran.
Ia menatap ke arah Gean dengan tatapan bertanya, ngapain ke sini lo? dan hanya dibalas oleh senyuman dari Gean. Atha makin mengernyit bingung.
"Ekheemm" Deran berdeham cukup keras sampai Gean memutuskan tatapannya.
"Enak ya, ada yang senyumin pagi-pagi gini." Sambung Deran sambil melirik keduanya dari ujung matanya kemudian fokus menyantap roti selai coklatnya.
"Apaan sih?!" Kesal Atha pada kakaknya ini. Mamanya langsung menyikut lengan Atha agar berperilaku baik di depan "tamu".
Selesai sarapan bersama, Atha berjalan menuju rak sepatu dan mengambil sepatu yang akan ia gunakan hari ini. Gean menghampiri Atha yang sedang memakai sepatunya.
Sedangkan Deran berjalan melewati mereka berdua untuk berangkat kuliah. Dan hari ini dia juga tidak mengantarkan adiknya ke sekolah, itu juga menjadi kesempatan untuk menjemput pacarnya-_-
Ia melihat Deran yang baru saja berjalan melewatinya.
"Bang, kok gue ditinggal sih?!" Tanya Atha berusaha berlari mengejar kakaknya itu, meninggalkan Gean yang berdiri di tempat.
Dari sana, Gean hanya tersenyum tipis melihat tingkah Atha yang cukup menggemaskan untuknya. Deran membalikkan badan dan melirik Gean sekilas lalu bergantian menatap adiknya.
"Lo berangkat sama cowok lo nohh." Deran mengangkat dagunya ke arah Gean. Lalu melanjutkan jalannya menuju mobilnya tanpa menghiraukan jawaban dari Atha.
Beberapa detik, cewek itu terdiam dan tak bergerak dari tempatnya.
Gean mendekati Atha dan menggandeng tangan Atha yang putih nan lembut itu lalu manariknya pelan keluar dari rumah.Atha sempat memberontak berusaha melepaskan tangannya dari cekalan Gean, tapi tak berhasil karena tangan Gean yang menggenggam kuat tangan mungilnya itu.
"Ngapain lo ke rumah gue?"
"Gue? Ya jemput elo lah, emang gak boleh?" Tanya Gean balik dan memberi senyuman penuh arti kepada Atha.
"Udah cepet naik. Keburu gerbang ditutup." Suruh Gean dan segera memakai helm full face nya. Dan Atha segera naik ke atas motor Gean.
Setelah siap, Gean menjalankan motornya membelah jalanan kota Bandung yang lumayan lenggang pagi ini.
Tak butuh waktu lama, mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah. Gean segera memakirkan sepeda motornya di parkiran. Atha masih terduduk di atas jok motor belakang Gean.
Dan kaum hawa yang berada di sekitar koridor dekat parkiran, memekik tak karuan saat mengetahui most wanted sekolah membonceng siswi bernama Atha itu.
Banyak yang melontarkan cibiran-cibiran mengenai kedatangan mereka.
"Liat tuh cewek, sok banget sih deketin Gean"
"Anjir calon laki gue"
"Kecentilan banget tuh cewek"
"Cantikan gue kali"
"Pengen tenar kali tuh"
Dan masih banyak lagi cibiran dari fans Gean. Atha sudah membayangkan hal itu kalau mereka sudah menginjakkan kaki di sekolah. Dan benar saja, pasti akan jadi seperti ini.
Di kelas...
"Thaa, sini deh." Panggil Acha dari tempat duduknya.
Atha berjalan menghampiri Acha yang duduk di bangkunya.
"Ada apa, Cha?" Tanya Atha sembari menaruh ranselnya di bangkunya.
"Udah selesai pr fisika belum?" Ini pertanyaan yang selalu didengar oleh sahabat nya setiap pagi.
Atha memutar matanya malas. Dikira mau dikasih barang yang wow atau apa gitu, ternyata yang keluar malah pertanyaan ini. Atha segera menaruh tas miliknya di mejanya itu.
"Di tas noh!" Tunjuk Atha menggunakan dagunya.
"Temen terbaek dah luu." Ujar Acha dan langsung menyalin jawaban Atha.
Sedangkan cewek itu asyik memainkan ponselnya. Tiba-tiba ia tersenyum tidak jelas saat bermain ponsel. Acha menoleh ke arah Atha yang disangka temannya ini sudah gila.
"Thaa... Kenapa lu? Kok pipi lu sampe blushing gitu? Ketawa gaje lagi?" Tanya Acha sambil mengernyitkan dahinya.
"Kok gue baper ya?" Ujar tiba-tiba. Dan kalimat itu membuat Acha membulat dan hampir keluar dari tempatnya.
"Lah... Ini anak kayak gak pernah baper aja. Kenapa sih?" Ucap Atha, kemudian duduk di sebelah Atha.
"Gila! Lu suka sama cowok?" Tanya Acha dan langsung mendapat jitakkan dari Atha.
"Owhh.... Jadi lu chattingan sama cowok itu?" Ucap Acha to the point.
Cewek yang sedang asyik sendiri itu mendongak, dan tersenyum kikuk.
"Gak nyangka dia tuh cogan, terus dia kemaren chat gue, dan dia bilang suka sama gue. Bahagia banget tau gak?" Jawab Atha memekik kegirangan.
"Tapi dia jauhh, heuhhh..." keluh Atha. Kepalanya yang tadi tegak sekarang jatuh di atas meja.
"Emang dari mana?" Gaby ikut nimbrung setelah selesai menyalin pr Atha.
"Dia dari luar negeri, Prancis."
"Anjayyy! Sumpah lo! Siniin hp lo... " Acha terlonjak kaget dan langsung menyambar hp Atha. Atha hanya melongo melihat tingkah temannya ini.
Di tempat yamg sama, cowok bertubuh tinggi baru saja masuk ke dalam kelas. Saat cowok itu menoleh ke Atha, tatapan mereka tak sengaja bertemu.
Cukup lama mereka bertatapan dan saling diam, dan Gean segera memutuskan tatapan itu lalu segera menaruh buku yang ia pinjam dari Rio.
Atha terdiam sambil menoleh ke arah Gean yang sudah berlalu pergi dan asyik mendengarkan musik lewat earphone miliknya.
Kemudian, Atha kembali duduk di kursinya karena bel sudah berbunyi. Ia berpikir jika ada yang salah dengan Gean akhir-akhir ini.
Cowok itu selalu bersikap baik di depan Atha, sudah jarang terlambat masuk sekolah, bahkan tindakan yang senonoh seperti merokok, club malam, membolos juga sudah tidak dilakukan.
Ada apa ini? Entahlah, Atha hanya cuek menanggapi itu semua.
---------------------------------------------------------
Yuhuu. Jangan lupa vomment dong gaes.🙏 atau klo bisa pencet vote nya aja udah seneng hati aing:")
Itu lhoo.. Tekan bintang di bawah pojok kiri itu lho.*author maksa kali ini. Wkwkwk 😂😂😂
Gimana nih ceritanya? Lanjutin gak?
Maap klo jarang update karena, yahh banyak tugaslahh 😭😢 .
Segitu aja dari aing, makasih.😁😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Geanatha; [Slow Update]
General Fiction-------- I want to always be with you and happy with you. Don't go leave me because you is half of my life. You have made me fell in love you, and you should be responsible for it . . [Bacanya dari awal ya..]