Terkadang mencintai seseorang juga perlu belajar mencintai arti cinta itu sendiri.
~N~
Noel menarik pergelangan tangan Bilah mengajaknya keluar dari kelas. Bersamaan dengan itu ekspresi para anggota kelas nampak bingung dengan kelakuan Noel. Begitupun dengan Diny yang masih mematung menatap punggung Noel yang perlahan menghilang dari balik pintu kelas.
Tak lama kemudian seisi kelas menjadi ramai kembali tapi tidak segaduh tadi sebelum Noel marah.
Cengkraman tangan Noel begitu kuat melingkar di pergelangan tangan Bilah. Bilah yang merasa kesakitan langsung menghempaskan tangan Noel yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Noel bodoh!! apa yang kam-"
Belum selesai berbicara tiba-tiba Noel mendekatkan wajahnya mengikis jarak di antara mereka berdua.Bilah syok dibuatnya. Mata Bilah membulat sempurna menatap lingkaran hitam yang terdapat dimata indah Noel. Debaran jantung Bilah tidak dapat dihindari.
"Noel mengapa kamu terlihat begitu tampan?" Gumam Bilah sambil menggigit bibir bawahnya gelisah.
"Ssst!" Ternyata Noel hanya memperingatkannya saja untuk diam.
Cukup 2 detik Noel berhasil menarik Bilah kembali tersadar dari dunia fantasinya.
Tanpa menunggu izin dari Bilah, Noel kembali menggandeng tangan Bilah mengajaknya masuk ke ruang kelas. Sedangkan Bilah masih sibuk termangu dengan pikirannya sendiri.
"Noel?!" Pekik salah satu pria berkacamata saat melihat Noel kembali masuk ke kelas dengan Bilah digenggamannya.
"Whoaa Noel.." Ucap pria satunya sambil geleng-geleng kepala takjub.
"Tidak bisa dipercaya, jomblo mahh bisa apa." Ledek Syila sambil nyengir kuda.
"Sekarang dengan Bilah ya?" Tanya Keke sambil ngeluarin ponselnya siap ngejepret Noel.
"Tau dah... Yang ganti pasangan terus.." Ucap Ribka sambil menyenggol bahu Syila.
Disisi lain semua kata-kata yang dilontarkan dari mulut teman- temannya membuat Diny merasa terpojok.
"Noel, kamu tidak mungkin dengan sahabatku kan? Dan kamu Bilah, ada apa dengan semua ini? katakan bahwa ucapan mereka semua tidak benar!" Gumam Diny memandang Noel dan Bilah dengan bergantian.
"Tidak mungkin!!" Tanpa sadar satu kata berhasil keluar dari mulut Diny dengan intonasi yang tinggi.
1 detik.
Suasana kelas hening.
2 detik.
Hening..
3 detik.
Diny baru menyadari apa yang barusan ia katakan.
Diny yang merasakan rasa malu luar biasa langsung beranjak dari duduknya dan berlari keluar kelas sambil menahan sesak didadanya.
Sadar dengan apa yang Diny ucapkan dengan cekatan Bilah melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Noel yang mulau mengendur.
"Noel! Cukup! apa kamu bodoh?!"
Bentak Bilah membuat seisi kelas dibuat bingung kembali."Apa maksud mereka, barusan mereka seperti orang pacaran, sekarang mereka seperti orang yang tidak mengenal satu sama lain." Ucap Rafa sang ketua kelas.
Noel terdiam, pendengarannya memang menangkap bentakan dari Bilah, namun pikirannya entah melayang kemana.
Dan satu yang baru Noel sadari..
Barang siapa yang membuat seorang wanita menangis, maka secara tidak langsung ia telah melukai hati ibunya sendiri.
-----
Diny duduk bersimpuh dibalkon sekolah. Persis untuk yang ketiga kalinya Diny dibuat sakit hati oleh Noel.
"Noel!! Kamu hanya mimpi!" Pekik Bilah membiarkan semua amarahnya tersalurkan.
"Tapi ada apa dengan Bilah? Mengapa harus Bilah sahabatku yang membuatku sakit hati begini?! Kenapa?!!" Pekik Diny untuk yang kedua kalinya.
Tangisnya semakin pecah seiring ia mematut pertanyaan pada dirinya.
Satu pertanyaan satu sesenggukan.
Satu kenyataan satu air mata.
Sore itu langit seperti ikut merasakan apa yang Diny rasakan. Langit teduh, matahari tertutup awan. Kemana hilangnya mentari yang selalu menyinari bumi? Persis kemana hilangnya arti sahabat yang selalu menyinari hari-hari Diny?
- - - - -
'Gaswat! Apa jadinya nih kalau sahabat kita juga suka sama doi kita T.T'
Sesuai perjanjian saya comeback lagi kan.. jangan lupa tinggalkan jejak ya','
'Minal aidzin wal faidzin🙏
mohon maaf lahir dan batin'Lanjut chapter berikutnya»»»
KAMU SEDANG MEMBACA
River Flows In You
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya jika dua insan saling mencintai namun tidak ada satupun dari mereka yang berani mengungkapkan perasaannya. Seperti kisah kasih yang terjadi di antara Noel dan Diny. Apakah mereka berakhir bahagia? atau berakhir sebaliknya? "Aku b...