'Itu kan.. kertas yang ada di mading tersebut'
Batin Diny berkata..Tanpa sengaja Lelaki tersebut menoleh ke arah Diny.
Srett...
'Siapa dia?' Gumam Diny
Lelaki tersebut memamerkan deretan giginya yang rapi.
'Dia tersenyum padaku?' Gumam Diny sambil meneliti sekitarnya.
'Tapi hanya aku disini' Gumam Diny sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Hai gadis! Kemari, duduklah disampingku"
Ujar lelaki tersebut sambil melambaikan tangannya.Dengan ragu-ragu, Diny menghampirinya dan duduk disampingnya.
"Perkenalkan, namaku Milga Snacky"
Ucapnya sambil menyodorkan telapak tangannya."Namaku Diny Maulina"
Jawab Diny sambil menjabat tangan Snacky.Tiba-tiba pandangan Snacky terpusat pada pelupuk mata Diny yang masih tergenang air mata yang sempat ditahannya tadi.
Tanpa berkata-kata. Snacky meletakkan gitar tersebut disampingnya. Setelah itu ia berdiri lalu berjongkok di depan Diny.
Diny hanya bisa mengepalkan kedua tangannya sambil menunduk mencoba menahan air matanya.
Dengan sedikit ragu, Snacky menyodorkan tangannya dan dihapuslah butiran air mata Diny yang hampir menetes.
"Snacky.. apa yang kamu lakukan?"
Tanya Diny sambil menatap Snacky dengan mata yang berkaca-kaca."Air matamu terlalu mahal jika dibiarkan menetes begitu saja. Maka dari itu aku mengusapnya agar berbekas ditelapak tanganku"
Jawab Snacky sambil berdiri kembali."Ugh.. kamu bisa saja"
Ucap Diny dengan tersenyum."Nanti malam kamu ada acara nggak?"
Tanya Snacky"Umm.. nggak kok"
"Ok, nanti ketemuan mau kan?"
Tanya Snacky kembali sembari mencangklongkan tasnya yang berisi gitar."Iya. Dimana?"
"Di taman depan sekolah aja Gimana?"
"Okelah"
Jawab Diny santai.Dilihatlah jam yang terletak dipergelangan tangan Snacky.
"Din, Gue cabut dulu ya. Sorry nggak bisa nemenin pulang"
"Iya, nggak apa-apa kok"
"Byeeee"
Ucap Snacky diseringai dengan senyumannya.Diny menatap punggung Snacky yang perlahan menghilang dengan perasaan bingung menyelimuti dirinya.
********
07.00 Pm
Dilihatlah jam pink yang terletak ditembok apartement Diny.
Perlahan Diny mengerjap ngerjapkan matanya mencoba memperjelas angka yang berada di jam dindingnya."Ha? 07.00 Pm. Gawat!! Aku kan punya janji sama cowok itu"
Ucap Diny dengan terbelalak.
Tanpa menggunakan sendal rumah, Diny berlari ke kamar mandi dengan setengah sadar.
Byurrr... byur..
"Selesai" Ucap Diny lega.
"Oh ya! Make up"
Ucap Diny sambil mengetuk kepalanya.
Karena jam sudah mepet, Dinypun memutuskan memakai make upnya sambil berjalan kaki.
Sesampainya di taman..
Tampak seorang lelaki memakai helm dengan sepedah kawasaki berwarna merah.
Lelaki tersebut membuka kaca helmnya dan kembali dengan memamerkan deretan gigi rapinya.
"Duhh maaf, tadi aku ketiduran jadi-"
Belum selesai berbicara, lelaki tersebut langsung memakaikan helm yang terletak dibelakangnya pada Diny.
"Uhg.."
"Ayo Naik"
Ucapnya sambil tersenyum.Dinypun naik ke motor kawasaki tersebut.
"Yuhuu.. Nggak ada bintang itu namanya bukan Jakarta. Ya kan?"
Ucap Snacky dengan suara yang keras diseringai dengan deretan gigi rapinya.Diny hanya tersenyum tanpa membalas sepatah katapun dari Snacky.
------------
Btw, Ada yang suka sama tokoh baru ini nggak?
Happy reading all:)
Next chapter»»»»
KAMU SEDANG MEMBACA
River Flows In You
Teen FictionBagaimana jadinya jika dua insan saling mencintai namun tidak ada satupun dari mereka yang berani mengungkapkan perasaannya. Seperti kisah kasih yang terjadi di antara Noel dan Diny. Apakah mereka berakhir bahagia? atau berakhir sebaliknya? "Aku b...