Seusai berkumpul dengan anggota OSIS lainnya, Ardian berniat menuju kelasnya yang ada di lantai 2. Dengan santainya dia berjalan sambil memasuki kedua tangannya ke dalam sakunya.
Namun tiba-tiba saja dia berhenti. Dia mengamati cewek yang tepat ada jauh di depannya. Cewek yang tengah bercerita dengan teman sebelahnya tampak tidak asing lagi baginya. Dia juga begitu pucat. Dia terus mengingat. Berpikir keras hingga keduanya saling bersitatap. Ardian seketika kalang kabut. Dia tergesa-gesa berbalik dan kemudian berlari ke arah berlawanan. Niatnya untuk ke kelas harus di urungnya.
Sedangkan Kimi yang ingin berlari mengejar Ardian tiba-tiba tertahan oleh tangan Diva. "Lo mau kemana?"
"Woi cowok gila! Berenti lo!!" Teriakan Kimi sukses membuat orang-orang yang berada di lapangan melihatnya. Kimi seolah menjadi pusat perhatian. Tapi dia tidak menyadarinya.
"Siapa cowok gilanya, Kim?"
"Itu, yang di depan kita tadi. Dia yang gue ceritain, yang udah nabrak gue trus kabur dari janjinya!!" Jawabnya berapi-api. "Lo tau dia kelas mana?"
"Cowok tadi? Beneran?" Kimi mengangguk. "Dia kakel kita. Dia kelas 12."
F a n g i r l
Jam kedua ini kelas Kimi harus mengabiskannya dengan pelajaran olahraga untuk mengambil nilai lari. Mungkin sebagian teman ceweknya mengeluh karena kepanasan, namun beda hal dengan Aisyah. Dia malah senang bisa liat Genta bermain sepak bola di lapangan. Kebetulan sekali jadwal pelajaran olahraga Genta sama dengan jadwal pelajaran olahraga di kelasnya.
Ngomong-ngomong, Genta itu adalah kakak kelas Aisyah. Iyap! Genta kelas 12. Sedangkan dirinya masih kelas 11. Genta termasuk cowok idola di sekolah ini. Lihat saja postur tubuhnya, tegap dan berisi. Kalau di peluk, pasti nyaman! Semacam pelukable? Entahlah.
Genta termasuk cowok populer juga di sekolah ini. Terbukti banyaknya cewek di sekolah ini yang begitu menginginkannya sebagai pacar. Contohnya Aisyah.
Genta juga ramah dengan orang. Dia akan membalas senyum cewek maupun cowok yang senyum terhadapnya. Berbeda dengan cowok populer lainnya.
Sikapnya yang begitu baik dan sangat kebetulan sekali dia yang masih jomblo, membuat sasaran target yang bagus bagi cewek-cewek yang menggilainya. Terbukti , sewaktu cewek yang melihatnya akan berteriak histeris.
"Jangan di liatin aja! Samperin kalo lo emang bener suka sama dia." Bisik-bisik Kimi. Sedari tadi Aisyah hanya melihat Genta yang asik bermain sepak bola tanpa ada niat untuk menghampirinya. Kimi pun sedikit greget dibuatnya.
"5 menit lagi mereka break time, mending lo beli air mineral trus entar kasih ke dia. Itung-itung modus deketin dia." Saran Kimi, masih berbisik-bisik.
"Ide bagus! Kimi-ku ini belajar dimana sih soal pdkt-pdkt gituan? Gue kira lo cuman bisa bermesraan dengan buku matematika cantik lo itu. Eh tak di sangka doi bisa juga pdkt. Gemes deh!" Tanpa di duga, Aisyah mencubit kedua pipi Kimi. Sedangkan sang korban cuman bisa diam. Mau ngelawan juga percuma.
Aisyah pun pergi ke kantin untuk membeli air mineral sesuai saran Kimi. Dia sudah di perbolehkan meninggalkan lapangan ini karena gilirannya sudah selesai. Sekarang Kimi harus menunggu gilirannya di panggil oleh Pak Kumis.
Sembari menunggu, Kimi duduk di bawah pohon. Dia tidak begitu fit hari ini. Rasanya lelah tapi tidak tahu harus berbuat apa.
Sedangkan Ardian mengamati gerak gerik Kimi dari lantai 2 tepat di depan kelasnya. Ardian geram melihat Kimi. Kimi terlihat sangat pucat. Tapi Kimi tetap saja berolahraga di bawah teriknya matahari siang ini. Rasanya Ardian ingin berlari ke bawah dan membawa Kimi ke UKS. Tapi itu akan sia-sia. Dia bisa di bilang gila sama cewek itu bila tiba-tiba membawa cewek itu ke UKS.
Tak lama melihat Kimi, Riko datang menghampiri Ardian sambil membawa 2 minuman kaleng. Satunya di berikan kepada Ardian.
"Lo lagi liatin apaan, Yan? Serius amat." Tanya Riko. Ardian pun membuka kaleng itu bersamaan Riko membukanya.
"Gak ada. Gue lagi cari angin aja. Bosen di kelas dengerin cewek-cewek teriak gak jelas cuman karena gambar cowok Korea." Riko tertawa.
"Cewek mah emang gitu. Lo kudu sabar aja. Siapa tau jodoh lo yang sejenis begituan."
"Lo kata apaan sejenis begituan. Lagian, amit-amit gue bakal punya jodoh yang kayak begituan."
"Nothing impossible, bro!"
"Ya-ya-ya! Suka-suka lo aja."
Ardian kembali melihat Kimi. Kini cewek itu sedang bersiap-siap ingin berlari. Ketika peluit Pak Kumis terdengar, sederetan orang yang ada di garis start pun berlari. Kimi terlihat berusaha keras untuk berlari kencang. Namun itu tidak sanggup. Saat dia berhasil di posisi pertama, tiba-tiba dia merasa jengah. Orang yang berada di posisi kedua pun mengejarnya dan Kimi menjadi posisi kedua hingga akhir.
Kimi jengah di pinggir lapangan. Dia rukuk untuk mengembalikan seluruh tenaganya. Saat itu, Ardian langsung turun kebawah. Dia berniat untuk melihat cewek itu dari dekat.
Saat rasanya Kimi sudah mengumpulkan sisa-sisa tenaganya, dia berjalan ke kelas. Kelasnya tepat di lantai 1 di bawah kelas Ardian. Ardian masih stay di anak tangga terakhir menyaksikan Kimi yang jengah.
Kimi mulai oleng. Ardian pun mulai berjalan mendekat. Saat Ardian memiringkan kepalanya, Kimi pun terjatuh terbaring di atas lapangan. Ardian berlari menuju ke arahnya. Dia menepuk kedua pipi cewek itu, namun tetap saja dia tidak sadarkan diri.
Murid-murid kelasnya pun berlari menuju ke arahnya, termasuk Pak Kumis.
Ardian menempelkan punggung tangannya ke kening Kimi. Panas. Kimi ternyata sedang demam tinggi. Keningnya panas sekali. Ardian pun mengendong Kimi. Sebelum itu Ardian memberikan kunci mobilnya kepada Riko yang sudah menyusualnya. "Ko, bukain mobil gue. Ini cewek mesti di bawa ke rumah sakit. Cepetan, Ko!"
Sebelum Ardian membawa Kimi pergi, dia sempat meminta izin kepada Pak Kumis.
"Kamu bawa dia ke rumah sakit ya, Yan. Bapak mau ngurus anak-anak yang lainnya." Ardian mengangguk. Dengan cepat Ardian membawa Kimi menuju mobilnya.
F a n g i r l
A/n: sejauh ini gue belum kasih cerita Kimi sefanatik apa dengan kpop. Next gue kasih Kimi dengan hobi-hobinya itu.
Visual oh Aisyahrani is Yuju G-Friend.
Thanks buat ide nya. Menurutku cocokk👍👌
Husnabie05
KAMU SEDANG MEMBACA
FANGIRL
Teen Fiction[Cover by WritersID] "Alay!" Tandas Ardian. "Apaan sih! Lo gak tau jadi fangirl, jadi jangan sok-sok bilang orang alay!" "Karena gue tau makanya gue bilang lo alay! Semua fangirl emang alay!" "Dih! Banner gue yang lo rusakin mana gantinya?!" Kimi pu...