Author's POV
Viah muncul dari pintu keluar bandara. Melihat Omanya disana sedang melabaikan tangan ke arahnya. Membuat Viah tersenyum dan segera lekas berlarian menuju Omanya dengan banyak koper dan tas yang dia bawa.
"Pelan-pelan sayang" kata Omanya
"Viah kangen Oma" Viah memeluk Omanya "Opa juga" lanjutnya bergantian memeluk Opanya"Gimana perjalanan kamu?"
"Baik Opa, cuman capek"
"Ya udah kita langsung pulang aja Oma udah bikinin sup jagung kesukaan kamu"
"Thanks Oma" kata Viah lalu mengecup pipi Omanya**********
Malamnya Viah hendak tidur namun ia mengingat ada banyak cemilan di kopernya. Kebiasaan buruk Viah memang ngemil tengah malam. Dampaknya dia jadi pusing sendiri ketika berat badannya naik.
Ketika Viah membuka koper kecil miliknya itu dia terperangah dengan isinya.
"Loh kok...???"
Dahinya mengkerut heran dan kaget, melihat isi kopernya yang berbeda dari apa yang seharusnya.
"Cemilan aku mana???"
Viah mengacak-ngacak tas yang berisi buku-buku Psikologi. Kemana perginya semua camilannya.
"Kok jadi buku semua sih. Perasaan... hah jangan jangan!!!" Viah teringat dengan Pria yang menyenggolnya hingga ponselnya jatuh.
"Pasti dia nih. Kopernya sama koper aku kan sama. Arghhhhh... bego banget sih itu orang"
Viah mengambil salah satu buku dari koper itu dan menatapnya dengan malas.
"Valen" tulisan di samping buku itu "ohh jadi nama cowok itu Valen. Hehhh cari dimana yah, Australi luas loh. Masa harus balik ke bandara sih"
Viah merebahkan diri ke kasurnya.
"Kayaknya dia mahasiswa deh. Terserah ahh besok aja mikirnya. Masih ada cemilan di tas lain"
Viah menghela nafasnya sambil menikmati camilan dan susu kotak yang ia bawa.
"Mana besok masih harus ke kampus. Pulang kampus mau ke bandara. Mana masih capek. Huhhhh..."
Setelah makan Viah pun langsung tidur. Viah sangat lelah belum lagi masalah kopernya. Mungkin dia akan kebandara esok hari.
Tubuhnya terlalu lelah untuk hari ini dia butuh banyak tenaga untuk segudang aktivitas besok.
**********************
Keesokan harinya Viah mengunjungi kampus barunya. Hanya sekedar melihat-lihat sekaligus mengurus berkas-berkas dan administrasi lainnya.
"Sejuk banget disini. Coba ada Adel, pasti seru. Apa lagi Ansel hihihi..." cicit Viah yang sedang menikmati udara segar di taman kampusnya.
Viah memilih duduk di salah satu bangku taman. Besok dia masih harus kesini untuk melengkapi berkasnya. Entah kenapa rasanya segala keperluannya tak juga kunjung usai. Belum lagi masalah koper.
Tiba-tiba ia melihat sesosok yang tidak asing. Sosok yang sangat ia cari-cari untuk dia gampar dan caci maki.
Penukar koper.
Dia ada di sana!
Viah segera berlari berusaha mencegah pria itu. Berusaha agar sampai tepat di depan orang itu.
"Sir wait! Sir! Sialan tuh orang tuli apa budek sih?!!!"
'Valen!'
Iya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanda Tangan Kakak OSIS [COMPLETED]
Teen Fiction{CERITA TELAH DI PERBAHARUI SILAHKAN BACA ULANG !!!} Musim mos kali ini ada yang dapat tugas minta tanda tangan kakak-kakak OSIS? Sama aku juga, sampai-sampai aku bertemu Ansel. Kakak kelas tampan yang ternyata adalah kakak sahabatku. Kakak kelas...