Nineteen

733 46 6
                                    

"Kau tahu?

Ada dua hal yang mungkin menjadi alasan bagi seseoranguntuk pergi menjauh dari kita.Bisa jadi karena dia sangat benci,atau justru karena dia sangat mencintai kita." 


Akhir Oktober 2019..

Setiap kali kata-kata Gaara muncul dalam benaknya, Sakura selalu mengambil kesimpulan bahwa Sasuke membencinya. Buktinya pria itu mengusirnya di malam saat Sakura bertemu lagi dengannya setelah bertahun-tahun. Sasuke membencinya.

Sakura menghela napas, napasnya mengeluarkan uap air karena udara musim dingin mulai merambati Tokyo.

Sudah berbulan-bulan sejak peristiwa malam itu. Sakura tidak pernah melihat Sasuke lagi, tidak pernah dihubungi Sasuke lagi lewat nomor privat. Ia hanya tau kabar Sasuke dari Gaara. Itupun hanya sedikit karena Gaara beberapa kali meninggalkan kantor untuk mengerjakan proyek dan jarang bertemu Itachi mengingat kesibukan bos Madara Corp sangat padat. Setahu Sakura, Sasuke sekarang menjalani dua aktifitas, mengurus bisnis keluarga dan melanjutkan kuliah S2 Fisika di Amegakure. Sasuke pasti sangat sibuk.

Sakura sampai di kantor setelah berjalan kaki sendirian di keramaian Shinjuku pagi hari. Ia tidak berangkat ke kantor dengan Utakata karena pria itu sedang menjalani proyek lapangan di Hokkaido sejak sebulan terakhir.

"Selamat pagi!" Konohamaru tiba dibelakang Sakura. Pria itu terlihat lebih cerah dari biasanya, walau langit musim dingin diluar sana terlihat mendung. Tentu saja, Konohamaru sudah jadian dengan Moegi dua bulan yang lalu. Tersisa satu wanita single di ruangan kantor tim Utakata, karena hanya ada 3 wanita di ruangan itu, yaitu Sakura, Moegi dan Anko, seorang wanita yang sudah menikah.

Utakata sendiri sudah menjalani hubungan serius dengan Fuu, keduanya menjalani hubungan dengan mulus karena sama-sama saling percaya, tidak seperti pacar Fuu sebelumnya.

"Sepertinya musim flu akan segera dimulai!" Ujar Yuji.

"Ya, diluar dingin sekali." Sahut Sakura.

"Hei, belilah selimut baru yang lebih tebal, lebih hangat! Kalau kurang hangat, cari pasangan, terutama kau!" Konohamaru menunjuk Sakura dengan pensil gambarnya.

"Brengsek!"

Sakura sudah kebal dengan bully-an teman-teman setimnya. Beberapa bulan lagi ia berusia 25 tahun, dan ia masih sendiri. Cukup bagi teman-temannya untuk membully-nya.

**

"Sakuraa! Kau akan datang ke pernikahanku, kan?" Suara cempreng Ino muncul di sambungan telepon. Sakura baru saja tiba di apartemen saat Ino meneleponnya.

"Ya. Aku akan datang, aku sudah mengajukan cuti untuk terbang ke Konoha."

"Kau akan datang dengan siapa? Pastikan kau datang dengan pasanganmu, ya!" Kata Ino.

Pasangan? Siapa? Sakura menyeringai, menertawakan dirinya sendiri. "Ya, aku akan meminjam pacar teman satu flatku." Katanya pada Ino.

"Apa itu?! Pinjam meminjam pacar?!" Ino tertawa.

Sakura lega sekali mendengar suara tawa Ino dari seberang sambungan. "Kau mengundang Sai?" tanya Sakura.

"Ya. Tentu saja, dia juga akan datang dengan pasangannya! Pacar baru Sai sangat cantik, aku sudah bertemu dengannya."

Ya Tuhan.. apa hanya aku single yang tersisa di bumi ini, Sakura membatin. "Baguslah, akan aku usahakan menyewa pacar temanku selama dua hari."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After the StormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang