Minggu ke empat, pekerjaan rancang bangun rumah sakit Iwa sudah hampir selesai. Tersisa minggu briefing bersama mandor dan orang-orang yang akan mengerjakan finishing, yaitu membangun rumah sakit sesuai dengan rancangan dan ukuran yang dibuat.
Pekerjaan Sakura tidak begitu berat akhir-akhir ini, ia hanya tinggal mengukur jumlah material yang dibutuhkan selama pembangunan sesuai dengan ukuran bangunan, kemudian ia melaporkannya pada Yuji di bagian keuangan tim. Yuji dan Udon akan memberikan perhitungan pembelian material, membuat laporan, dan menyerahkannya pada Itachi.
Anggota tim jadi suka bekerja tidak ingat waktu, kadang mereka tidak pulang di jam kerja walau para pekerja di lapangan sudah kembali. Konohamaru, Udon, Obito, dan dua orang dari tim Gaara sedang senang sekali bermain Uno akhir-akhir ini. Kadang mereka yang menyambangi mess Gaara, kadang tim Gaara yang datang me mess Sakura. Yang mengherankan lagi mereka bermain Uno di kantor sepulang kerja, sampai larut malam, seperti malam ini.
Suasana hening malam hari membuat kondisi di proyek terasa begitu sunyi, berbeda dengan saat siang dimana Crane menyala, alat pengeruk digunakan untuk mengeruk tanah, alat derek menggotong material, dan pekerja mondar mandir dari lapangan ke kantor. Malam ini semua alat berat diam ditempat, tidak bergerak karena operator off.
Ngomong-ngomong soal kantor, sekarang lampu kantor masih menyala terang. Didalamnya ada Obito, Konohamaru, Sakura, Gaara, Udon, dan dua orang dari tim Gaara masih bermain Uno di meja Konohamaru.
"Hei, kalian tahu tidak, aku mendengarnya dari sopir truk material yang datang kemarin, kalau tanah yang akan digunakan sebagai rumah sakit ini dulunya memang bekas rumah sakit yang diruntuhkan!" Ucap salah seorang tim Gaara.
"Kami juga tahu itu! Itachi-san memberitahu kita saat briefing dulu."
"Itachi-san hanya menceritakan bagian itu saja. Dia tidak menceritakan bagian menariknya pada kalian, kan?"
"Bagian menarik apa?" tanya Obito. "Setahuku pemilik lahan sebelum ini tidak mengatakan apapun pada kami."
"Tentu saja mereka merahasiakannya, ini hal yang mungkin akan membuat kalian berpikir dua kali untuk membeli lahan disini." Katanya lagi. Ia mendekat, membuat lingkaran disekeliling meja Konohamaru. "Dulu disini adalah rumah sakit angker!" Lanjutnya.
"Jangan bercanda!!" Konohamaru menyerngit kan dahi.
"Aku tidak bercanda. Para kuli bangunan kita sering dihantui oleh arwah gentayangan pasien yang meninggal di rumah sakit lama."
Gaara menyeringai geli, Obito menghela napas, sisanya bergidik ketakutan, termasuk Sakura. Gadis itu berdiri mepet ke arah Gaara.
"Jangan membuat kami takut!" Kata Sakura.
Obito terkekeh, "jangan dengarkan dia, Sakura. Dia hanya menakut nakuti kita."
Bruk!
Ke tujuh orang saling menatap, bunyi benda terjatuh muncul dari ruang sebelah, ruang kerja Itachi. Padahal ruang itu kosong setelah penghuninya pulang sore tadi.
"Sudah kubilang, arwah itu ada!" Kata anggota tim Gaara. Dia berpindah ke belakang Udon.
Mereka bertujuh mundur ke arah pintu, berniat lari meninggalkan kantor. Kecuali Obito dan Gaara yang berusaha untuk tetap tenang, pekerja lain panik ketakutan. Lihat, wajah Sakura sampai pucat.
Bruk!!
Bunyi benda terjatuh sekali lagi terdengar dari ruang sebelah, mereka masih saling tatap dalam keheningan.
"Lari!!" Perintah Konohamaru.
Udon paling dekat dengan pitu. Ia mendorong pintu agar bisa dibuka, tapi tidak bisa. Pintu itu tidak bergerak sama sekali. Udon dan yang lain semakin panik.

KAMU SEDANG MEMBACA
After the Storm
FanfictionSequel dari "LOVE STORM". . 3 tahun pasca Haruno Sakura wisuda, ada banyak hal terjadi dalam hidupnya. Pertemuannya kembali dengan Gaara, membaiknya hubungan Sakura dengan Ichigo Kurosaki, perkenalan dengan Utakata, dan rasa rindu ya...