Sudah seminggu lebih wanita itu menangisi kepergian adiknya dan istri adiknya. Dua-duanya terbunuh pada hari yang sama, di waktu yang sama pula.
"Chorong, sudahlah jangan menangis lagi. Chanyeol dan Wendy baik-baik saja disana, aku yakin itu. Mari kita berdoa yang terbaik untuk kehidupan mereka berikutnya," kata seorang pria bernama Kang Seungyoon yang merupakan tunangan dari Park Chorong.
"Aku mungkin bisa menerimanya kalau mereka mati karena Tuhan, tapi mereka mati karena tangan manusia b**ing*an, Yoon!" teriak Chorong sambil menangis lebih kencang dari sebelumnya.
"Walaupun dari tangan seorang b**ing*an, tapi kalau Tuhan tidak menghendaki mana mungkin orang itu membunuh adikmu dan istrinya," jelas Seungyoon. Chorong tetap menangis tapi tidak menyangkal atas kebenaran perkataan Seungyoon barusan.
"Kau tau aku sedikit memendam kecurigaan pada seseorang..." kata Chorong sedikit menggantungkan kalimatnya. Seungyoon sontak melebarkan matanya, lalu menatap Chorong dengan seksama.
"Siapa?"
"Koo Junhoe, sahabat dari murid yang telah mengganggu rumah tangga adikku" jawab Chorong penuh dengan penekanan dalam setiap kalimatnya.
Keesokan harinya, Chorong benar-benar menemui sosok pria yang tidak begitu kaya tapi juga tidak begitu miskin tapi seorang yang pekerja keras―Koo Junhoe.
Chorong mendatangi tempat kerja Junhoe di sebuah kantor yang tidak terlalu besar dan dikenal.
"Aku ingin bertemu dengan Koo Junhoe sekarang juga," kata gadis itu pada salah satu karyawan.
"E-Ehm... Nona, kalau kau mau menemui Junhoe, silahkan bertemu sendiri dengannya. Dia tidak punya jabatan apapun disini, jadi anda tidak perlu meminta ijin untuk menemuinya. Terimakasih,"
Chorong berdecih, "Huh, ternyata dia yang sekarang tidak semapan yang ku bayangkan" gumamnya lalu berjalan menuju ke ruang kerja Junhoe.
"Koo Junhoe, ayo ikut aku. Aku perlu bicara padamu," kata Chorong yang sudah berdiri di ambang pintu. Lalu gadis itu kembali keluar. Junhoe yang sedang santai-santai akhirnya memutuskan untuk mengikuti Chorong keluar.
"Ada apa menemuiku?"
"Jawab pertanyaanku, apa kau yang membunuh adikku dan istrinya?" tanya Chorong. Junhoe hanya menatap gadis itu remeh.
"Pada awalnya, aku memang mempunyai rencana seperti itu. Bahkan aku sudah menyiapkan pisau dan obat bius, tapi tidak disangka ada tamu lain yang membantu pekerjaanku menjadi lebih mudah bahkan tanpa kukerjakan" jawab Junhoe enteng.
"J...Jadi bukan kau?" tanya Chorong. Junhoe mengelus pipi Chorong.
"Kau tau bukan aku sangat menyayangimu, jadi untuk apa aku membunuh adikmu? Tapi aku tau siapa pembunuh adikmu," kata Junhoe lalu menjauhkan tangannya dari pipi Chorong.
"Siapa?"
Junhoe tersenyum lalu menepuk pundak Chorong, "Kau mengenalnya. Dia adalah orang yang akan menghancurkanmu, berhati-hatilah karena mulai sekarang aku tidak akan lagi melindungimu." kata Junhoe.
Pemuda itu lalu pergi meninggalkan Chorong yang masih diam mematung disana.
Sialnya, wajah Junhoe berhasil membuat degupan kencang di dalam jantungnya. Ia juga sangat menyesal karena dulu sempat meninggalkan Junhoe demi bertunangan dengan pria kaya dan mapan seperti Seungyoon.
t b c
wkwkwk ayok main tebak tebakan bersama
KAMU SEDANG MEMBACA
reflection | blackpink ✔
Horror❝Apa kau sadar saat kau sedang bercermin, ada yang sedang memperhatikanmu dari sisi yang lain?❞