fuck butterflies. i feel the whole zoo when i'm with you
-----
Aku menatap buku bawaanku yang terasa semakin berat di tanganku. Seharusnya hari ini tidak terlalu buruk mengingat ini hari ketiga ku disini. Namun aku belum bisa mengejar semua pelajaran yang sangat berbeda dari Indonesia ini.
Huft, miss you Indonesia.
"Damn!" Kata Meghan setengah berteriak.
"What?" tanyaku ingin tahu.
"I left my phone in Music class. I'll take it." Meghan segera berlari kembali ke kelas music untuk mengambil ponselnya. Aku melirik jam yang berada di ponselku. Semoga aku dan Meghan tidak terlambat ke kelas biologi.
Aku menatap sekeliling berharap Megan datang lebih cepat. Namun aku menatap sosok itu.
Michael.
Ia tetap sama, black jeans, white teeth, black converse. Namun ia sendirian. Tidak bersama bandnya, 5SOS itu. Ada yang berbeda sedikit. Ia tidak memainkan ponselnya. Ia berjalan mendekat.
Jantungku berdebar 1000 kali lebih cepat ketika ia berjalan mendekatiku.
Ya Tuhan, apa dia akan menciumku?
"Aku tidak tahu apa yang kau lakukan di depan lockerku, tapi aku perlu mengambil bukuku."
Ia..., ia berbicara padaku? Suaranya terdengar begitu indah di telingaku. Tunggu. Apa? Apa dia bilang?
"Hello," katanya sambil menggoyangkan tangannya tepat di depan wajahku.
"Oh ya. I'm sorry." Aku segera menyingkir dari depan locker nya dan membiarkan ia mengambil bukunya.
Aku tidak akan melupakan percakapan pertama kami. Sungguh.
"Maaf jika kau menunggu lama," kata Meghan.
"Oh ya. It's okay, Meg," kataku.
Aku dan Meghan akhirnya memutuskan segera ke kelas biologi atau kami akan terlambat.
"Wait."
Suara itu lagi.
Aku dan Meghan menoleh kearah Michael.
"What is your name?" Tanya Michael.
Aku terkejut mendengar Michael menanyakan namaku? Apa namaku? Atau dia menanyakan nama Meghan?
Meghan menunjuk dirinya sendiri seakan bertanya, "Me?"
"Not you, Meg. Your friend," kata Michael.
WHAT? ME?
"Me?" tanyaku setelah memastikan suaraku tidak terlihat terkejut bercampur rasa senang.
Michael mengangguk.
"Y/n. I'm Y/n," jawabku setelah menelan rasa gugup.
"Michael," katanya sambil tersenyum.
Tuhan, kuatkan jantungku. Aku tidak akan melupakan senyuman itu.
Aku membalas senyuman itu sambil menahan rasa senang yang meletup-letup di dadaku.
Aku dan Meghan berjalan lagi dan aku berusaha menyembunyikan senyuman ku.
"Y/n."
Pemilik suara itu memanggilku. Aku tidak akan melupakan pertama kalinya ia memanggilku.
Aku dan Meghan menoleh lagi.
"You're fucking beautiful." Ia tersenyum singkat sebelum ia berjalan menjauh. Punggungnya hilang di belokan koridor.

YOU ARE READING
pretend (MGC)
FanficNo matter how much the truth hurts, it's always better than being lied to. ------- Halo! ku kembali write in Bahasa (update tergantung mood)