3 : Sunset

63 4 0
                                    

Saat benda langit bertemu maka yang terjadi adalah kehancuran. Dan kuharap pertemuan kita seperti pertemuan partikel air dan cahaya yang menyebabkan terjadinya pelangi.

~N~

"Apa yang kamu lakukan?" Dalam hati Noel berkata. Kini pandangan Noel terpusat pada Diny yang sedang sibuk membantunya melepaskan foto-foto tersebut.

----

Dibalkon sekolah, matahari tampak memancarkan sinar berwarna oren kemerahan. Senja. Sebentar lagi posisi matahari akan digantikan dengan Bulan.

"Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Bagaimana bisa aku punya mimpi setinggi itu dapat menggandeng Noel bersamaku. Tapi nyatanya..."
Suara Diny tercekat.

"Tapi nyatanya semuanya pahit."
Ucap Diny membiarkan rasa sakit yang ia tahan sedari tadi luntur bersama air matanya di senja ini.

Tampak wajah redup Diny dibalkon sekolah sambil melipat kakinya ke dadanya.

Ia masih mencoba mencerna apa yang perasaanya katakan. Namun satu hal yang pasti bahwa sebenarnya semua itu pahit.

Mengingat wajah Noel dengan Gladis terlihat mesra difoto tersebut membuat Diny terus mengalirkan air matanya.

_ _

Dibagian sekolah lain, seorang pria beringsut dibawah madding kelasnya.

Pria itu adalah Noel. Noel terlihat lelah duduk bersandar dibawa madding kelasnya sedari tadi.

Ditatapnya semua foto kemesraannya dengan Gladis yang berserakan dilantai tak karuan, itu semua akibat emosi Noel tadi siang.

Tapi, yang membuat Noel bertanya adalah bagaimana bisa ia marah melihat fotonya dengan Gladis beredar?

"Apa aku benar benar mencintai Gladis? Aku bahkan masih belum tahu bagaimana keadaannya sekarang. Semua ini membuatku pusing." Ucap Noel mengacak rambutnya frustasi.

Noel merogoh saku celananya mengambil ponselnya. Setelah dapat, jemari tangan Noel sibuk mencari nama seseorang didaftar kontaknya.

"Ini dia." Ucap Noel.

Ternyata kontak Gladislah yang ia cari. Jemari tangan Noel menekan tombol pesan dan langsung sibuk mengetik pesan untuk Gladis.

Massage: Gladis, aku rasa  hubungan kita sampai disini.

Teks yang singkat namun menusuk begitu dalam tersebut langsung Noel kirimkan pada Gladis tanpa pikir dua kali.

Saat ini pikiran Noel buntu. Hanya dengan mengakhiri hubungannya dengan Gladis itulah satu-satunya solusi yang ia temukan saat ini.

5 menit kemudian masih belum ada balasan dari Gladis.

'Kringgggggg...'
Ponsel Noel berdering menandakan telepon masuk.

Digesernya tombol lock screen dan diangkatlah telepon masuk tersebut.

"Halo."

"Noel. cepat pulang, ini sudah sore. Mama tidak mau anak mama pulang malam!!" Ucap seorang perempuan paruh baya diujung telepon.

"Iya ma.."

Noel memutuskan panggilan di ponselnya lalu beranjak menuju parkiran sekolah.

~~~

Parkiran sekolah tampak lengang, hanya tinggal motor Noel dan motor tukang kebun saja.

Sebelum menancapkan kontak motornya, Noel mendongak menatap langit yang kini berwarna lebih pekat dari tadi.

Senja.

Ya, ini saatnya bulan menggantikan posisi matahari.

"Aku tidak percaya bisa melewati hari ini dengan baik." Ucap Noel dengan nada tinggi untuk melepaskan kepenatannya sambil meregangkan otot ototnya yang ia buat duduk sepanjang hari.

"Aku pun begitu." Ucap Diny lirih sambil tersenyum dari arah balkon sekolah.

Penglihatan Diny menangkap seorang laki-laki dengan tubuh Atletisnya yang sedang berdiri tepat disamping motornya sambil meregangkan otot ototnya.

Pendengaran Dinypun juga begitu, ia menangkap apa yang barusan Noel ucapkan, ya saking kerasnya volume suara Noel.

Namun entah apa yang membuat Noel tiba-tiba mendongak menatap balkon sekolah.

"Diny." Batin Noel.

Saat mata mereka berdua bertemu semburat rona merah tercetak samar diwajah mereka masing-masing.

Saat Bumi dan Meteor bertemu maka yang terjadi adalah kehancuran.

Saat Bulan dan Matahari bertemu maka yang terjadi gerhana. Kegelapan.

Tapi jika yang bertemu adalah sepasang mata seorang insan manusia maka yang terjadi adalah jatuh cinta.

Seperti yang mereka rasakan saat ini. Hanya sepercik rasa bahagia dibatin mereka masing-masing. Seakan tiba-tiba kupu-kupu yang hinggap diperut mereka ingin terbang saking bahagianya.

Waktu berhenti.

Partikel terkecil udarapun seakan membeku.

Satu yang ingin mereka ucapkan.

"Senja jangan berlalu begitu cepat."

----

Apakah Noel jatuh cinta?
Lanjut capter berikutnya ya...

Dont forget to Vote and Comant.

And...

Follow my account😘

River Flows In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang