2 : First broken

80 5 0
                                    

Rasa Cinta sama rasa sakit itu sama-sama perasaan, sama-sama air mata, tapi bedanya cinta meneteskan air mata karena bahagia, sedangkan sakit menteskan air mata karena perih.

~N~

'Kringgg...'

Bel istirahat pertama menggema di seluruh penjuru sekolah. Para siswa berhamburan keluar kelas sambil berbincang ria dengan teman-temannya, namun sebagian lainnya ada yang memilih berdiam dikelas.

Di area kantin tampak segurumbulan siswi yang sedang sibuk membicarakan sesuatu, dan sesekali mereka tertawa secara bersamaan.

Segurumbulan siswi tersebut diketuai oleh ketiga gadis yang terkenal dengan mulut panjangnya itu. Mereka bernama Syila, Keke, dan Rika. Dan yang lainnya hanyalah murid biasa yang sengaja ikut nimbrung agar tidak ketinggalan informasi.

Topik yang dibicarakan kali ini adalah tentang hubungan Noel dengan Gladis yang baru-baru ini menjadi trending topik terhangat.

"Ha? Noel sama Gladis pacaran?"
Ucap salah satu gadis digerumbulan tesebut sambil menutup mulutnya kaget.

"Itu sudah jelas!" Ucap gadis lainnya meyakinkan.

"Nih.. Liat aja kalau nggak percaya." Ucap Syila menyodorkan ponselnya menunjukkan foto mesra yang sengaja Keke curi saat Noel dengan Gladis berkencan di sebuah Mall ternama.

"Tapi kedengarannya Gladis bukan gadis yang baik-baik."
Ucap Rika sambil bertatapan dengan Keke dan Lainnya.

~~~

Selesai memesan minuman, Diny dan Bilah yang berjalan menuju meja kantin sempat dibingungkan dengan segerumbulan para siswi yang tampak sedang mendiskusikan sesuatu.

"Memangnya ada apa sih? kok pada nggerumbul gitu." Tanya Diny pada Bilah.

"Gue lihat dulu ya Din." Ucap Bilah berjalan menuju gerumbulan tersebut.

"Ok, aku tunggu disini ya." Ucap Diny meneruskan langkahnya menuju meja kantin yang terletak agak jauh dari gerumbulan siswa tersebut.

Bilah yang tidak mau ketinggalan informasi pun menghampiri gerumbulan siswa tersebut. Sedangkan Diny memilih berdiam diri menunggu pesanan datang.

"Ada apa sih guys?! ikut dong ikut."
Ucap Bilah mencoba bergabung dengan gerombolan tersebut.

"Nih.. Liat." Ucap Syila menunjukkan sebuah foto diponselnya pada Bilah.

Baru saja melihat Bilah sudah shock berat. Bagaimana tidak, Noel dengan Gladis terlihat mesra difoto tersebut.

"Noel?" Ucap Bilah bertatapan pada Syila dan lainnya.

Dengan langkah lemas Bilah menghampiri Diny yang duduk dengan tenangnya menunggu pesanan mereka datang.

Bilah tidak tahu harus berkata apa pada Diny, melihat foto Noel dengan Gladis tersebut Bilah merasa kasihan pada sahabatnya.

"Din, ke kelas yok."
Ucap Bilah tiba-tiba menarik pergelangan tangan Diny agar beranjak dari duduknya.

"Eh? Bentar, tapi mereka lagi gosipin apa sih?" Tanya Diny penasaran sambil mencuri-curi pandang pada segerumbulan siswi tersebut.

"Nanti aku ceritain di kelas aja."
Tukas Bilah dengan serius.

Dinypun hanya menghelas nafas samar lalu beranjak dari duduknya.

~~~

Diny berjalan menuju kelas sambil menikmati hembusan angin yang menerpa helaian rambut panjangnya.

Namun tiba-tiba...

'Tap.. tap.. tap..'

'Bruakkk...'

"Eh? Din?!" Pekik Bilah kaget.

"Sorry, kamu nggak apa-apa Din?." Ucap seorang gadis yang menabrak Diny tersebut sambil memperbaiki seragamnya.

"Ehh Gladis, it's okay." Ucap Diny dengan senyum yang terulas diwajahnya.

Gladis menghelas nafas lega lalu kembali meneruskan langkahnya dengan terburu-buru meninggalkan Diny yang masih sibuk membenahi seragamnya.

Bilah hanya mengedikkan bahunya bingung saat melihat Gladis yang setengah berlari karena terburu-buru.

~~~

Baru saja menginjakkan kaki di ambang pintu kelas, Diny disambut dengan sajian pemandangan yang dimana membuat hati Diny teriris.

Ditatapnya foto Noel dengan Gladis yang terpampang di madding kelas.

'Ha? apa ini? Tidak mungkin.'
Gumam Diny mengedarkan pandangannya pada belasan foto yang terpampang dimadding kelas tersebut.

Diny mematung.

Diny membeku.

"Din, aku bisa jelaskan. Aku baru saja mau menceritakan se-"
Ucap Bilah berusaha menjelaskan.

"Semuanya sudah jelas kok." Tukas Diny memotong kalimat Bilah.

Bilah merasa sangat bersalah, seharusnya dia menceritakan semua ini lebih awal saat dikantin tadi.

Rasa sesak memenuhi perasaan Diny. Namun Diny mencoba tegar, air mata yang hampir menetes tersebut ditahannya oleh Diny saat ia melihat Noel dengan putus asa melepas foto-foto tersebut sendirian.

Diny menguatkan hatinya dengan menyimpan rasa sakit itu sendiri.

Dengan langkah kecilnya Diny menghampiri Noel dan membantunya melepas semua foto-foto itu.

"Apa yang kamu lakukan?" Dalam hati Noel berkata. Kini pandangan Noel terpusat pada Diny yang sedang sibuk membantunya melepaskan foto-foto tersebut.

~~~

Hai yoo... Gue update lagi nihh.
Readers sekali-kali tinggalkan voment dong. Pleasee😊😊

Au ah nggak mau banyak omong:v

~See you next chapter~

River Flows In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang