Heart beat fast,
Colors and promises
How to be brave?
How can i love when i'm afraid to fall?
(A thousand years)~N~
Bumi Damai Jhs.
Pagi ini Kepala sekolah sibuk menempel sebuah kertas fotocopy yang berisi tentang pengumuman yang sangat mencengangkan.
!Untuk merayakan HUT Bumi damai ke-15. Para siswa/i mendapatkan fasilitas berlayar di pulau Bali ... ...!
"Ha?"
"Gila Bro!!"
"Mantap!!"Berbagai ucapan keluar dari para siswa setelah membaca pengumuman tersebut.
"Wahh.. Nggak sabar pengen cepetan liburan.." Ucap salah satu siswi .
"Damn it!"
"Like it!"
"Amazing!!!"Seru para siswa bergantian.
"Ahh sok inggris lu.." Ucap Noel sambil menyenggol bahu temannya dengan tawa.
******
Two days ago..
"Ayo anak-anak cepat naik!!"
Seru para guru memerintahkan muridnya untuk segera naik ke kapal. Dermaga tampak ramai pagi itu. Ada yang pergi, ada yang menanti. Ada yang bahagia, ada yang sedih. Ya, itulah berbagai macam perasaan yang dapat digambarkan pagi itu.
Tidak menunggu waktu lama kapal siap untuk dilepas dari bibir dermaga.
'Buuushhhh!!' Suara mesin kapal yang mulai siap untuk berlayar.
"Sayang, kembalilah dengan selamat!" Seru para orang tua yang menyeringai serta mencemaskan kepergian berlibur para putra dan putri mereka.
Terdengar di antara segerumbulan para orang tua, teriakan dari salah seorang pria paruh baya tidak kalah kerasnya sehingga membuat putrinya merasa diharapkan.
"Diny, Nikmatilah berliburmu!! Baik baik ya!!!" Seru pria paruh baya tersebut sambil melambaikan tangannya.
Gadis tersebut hanya tersenyum melihat tingkah ayahnya.
'Aku akan kembali ayah' Gumam Diny.
Kapal itu terlihat semakin menjauhi dermaga tersebut.
*******
Tampak seorang laki-laki yang sedang menyeruput secangkir teh sambil duduk menghadap dek kapal. Entah apa yang sedang diperhatikannya sampai sampai tidak sadar bahwa ada seseorang yang duduk dikursi depannya.
Dengan baki yang di isi Roti dan teh. Bilah duduk didepan Noel yang sedang sibuk memperhatikan seseorang dari lantai dua kapal.
"Noel.." Ucap Bilah sambil menyantap rotinya.
Noel tidak menggubrisnya, pandangannya masih tertuju pada apa yang menyita seluruh pandangannya.
"Noel?" Bilah melambaikan telapak tangannya tepat didepan muka Noel. Namun, tetap tidak ada respon dari Noel.
Bilah yang dibuat geram-pun dengan sengaja memukul tangannya didepan meja yang membatasi mereka berdua.
'Braakkkk!!' Suara tedebut memekakkan telinga Noel.
"Hey!! apa yang kamu lakukan?!" Pekik Noel kaget.
"Telinga mana telinga? dipanggil dari tadi nggak dengar!" Ucap Bilah dengan nada kesal.
"Ya, Maaf." Jawab Noel singkat.
"Cihh." Desis Bilah tak percaya dengan sikap cuek Noel.
Tiba-tiba wajah Geram Bilah mendadak berubah menjadi serius.
"Noel?" Ucap Bilah.
"Hmm?" Jawab Noel.
"Ini adalah saat untuk mengakhiri semuanya." Tanpa diperjelas kembali Noel sudah paham.
"Selama tujuh belas bulan, Diny berada dalam penantian tanpa kepastian. Tanpa seorang sahabat."
Bilah mendekatkan posisi duduknya yang terhalang meja kecil menjadi lebih dekat ke arah Noel."Dia mencintaimu, selalu mencintaimu"
Wajah Noel mendadak seperti es batu yang mencair begitu saja karena sinar matahari.
*******
Tarlihat seorang perempuan yang sedang mengadahkan pandangannya ke arah lantai dua. Tepat dimana tempat Noel dan Bilah duduk.
'Noel, aku rasa.. aku telah benar benar kehilangan hatimu. Melihat dirimu dengan Bilah begitu dekat, semuanya sudah jelas.'
Perempuan itu berbalik dengan raut wajah sedih sambil memandang laut merasakan hembusan angin laut menerpa wajahnya. Tangannya memegang pagar besi laut untuk menopang badannya.
'Cintaku apakah seluas dan sedalam Laut ini? Tapi kurasa cintamu sedingin dan sepekat laut ini Noel. Aku berharap bisa menghilang seperti angin laut, agar aku tidak tersiksa dan membusuk dipenantian ini.'
Namun..
Tiba tiba...Se isi tergoncang hingga menjatuhkan beberapa piring dan gelas yang terletak di resto kapal.
Ternyata, akibat tidak beraturannya kompas angin pada pengemudi kapal membuat kapal hilang kendali dan menyenggol batu karang besar yang terletak tidak jauh dari letak kapal.
"Untung saja hanya menyenggol bukan menabrak" Ucap Noel sambil mendengus lega.
Namun tanpa disadari, goncangannya telah membuat Diny hilang pegangan sehingga membuatnya terjatuh dari kapal dan tenggelam di dalamnya laut.
Dengan mata terpejam, mulut terkunci, dan juga tangan yang pasrah Diny masih sempat berkata.
'Tuhan, sepertinya aku benar benar jatuh dalam dingin dan pekatnya laut hari ini.
Teruntuk Noel, aku selalu mencintaimu, selalu, dan selalu mencintaimu. Aku tidak pernag menyesal jika pada akhirnya aku tidak bersamamu. Untuk cintaku yang seribu tahun lamanya. 'Dengan senyum manisnya Diny memasrahkan tubuhnya tenggelam di dinginnya air Laut.
Srek..
Untung saja tubuhnya terjepit di antara batu karang. Sehingga dapat menopang tubuhnya agar tidak jatuh sejatuh jatuhnya didasar laut.
Dengan spontan Noel memusatkan pandangannya pada tempat berdirinya Diny. Namun yang dia lihat hanya sekumpulan para tim sar kapal yang bertugas menyelamatkan para penumpang yang tenggelam.
Mengadari itu, dengan cekatan Noel berlari menuruni tangga dan menuju ke tempat berdirinya Diny.
Namun..
"Noel,, Diny.. diny.."
"Ada apa dengan Diny?!!" Sentak kekhawatiran Noel.
"Diny, dia tenggelam" Seketika tangis dari para guru dan teman Diny pecah.Noel mematung dan mencengkram erat jemari jemari tangannya. Wajahnha terbasahi bulir bulir keringatnya yang jatuh menetes menuruni pipinya sampai kepalan tangannya. Tanpa sengaja air mata Noel menetes tanpa memperdulikan imagenya sebagai -seorang laki-laki.
"Diny, Jangan pergi!!!!!!"
Suaranya menggelegar begitu saja membuat seluruh awak kapal merasa kesedihan Noel yang mendalam.- - - -
Maaf kalau terlalu panjang..
Jangan lupa tinggalkan Jejak!!!
Vomant vomantGaspol chapter selanjutnya ya""
KAMU SEDANG MEMBACA
River Flows In You
Teen FictionBagaimana jadinya jika dua insan saling mencintai namun tidak ada satupun dari mereka yang berani mengungkapkan perasaannya. Seperti kisah kasih yang terjadi di antara Noel dan Diny. Apakah mereka berakhir bahagia? atau berakhir sebaliknya? "Aku b...