Geanatha (08)

25 8 0
                                    

Kita adalah hujan.
Yang meneteskan air saat mengingat kenangan.
-------------------------------------------------

Sampai malam ini, hujan masih setia mengguyur kota Bandung. Atha berjalan menuju balkon yang terdapat di kamarnya.

Ingin sekali ia me-refreshingkan pikirannya karena pelajaran dan lain-lain.

Atha bersandar di dinding dan melihat suasana malam yang indah saat ini. Oh god?! Kenapa setiap hujan datang, aku selalu merindukan dirinya.

Flasback on

Dua insan itu sedang menikmati indahnya langit sore. Mereka terlihat begitu senang. Kepala cewek itu ia taruh di paha sang cowok.

Matanya terpana melihat ketampanan cowoknya ini. Ia memegang dagu cowok itu dan tersenyum.

Mereka, Atha dan Riven.

"Kok kamu jelek banget sih Ven?" Goda Atha gemas mencubit pipi Riven yang tirus.

Riven melotot, dan segera ia memasang muka sok marah kepada kekasihnya ini.

"Jadi aku jelek?"

"Heemm" balas Atha dengan mulut dimanyunkan.

"Aku jelek, tapi kok kamu suka? Kok mau sama aku?" Timpalnya.

Pertanyaan itu membuat Atha terdiam. Dan pipinya mulai memanas. Kemudian, ia segera membalasnya.

"Karena kamu maksa." Jawabnya simpel. Tak mau kalah dengan Riven.

"Idiih?! Kok jadi aku yang maksa? Gabisa gitu dongg. Bukannya kamu ya?" Riven mengelak.

Atha berdecih pelan dan memalingkan muka berpura-pura kesal. Namun, tubuhnya terasa geli saat mengingat dirinya selalu mengejar-ngejar Riven.

"Iya iya, bercanda kali gitu banget sih mukanya?" Kata Riven. Tangannya terulur ke wajah Atha, lalu mencubitnya.

"Ihh, gemess banget sih bakpao Riven."

"Sakit bego! Lepas gak?! Iih Rivenn" sentak Atha memegang pipinya yang panas.

Tiba-tiba rintik hujan turun membasahi tubuh mereka. Mereka terkejut, dan segera bangkit dari rumput hijau yang mereka duduki.

Riven mengajak Atha berteduh di depan warung kecil. Kemudian, cowok itu meninggalkan Atha diam-diam dan tak butuh waktu lama, ia datang sambil membawa lolipop sedang.

"Nihh." Kejut Riven dengan tangan menggenggam lolipop.

"Apasih, Ven!" Jawab Atha yang masih kesal.

Melihat tangan Riven masih ada di hadapannya dengan menggerakkan tangannya, Atha mulai tergiur oleh lolipop itu. Diambil lah permen warna-warni itu dengan paksa.

Kalo dikasih lolipop aja keselnya langsung ilang. Dasar cewek. Batin Riven.

Flashback off

Senyum Atha tiba-tiba muncul. Entah merasa senang atau merasa sakit. Senang, karena kenangan itu ia dapat bersama Riven. Sakit, karena cowok itu sudah menghilang dari kehidupannya.

Senyum itu tergantikan oleh air mata yang menetes satu persatu hingga mengalir deras di wajahnya.

Aku rindu kamu, Riven

.
.
.
.
.
.
Move on, Tha.

--------------------

B

onus nih, Ini ada tambahan dari tokoh Riven.

onus nih, Ini ada tambahan dari tokoh Riven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yuhuu, update lagi nih. Semoga suka ya bacanya. Ini masih awal" menurutku, hehe.

Jangan lupa vomment ya. See you readersku...

Geanatha; [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang