17 : Tell me back in the days

13 2 0
                                    

Hari ini adalah hari senin. Hari tepat di mana Diny memulai sekolahnya kembali.

"Siap"
Gumam Diny lega sembari mencangklongkan tasnya. Ceklek..' Pintu apartement Dinypun terkunci sempurna.

Dengan langkah kecilnya Diny menuruni anak tangga dengan semangat.
Rambutnya sebahu yang dibiarkan terurai begitu saja telah membuat lelaki yang sedang duduk di motor kawasakinya Terhipnotis.

"Hi girls!"
Ucap lelaki tersebut sambil melambaikan tangannya berharap Diny merespon.

"Hi Snacky"
Ucap Diny diseringai senyumannya sambil berjalan ke arah motor Snacky.

"Berangkat ke sekolah bareng yuk"
Ajak Snacky sambil memamerkan jejeran gigi rapinya.

"Umm.. oke deh"
Ucap Diny menerima tawaran dari Snacky.

'Breemmm...' laju motor Kawasaki tersebut.

Sesampainya disekolah

"Ihh si cowoknya ganteng banget ya"
Ucap para cewek disekolah sambil menatap Snacky yang tidak menghiraukan mereka sama sekali.

Tiba-tiba..

"Diny.."
Teriak salah seorang cewek sambil berlari menuju Diny. 'Grepp...' Perempuan tersebut memeluk Diny dengan erat.

"Din, elo masih inget gue kan?"
Tanya perempuan tersebut sambil mengoyak-ngoyak tubuh Diny.

"Aku Gladis Din"

Yah, Ternyata dia Gladis sang mantan pacar Noel.

"Gladis.."
Ucap Diny dengan senyumnya yang lebar. Tanpa sengaja pandangan Gladis tertunjuk pada Snacky yang kini berdiri dibelakang Diny.

"Umm.. anak baru ya?"
Selidik Gladis.

"Yah,, begitu"
Jawab Snacky santai.

"Glad, Ky, Kita masuk kelas yuk"
Ajak Dinda dengan antusias.

Disepanjang lorong mereka bertiga banyak sekali mendapat pujian dari siswa-siswi.

"Cantikk.."
"Tampan banget sih"
"Keren"
"Suitt.. suit.. cewekk"

Begitulah Snacky yang sama sekali tidak merespon apalagi melirik. Sedangkan Dinda membalasnya dengan senyuman serta anggukan kepalanya.

Sesampainya dikelas

"Tadaaaa"
Ucap Gladis sambil mempersilahkan Diny dan Snacky memasuki kelas barunya.

Diny berjalan memasuki kelas barunya dengan tangannya yang memperbaiki rambutnya yang berabtakan terhempas angin. Sedangkan Snacky meneliti sekeliling ruang kelas.

"Din, bangku depan kosong"
Ujar Gladis sambil menarik tangan Diny ke bangku kosong tersebut.

"Kok sepi"
Tanya Snacky sambil meletakkan tasnya di belakang bangku Diny. Tepatnya bangku nomer dua dari depan.

Ring ding dong ring.. (Bel masuk kelas)

Dengan sigap para siswa memasuki kelas mereka masing-masing karena takut dimarahi sang guru pengajar.

"Din, aku pergi dulu ya. Kebetulan kelasku ada disamping kok"
Ucap Gladis sambil berlalu pergi.

Setelah semua siswa masuk dan duduk rapi dibangkunya masing-masing. Muncullah seorang lelaki berperawakan atletis dari balik pintu.

Lelaki tersebut berjalan sambil membaca buku tebal ditangannya.
Dengan seenaknya lelaki tersebut melemparkan tasnya di bangkunya.

"Aduhh.."

"Diny, kamu tidak apa-apa?"
Tanya Snacky sambil meneliti tubuh Diny.

"Emm"

Tidak terima melihat Diny terkena lemparan tas lelaki tersebut. Dengan sigap Snacky menghampiri lelaki tersebut sambil menepis buku yang menutupi pandangan lelaki tersebut.

Dan.. nampaklah wajah lelaki tersebut.

Ketika melihat wajah lelaki tersebut, Diny menghampirinya mencoba mengingat sesuatu yang hilang dari ingatannya. Saat ini Diny sudah tepat berada didepan laki-laki tersebut, dengan ragu Diny mengulurkan tangannya menyentuh permukaan wajah lelaki tersebut.

"No.. noel" Batin Diny berkata.

-------

Segini dulu ya Ders😊

Sekedar review ini cerita
SLOW UPDATE

So, Maaf kalau updatenya lama..

Tinggalkan jejak.. Vote and Coment!

Lafyuuuu💋💋

River Flows In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang