Author's POV
"Saya Terima nikahnya Naviah Jessica Parquest bin Joseph Parquest dengan mas kawin 200 gram emas dan uang tunai senilai Rp. 2.012.015 dengan seperangkat alat solat di bayar tunai"
"Sah!!!"
Ucapan 'Alhamdullilah' mengiringi doa mereka. Viah dan Ansel kini telah resmi bersatu. Pernikahan mereka yang di laksanakan di mesjid tempat mereka solat sebelum Ansel berangkat ke Amerika.
Acara yang di langsungkan sederhana namun terlihat mewah itu di hadiri sahabat, keluarga, dan para tamu undangan lainnya. Tentunya 4Fr tidak absen, dulu mereka hanya akan datang ke suatu acara karena makanan gratis. Tentu saja berbeda dengan sekarang, hari ini adalah hari penting bagi sahabat mereka, lagi pula mereka semua sudah sukses.
Adelia juga sudah tiba dari beberapa hari yang lalu. Dia juga turut sibuk mempersiapkan pernikahan kakaknya dengan sahabatnya ini. Mulai dari membantu Viah memilih Gaun mengambil pesanan Tuxedo kakaknya, bahkan dia sendiri yang menyetrika ulang Tuxedo kakaknya yang kusut karena Ansel yang menaruhnya sembarangan.
Indira juga yang sedang berada diluar kota bersama kekasihnya, jauh-jauh datang kemari untuk pernikahan Viah dan Ansel. Mereka semua memang telah memiliki pasangan. Pernikahan Ansel dan Viah adalah ajang memperkenalkan pasangan masing-masing, karena memang mereka pasangan yang pertama menikah.
Yang paling mengejutkan adalah kedatangan Martin dan Taylor. Ansel sempat berpikir dua sahabatnya itu tidak akan datang, mengingat mereka juga bekerja dan jarak Amerika-Indonesia tidaklah dekat. Namun,semua dugaan Ansel salah ketika melihat dua orang itu duduk di bangku paling depan. Keterkejutan Ansel bertambah saat melihat orang asing di samping mereka yang tak lain adalah Valen.
Namun Ansel kali ini terlihat lebih tenang dari terakhir kali bertemu dengan Valen. Dia harus mempercayai Viah, seperti Viah percaya padanya. Lagipula ini hari yang bahagia, Ansel tidak ingin mengacaukannya.
Dan malamnya adalah acara resepsi yang mereka langsungkan di salah satu hotel. Viah bahkan tidak sedikitpun ikut mencampuri urusan pesta ini. Dia hanya menyebutkan warna yang dia inginkan sisanya di handle oleh Mamanya, Ibu Ansel, dan Adelia.
"Viah selamat yah kamu udah resmi jadi kakak ipar aku" ucap Adel yang menghampiri Viah dan Ansel bersama Indira dan anggota 4Fr.
"Iya maksih Del"
"Viah selamat yah, terharu deh kalau ingat dulu kita masih jerit-jeritan tengah malam pas LDK. Waktu cepat banget berlalu, sekarang kamu udah jadi istri, bentar lagi jadi ibu-ibu" ujar Indira
"Hahaha doain aja" tawa Viah berderai.
"Iya tuh bener, keponakan aku kapan diproses?" Tanya Adelia
"Entar malam dong, kamu jangan nguping ya Del. Iya kan sayang?" kata Ansel menaikturunkan kedua alisnya kearah Viah, membuat Viah malu.
"Ihh enak aja aku mau nguping, akukan masih kecil" jawab Adel
"Ciee abang Ansel akhirnya bisa praktek, nggak cuman teori mulu" ejek Fahri, dan membuat mereka semua tertawa kecuali Viah yang menghujami Ansel dengan tatapan tajamnya.
"Sialan lo" kata Ansel sambil terkekeh.
"Astagfirullahalazim, kalian kapan insyafnya sih?" Tanya Fandy
"Halah sok polos lu, lo sendirikan penyuplai link. Kita begini juga akarnya dari elo, dari link-link yang lo kirim" jawab Ficqih
"Tapi gue insyaf sebelum UN SMA yah, kalau lo kayaknya enggak deh. Apa lagi si Fahri tuh" balas Fandy
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanda Tangan Kakak OSIS [COMPLETED]
Teen Fiction{CERITA TELAH DI PERBAHARUI SILAHKAN BACA ULANG !!!} Musim mos kali ini ada yang dapat tugas minta tanda tangan kakak-kakak OSIS? Sama aku juga, sampai-sampai aku bertemu Ansel. Kakak kelas tampan yang ternyata adalah kakak sahabatku. Kakak kelas...