Four

324 23 4
                                    

"Gaara?!" Sakura terkejut.

"Sakura? Kenapa kau ada disini?"

Itachi muncul dari ruang tengah membawa nampan berisi tiga cangkir teh hijau ke ruang tamu. "Oh, Gaara-kun. Kau sudah sampai." Itachi tersenyum. Pria itu meletakkan nampan diatas meja. "Silakan duduk, Gaara-kun."

"Oh, ya. Terima kasih, Itachi-san."

"Nah, Sakura-san. Ini koordinator tim kami. Namanya Gaara Sabaku-kun."

"Iya, Itachi-san. Aku sudah mengenalnya." Sakura masih bengong didepan pintu.

"Ho? Kalian sudah kenal?"

"Kami teman sekelas saat kuliah di Universitas Konoha." Gaara menjelaskan.

"Benarkah? Kebetulan macam apa ini?"

Sakura masih terkejut dengan munculnya Gaara. Ia kira ia akan bertemu dengan Sasuke Uchiha, ternyata yang muncul malah seorang Gaara. Pria yang menjadi rival Sasuke selama kuliah. Siapa yang menduga hal ini akan terjadi? Bahkan Sakura tidak bisa menahan rasa tidakpercayanya.

"Apa kalian jarang bertemu sebelum ini?" tanya Itachi.

"Terakhir kami bertemu saat makan malam bersama."

"Saat kau membawa kaktusku." Jelas Sakura. "Kau bahkan tidak datang di acara wisudaku. Aku menanyakan keberadaanmu pada Naruto dan Sai, tapi mereka bahkan tidak tau dimana kau saat itu." Imbuhnya.

"Kaktus? Wisuda?" Itachi bingung.

"Kaktusmu baik-baik saja. Dia masih tumbuh sekarang." Gaara berusaha memecahkan ketegangan. Ia memang tidak suka ketika Sakura mengatakan bahwa satu kaktus yang dibeli bersamanya Sakura berikan pada Sasuke. "Aku sibuk saat itu. Aku tidak bisa datang ke wisudamu."

Itachi agaknya menyadari ketegangan diantara keduanya. Ia menahan napas. Tidak ingin berada diantara atmosfer dingin seperti ini. "Gaara-kun, bagaimana kalau kau minum tehmu. Tehnya sudah dingin sekarang."

Gaara mengangguk. "Terima kasih, Itachi-san."

"Minum juga tehmu, Sakura."

"Baiklah."

"Umm, aku akan ke belakang sebentar." Itachi pamit meninggalkan Sakura dan Gaara berdua di ruang tamu.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Gaara.

"Seperti yang kau lihat." Sakura mengedikkan bahu, menjawab pertanyaan Gaara dengan datar. "Sebaiknya kita mulai meeting ini. Sebenarnya aku agak lelah karena aku bekerja sendirian hari ini."

"Benar, harusnya aku ada dilapangan hari ini bersamamu. Maaf." Gaara jadi merasa tidak enak pada Sakura. Ia lalu membiarkan Sakura masuk ke ruang tengah.

Sakura merasa bimbang. Ini bukan sesuatu yang ia harapkan. Ia menginginkan kehadiran Sasuke mengingat marga pria itu sama dengan marga kliennya. Sakura sangat berharap Sasuke-lah yang muncul dibalik pintu. Bukan Gaara. Sakura kemudian menyadari fakta bahwa sebenarnya ia merindukan Sasuke,  meski ia tidak mau ada orang lain yang tau.

"Sakura? Kau baik-baik saja?"

"Ah, ya. Aku baik-baik saja, Itachi-san."

"Kelihatannya kalian tidak begitu akrab ya?" tanya Itachi.

"Tidak, kami baik-baik saja." Sakura tersenyum. "Maaf, Itachi-san. Bisakah aku minta bantuanmu untuk membawakan gulungan ini?" tanya Sakura. "Sebaiknya kita segera menyelesaikan meeting kita. Ini adalah hari pertamaku di lapangan. Aku merasa sedikit.. ya, lelah. Kau tau, aku butuh banyak adaptasi sekarang."

"Oh, tentu. Biar kubantu. Aku mengerti, Sakura. Kalau kau ingin beristirahat, istirahat saja. Kita lanjutkan besok."

"Tidak. Aku masih bisa sekarang. Aku ingin profesional dengan pekerjaanku."

After the StormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang