11 : Just You

16 3 0
                                    

1 Tahun Kemudian..

Bumi Damai Jhs.

"Fokus fokus!! Noel! Bagaimana bisa kualitas belajarmu menjadi seperti ini!. Kamu tau kan waktu kita hanya tersisa 1 minggu mengahadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer"

Ocehan sang guru dari mata pelajaran Ekonomi telah menjadi santapan makan siang Noel.

Tidak tahan mendengar ocehan sang guru meneceramahi Noel, Bilah langsung pamit untuk pergi ke toilet.

Bagi siswa siswi, toilet adalah alasan yang paling tepat untuk mendinginkan pikiran hanya dengan sekedar berjalan dan menghirup udara luar.

"Permisi, Pak ijin ke toilet"
"Alasan lagi? kamu tau kan kualitas belajarmu tidak beda jauh dengan Noel! malah lebih hancur"
Tegas sang guru, juga menjadi santapan makan siang Bilah.

Kringgggg.... (Bel pulang sekolah berbunyi)

Dengan langkah santai Bilah menyusuri koridor sekolah, dan langkahnya pun berhenti tepat dikelas 11-A.

!Flashback!

"Pagi cantik"
"Pagi juga Bilah"
"Daftar OSIS kok pakek baju hitam sih?"
"Nggak apa apa kan Bil? soalnya aku bingung mau pakai baju apa"
"Iya deh,, Semangat ya Cantik!!! Fighting"
"Kamu juga"

!Flashback End!

Srett..

Tiba-tiba ingatan terdalam tersebut kembali muncul di ingatan Bilah.

'Diny.. sebentar lagi kita bakalan lulus dan jadi alumni sekolah Bumi Damai'
Batin Bilah berkata sambil tersenyum.

Bilah menarik nafas dalam dalam dan memantapkan kakinya yang sempat berhenti untuk kembali meneruskan langkahnya.

----

Angin laut terbang dibiarkan menghempas hempas sebuah jendela kamar dari sebuah rumah yang terletak dipinggiran pantai.
Rumah yang bernuansa putih bersih membuat rumah tersebut menjadi sangat anggun. Terdapat dua lantai dirumah tersebut, rumah yang cukup besar untuk dihuni banyak orang.

Dari dalam kamar tampak seorang gadis dengan pandangan kosong menatap lurus kaca jendela kamar yang sebesar tembok rumah.

Kamar yang begitu rapi memperlihatkan bahwa gadis tersebut terlalu kosong untuk sekedar bergeser dari tempatnya.

"Diny sayang, nih ada Glen"

Gadis tersebut adalah Diny.

Diny menjadi kosong semenjak kejadian setahun lalu.

!Flashback!

"Kami butuh Ambulan"
Ucap Bu Velin memanggil Ambulan.

Beberapa menit kemudian..

Wiuw.. wiuw.. wiuw..

Beberapa pemuda berseragam rumah sakit memboyong tubuh Diny masuk ke dalam Ambulan.

"Noel, Bilah kalian ikut masuk"
Ucap Bu Velin menyuruh Noel dan Bilah ikut masuk ke dalam Ambulan.

Sesampainya dirumah sakit..

Terlihat seorang perempuan dan laki laki paruh baya di ruang konsultasi rumah sakit dengan raut wajah cemas.

"Dengan orang tua Diny Maulina?"
Tanya seorang dokter.

"Iya"

Mereka berdua adalah orang tua Diny.

"Diny Maulina mengalami hilang ingatan sesaat. Jadi ingatannya tidak akan hilang secara permanen hanya saja terkadang ada saatnya ia benar benar lupa dan ada saatnya ia benar benar ingat"

"Lalu apakah ada solusi untuk menyembuhkannya dok?"

"Anda dapat mengenalkannya dengan lingkungan yang baru. Agar ia dapat menerima beberapa kenangan yang baru juga. Dengan kata lain pindah rumah"

"Jika memang itu solusinya saya akan melakukannya" Ucap ibu Diny dengan mantap.

*****
Bumi Damai Jhs.

"Jadi Anak anak...-"

"Bu Velin sesorang ada perlu dengan anda"

"Baiklah anak anak kita akhiri pelajaran hari ini."

Dengan langkah layaknya seorang guru, Bu Velin berjalan ke arah ruangannya dan mendapati orang tua Diny.

"Ada perlu apa?"

"Kami akan pindah ke Denpasar Bali dengan tujuan menyembuhkan Diny. Dan juga bagaimanapun Diny masih butuh bimbingan belajar. Jadi kami harap anda bisa ikut kami ke Bali menjadi guru privat Diny disana. Juga masalah bayaran kami bisa memberikan anda dua kali lipat. Bagaimana?"

"Diny juga sudah saya anggap sebagai anak sendiri jadi okelah saya terima"

---------

What the hell? gimana gimana? ini chapter saya jadi dua kan soalnya panjang atuh ehh...

Gaspol chapter berikutnya»»

River Flows In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang