Jika hal sekecil apapun bisa menjadi kebetulan, maka hal terbesarpun juga bisa menjadi kebetulan. Kebetulan jatuh cinta padamu misal.
~N~
"Hari ini mau pakai baju apa ya?"
Ucap Diny sembari meneliti seluruh pakaiannya yang terdapat di almari.Hari ini adalah hari dimana interview osis akan dilaksanakan. Inilah kesempatan Diny untuk ikut serta di kegiatan keorganisasian di sekolahnya.
Diny sibuk mematut dirinya didepan cermin mencoba satu-persatu pakaian yang menurutnya pas untuk dibuat inerview.
Mulai dari hem, lengan panjang, dress warna hitam, putih, merah muda, telah ia coba namun hasilnya Diny menggelengkan kepalanya.
Dan inilah pilihan terakhirnya yaitu dress selutut warna biru muda.
"Tadaa.. Ini aja dehh.."
Ucap Diny sambil bergaya didepan cermin ketika ia berhasil menemukan dress sesuai keinginannya.----
Pagi yang cerah. Seluruh murid sekolah Bumi Damai bersiap-siap diri untuk pendaftaran anggota OSIS baru.
Mulai dari kelas 10 sampai kelas 11 semuanya sangat antusias untuk mendaftar diri menjadi anggota OSIS. Terutama bagi seorang gadis yang sangat mengidamkan memakai Jaz Kebanggannya. Yaitu Jaz OSIS.
"Pagi cantik."
Sapa Bilah sambil membenahi pakaiannya menghadap kaca jendela kelas untuk bersolek."Pagi juga Bilah." Ucap Diny dengan senyum yang mengembang.
"Daftar OSIS kok pakek dress biru muda sih?" Tanya Bilah sambil mengedarkan pandangannya pada sahabatnya yang satu ini.
"Nggak apa apa kan Bil? soalnya aku bingung mau pakai baju apa."
Ucap Diny sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Iya deh iya.. Semangat ya Cantik!!! Fighting!!" Ucap Bilah menyemangati Diny.
"Kamu juga cantik." Sahut Diny sambil menjetikkan jarinya.
----
'Panggilan ditujukan kepada Diny Maulina dan Noel Falah diharap memasuki ruang interview OSIS.'
Diny pun memasuki ruang interview disusul dengan Noel.
"Ha? Noel ikut interview juga?"
Gumam Diny sambil meneguk ludah saking gugupnya.Diny sedikit menyeret kursi interview ke belakang untuk memberi ruang baginya duduk.
Tiba-tiba Noel menyeret kursi interview disamping Diny lalu duduk tepat disamping Diny.Siku Diny dan Noel sedikit bersentuhan, dan sentuhan itulah yang menyetrum Diny hingga muncul gelenyar aneh ditubuhnya.
Lebih tepatnya gugup."Lhoo bajunya kok sama biru mudanya, couplean ya?"
Ledek salah satu senior yang menginterview Diny dan Noel sambil terkekeh."Enggak Mbak!" Jawab Diny dan Noel secara bersamaan. Sontak senior yang menginterview mereka berdua dibuat tertawa geli karena tingkah mereka berdua.
Kali ini cukup membuat Diny benar-benar seperti kepiting rebus disamping Noel. Sedangkan Noel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena canggung.
"Oke deh, kita mulai ya interviewnya." Ucap senior tersebut mengakhiri candaannya.
----
20 menit kemudian..
"Gimana Interviewnya Bil?"
Tanya Diny penasaran setelah menunggu cukup lama interview sahabatnya tersebut."Sulit. Kalau kamu gimana?"
Tanya Bilah sambil menghembuskan nafas kasar."Ya gitu." Sahut Diny mencoba menyembunyikan apa yang terjadi diruang interviewnya tadi. Ya, Diny yang duduk bersampingan dengan Noel.
Bilah mengedarkan pandangannya dan menangkap siswa-siswi yang sedang berlarian menuju Lobby sekolah.
"Oh ya.. Yok lihat pengumumannya di mading lobby." Ucap Bilah penuh semangat.
"Lohh emang udah terpasang?"
Tanya Diny sambil celingukan.Tanpa basa basi Bilah langsung menarik pergelangan tangan Diny dan mengajaknya berlari menuju Lobby.
'Jreng!!' Pengumumannya sudah terpasang.
'Hosh.. hosh..' Nafas Diny tersengal-sengal setelah mencoba menyamai langkah panjang sahabatnya tersebut.
Sebelum membaca pengumuman tersebut Diny memejamkan mata sejenak dan mengehela nafas dalam dalam.
"Din din, wow lihat ni lihat!!!"
Ucap Bilah.'Diny Maulina resmi menjadi anggota OSIS'
Diny merasa banggal dan lega. Namun, tiba-tiba raut muka Diny berubah menajadi sedih ketika nama orang yang dia harapkan tidak tercantum pada tabel pengumuman tersebut. Dan nama itu adalah Noel Falah.
"Senyum dong Din!!" Ucap Bilah menyemangati. Diny hanya bisa menghela nafas dan pergi begitu saja.
"Din kamu mau kemana?!!, tunggu tunggu!!" Pekik Bilah.
Tidak lama setelah Diny pergi. Noel datang dan membaca tabel pengumuman tersebut.
Jari telunjuknya menyisir sederet nama ditabel pengumuman. Dari atas sampai bawah ia tidak melewatkan satu nama pun. Dan pada akhirnya jari telunjuknya berhenti tepat di nama orang yang ia harapkan.
"Yes!" Seru Noel.
Wajahnya terlihat senang bukan main. Bibirnya sempurna tersenyum. Matanya berbinar bahagia sekaligus bangga.
Tapi, ternyata bukan namanya yang tercantum dipengumuman tersebut dan ternyata ia memekik bangga bukan karena ia berhasil lolos, melainkan nama orang yang ia harapkan berhasil lolos.
Dan nama itu, Diny Maulina.
"Terimakasih, telah membuatku terpukau sekali lagi." Gumam Noel bangga.
-----
Dont forget to Vote and Comant and Follow😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
River Flows In You
Teen FictionBagaimana jadinya jika dua insan saling mencintai namun tidak ada satupun dari mereka yang berani mengungkapkan perasaannya. Seperti kisah kasih yang terjadi di antara Noel dan Diny. Apakah mereka berakhir bahagia? atau berakhir sebaliknya? "Aku b...