Sunagakure...
Pesawat yang ditumpangi Sakura sore hari melayang di udara selama tiga setengah jam, lalu mendarat dengan mulus di bandara Sunagakure, bandara yang tidak terlalu besar, mengingat Sunagakure bukan kota yang besar juga. Apalagi dengan seringnya terjadi badai pasir di kota itu. Hanya ada beberapa penerbangan domestik yang sampai disana.
Sakura mematikan ponselnya selama penerbangan. Ia baru menyalakannya kembali saat ia sampai lobi bandara.
"Ichi?"
"Hai, kau dimana? Aku sudah dibandara sekarang."
"Aku baru sampai di depan gate."
"Aku kesana!"
Sakura masih menempelkan ponselnya di telinga ditengah keramaian bandara. Saat ia menoleh ke kanan dan kiri mencari Ichigo.
"Lihat ke belakang!" Ucap Ichigo dari sambungan telepon.
Sakura berbalik dan menemukan Ichigo tersenyum dibelakangnya. "Ichi.." Gadis itu memeluk Ichigo dan menyembunyikan tangis di dada bidang pria berambut oranye.
"Sudahlah, semuanya baik-baik saja. Ibumu sudah dipindahkan ke ruang rawat. Aku meminta mereka menempatkan ibumu di ruang VIP.
Sakura melepas pelukannya. Ia mengusap air matanya. "Terima kasih banyak."
"Sama-sama, sayang. Kau mau ke rumah sakit atau pulang ke rumah dulu?"
"Apa ayahku ada di rumah sakit sekarang?"
"Ya, dia ada disana saat aku pergi. Ayahmu tahu aku akan menjemputmu di bandara."
"Baiklah, kita ke rumah sakit."
Sepeda motor Ninja RR hitam oranye milik Ichigo Kurosaki bergerak diantara kendaraan yang berlalulalang di jalanan Suna, maklum saja, ini tepat jam pulang kerja. Sakura merindukan kampung halamannya, ia berusaha menikmati semilir angin gurun yang berhembus diwajahnya. Angin yang mendamaikan, sayang sekali, hatinya sedang tidak damai sekarang. Bayangan ibunya yang sedang terbaring di rumah sakit membuatnya tidak bisa sepenuhnya menikmati hidup.
"Ayah!" Sakura melihat ayahnya baru saja keluar dari kamar rawat sang ibu. Gadis itu berlari mendekat.
Kizashi tersenyum melihat putrinya. "Halo, nak. Bagaimana kabarmu?" Tanya Kizashi saat putrinya sampai di pelukannya.
"Ayah.." Sakura malah menangis. Dia tidak sempat menjawab pertanyaan ayahnya. "Ibu.."
"Ibumu sedang istirahat didalam." Jawab Kizashi dengan tenang. Ia tahu betul putrinya pasti khawatir. Karena itu ia terus mencoba membuat Sakura tenang, membuat suasana terasa baik-baik saja. "Temui ibumu didalam." Kizashi melepas pelukan Sakura.
Sakura langsung berlari masuk ke dalam ruangan tempat ibunya dirawat.
Ichigo yang sedari tadi mengikuti Sakura dibelakang gadis itu, berhadapan dengan Kizashi.
"Terima kasih, Ichigo, sudah menjemput Sakura di bandara."
"Sama-sama, paman. Aku senang bisa melakukan yang terbaik untuk Sakura."
Kizashi menangkap sinyal-sinyal perhatian tersirat dari pancaran mata Ichigo. Pria 2 anak itu tahu betul hubungan antara putrinya dengan perawat rumah sakit Sunagakure itu beberapa tahun yang lalu. Ichigo sering menyambangi rumahnya, mengapel di malam minggu, atau belajar bersama putrinya dirumah. Setahu Kizashi, hubungan Sakura dan Ichigo berakhir kurang baik. Sekarang putrinya malah berteman sangat dekat dengan putra sulung keluarga Kurosaki ini. Bukannya Kizashi tidak senang putrinya bergaul kembali dengan pria yang pernah mematahkan hatinya, hanya saja ia tidak menyangka Sakura memaafkan pria yang sangat dibencinya dulu. Jangan-jangan masih ada benih perasaan dalam hati Sakura.
![](https://img.wattpad.com/cover/110007339-288-k358746.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After the Storm
FanfictionSequel dari "LOVE STORM". . 3 tahun pasca Haruno Sakura wisuda, ada banyak hal terjadi dalam hidupnya. Pertemuannya kembali dengan Gaara, membaiknya hubungan Sakura dengan Ichigo Kurosaki, perkenalan dengan Utakata, dan rasa rindu ya...