"Selamat pagi, putri tidur."
Ichigo mendapat ijin dari Konohamaru untuk membangunkan Sakura di kamar. Sekarang sudah jam 7 pagi, meski ini hari minggu, Sakura biasanya tetap bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuk teman-temannya.
"Emmh.." Sakura masih memeluk bantalnya, ia hanya berguling dari sisi kiri ke sisi kanan.
Ichigo kembali menepuk lengan Sakura, berharap gadis itu segera bangun. "Bangunlah, kau berjanji mengajakku belanja sebelum aku pulang nanti, hei!"
"Aku ngantuk.." Sakura bergumam, matanya terpejam tidak peduli.
"Sakura..." Ichigo memencet batang hidung Sakura, sampai Sakura terganggu dan membuka mata. "Bangunlah! Sudah jam 7!"
"Jam 7?!" Sakura terkejut dan duduk di ranjangnya. "Kenapa kau baru membangunkanku sekarang?"
"Kau sudah bangun dari tadi kalau saja kau bisa dibangunkan dengan mudah! Kau masih sama seperti dulu, ya? Tukang tidur!"
"Berisik!" Sakura melemparkan bantal pada Ichigo. "Keluarlah, aku mau mandi." Sakura turun dari ranjangnya, ia terkejut ketika Ichigo menahan tangannya saat ia mulai melangkah ke kamar mandi.
"Maafkan aku, Sakura." Ucap Ichigo.
"Ya, ya. Aku maafkan. Sudahlah, keluar sana!"
"Aku serius."
"Aku juga serius, Ichi! Tidak usah dipikirkan apa yang kukatakan semalam. Aku sedang lelah."
Ichigo tersenyum, ia lalu keluar dari kamar Sakura. Saat ia keluar dan menutup pintu kamar Sakura dari luar, ia menemukan Utakata sedang berdiri didepan pintu. "Hai." Sapa Ichigo.
"Hai."
Ichigo tersenyum pada Utakata, lalu menuruni tangga menuju Udon yang sedang menonton cartoon network.
"Hari ini kau akan meneruskan jalan-jalanmu dengan Sakura?" tanya Utakata.
"Rencananya begitu. Tapi semua hal mudah berubah."
"Termasuk Sakura?"
"Maksudmu?"
"Seberapa jauh Sakura berubah dibanding saat dia masih SMA?"
"Banyak. Sangat banyak. Termasuk Sakura jadi tambah cantik."
Utakata menyeringai. "Kudengar dari Sasori kau adalah mantan pacarnya semasa SMA?"
"Ya, bisa dibilang begitu."
"Bagaimana dia saat pacaran denganmu?"
Ichigo menyerngit. Ia berhenti di meja makan, tidak jadi ke ruang tengah. Entah kenapa Utakata malah jadi mengikutinya, ia tidak nyaman. "Umm, ya. Biasa, seperti remaja biasanya saat ABG. Hanya jalan, makan, ngobrol berdua."
"Maksudku, sikapnya saat itu."
Ichigo tersenyum. "Sakura sangat kekanakan, ia manja, mudah merajuk, dan tidak bisa dibujuk hanya dengan kata-kata. Saat dia marah, aku harus merogoh kocek lebih dalam agar dia memaafkanku. Ah, dia juga sangat cemburuan." Ichigo tertawa. "Tapi setahuku, ketika seseorang mudah merasa cemburu, itu bisa terjadi karena ia sangat mencintai kita, kan?"
Utakata diam beberapa saat. Jadi bisa disimpulkan Sakura sangat mencintai Ichigo saat itu. Utakata jadi merasa minder. Apa itu sebabnya Sakura masih dekat dengan Ichigo sedekat ini? Sakura bahkan tidak marah saat Ichigo membangunkannya dengan cara kasar seperti itu.
**
"Aku akan ke pusat oleh-oleh dengan Ichigo, lalu mengantarnya ke bandara." Ucap Sakura. "Kau bisa menunggu setelah itu, kan, Uta?"

KAMU SEDANG MEMBACA
After the Storm
FanfictionSequel dari "LOVE STORM". . 3 tahun pasca Haruno Sakura wisuda, ada banyak hal terjadi dalam hidupnya. Pertemuannya kembali dengan Gaara, membaiknya hubungan Sakura dengan Ichigo Kurosaki, perkenalan dengan Utakata, dan rasa rindu ya...