"Aku tidak bisa, Gaara."
"Sakura, ini bukan hanya permintaanku. Ini keinginan teman-teman lain, terutama Geng Galau. Kau tahu betapa Naruto cerewet sekali. Sejak dia tahu aku bekerja denganmu di Iwa, dia meneleponku setiap hari."
"Katakan saja padanya aku tidak bisa datang karena aku harus bekerja."
"Aku sudah mengatakan bahwa aku bisa cuti, dia memintaku untuk memaksamu mengambil cuti juga."
"Aku tidak bisa, Gaara. Berhentilah memaksaku!" Sakura berdiri dan ia mulai melangkah masuk ke mess.
"Sakura?"
"Oh, maaf." Sakura berbalik pada Gaara. "Maafkan sikapku barusan." Sakura memeluk dirinya sendiri. "Maafkan juga sikapku kemarin-kemarin. Jujur aku kesal padamu sejak lama, tapi ya sudahlah, kau sudah menyatakan permintaan maafmu dan aku memaafkanmu." Sakura mengulurkan tangannya pada Gaara. "Kita akan bekerja secara profesional sebagai rekan kerja, oke?"
Gaara memperhatikan perubahan sikap Sakura. Tadi gadis itu marah padanya, sekarang Sakura mengulurkan tangan. Gaara tersenyum. "Baiklah. Kita profesional." Gaara membalas jabat tangan Sakura. "Sebagai rekan kerja, dan sebagai teman satu geng." Gaara tersenyum lebar.
Sakura mengangguk mengerti. Ia tersenyum. "Kita masih teman satu geng."
**
Selama beberapa hari tidak bisa datang ke proyek pembangunan rumah sakit karena kesibukannya di kantor pusat, Itachi melihat perubahan besar di lapangan saat ia melawat. Gaara dan Sakura terlihat lebih fleksibel dalam bekerja. Entah apa yang membuat keduanya menjadi terlihat bersahabat, tapi itu adalah kemajuan yang baik.
"Obito, aku tidak bisa menemani tim seharian karena aku akan pulang ke Ame sore ini."
"Kau akan pulang ke Ame? Ada apa? Paman dan bibi baik-baik saja, kan?"
"Mereka baik. Aku ingin meluangkan waktu mengunjungi orang tuaku agar mereka tidak memberiku cap anak durhaka." Itachi tersenyum penuh arti pada Obito.
Obito yang mengerti maksud kalimat Itachi ikut tersenyum. "Baiklah. Aku mengerti, bos."
Itachi kemudian memberikan map yang ia pegang pada Obito. "Tolong berikan map ini pada Sakura dan Gaara. Mereka yang akan mengurus sisa pembangunan bersama pekerja proyek dan arsitek."
"Oke, dimengerti."
Itachi pamit pada Obito dan melambaikan tangannya sekilas pada Sakura yang terlihat sibuk dengan alat geografis pengukur kedalaman air tanah. Sakura hanya melambaikan tangan dari jauh, Gaara mengikutinya.
"Kemana Itachi-san pergi?" tanya Sakura.
"Entahlah. Mungkin ke kantor."
**
Sakura melepas tawanya saat Obito dan Konohamaru sedang menceritakan pengalaman mereka saat liburan hari Sabtu yang lalu. Sakura bersama teman setimnya, plus Obito dan Gaara sedang menikmati makan malam bersama di sebuah kedai okonomiyaki tak jauh dari proyek rumah sakit.
Gaara juga terlihat menikmati santap malamnya dengan tersenyum lebar. Ia tidak canggung lagi dengan Sakura, karena pada dasarnya mereka sering makan berdua semasa kuliah.
"Lalu aku dan Obito-san ikut tertarik ke kolam dan kami berdua tercebur kedalamnya!" Cerita Konohamaru.
Sakura tidak bisa menahan tawa, air mata sampai keluar dari mata hijaunya saat Konohamaru menceritakan tentang kesialannya di onsen.
Gaara yang duduk tepat disamping kiri Sakura tersenyum senang melihat sahabatnya kembali tertawa. Persis Sakura yang dulu ia kenal, hangat, ceria, dan menyenangkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
After the Storm
Fiksi PenggemarSequel dari "LOVE STORM". . 3 tahun pasca Haruno Sakura wisuda, ada banyak hal terjadi dalam hidupnya. Pertemuannya kembali dengan Gaara, membaiknya hubungan Sakura dengan Ichigo Kurosaki, perkenalan dengan Utakata, dan rasa rindu ya...