"Hayi, duduklah"
Hayi segera menuruti perintah ibu mertuanya dan duduk di sofa.
"Bagaimana rumah tanggamu dengan anakku? Kalian tidak bertengkar bukan?"
Hayi mengernyit dan menggeleng kemudian. "Kami tidak bertengkar, ibu"
"Kemarin malam setelah pesta pernikahan kalian aku melihat Jaewon bersama dengan perempuan lain di bar. Aku pikir kalian sedang bertengkar, ternyata tidak" kata Nyonya Jung.
"Jaewon sangat terpukul dengan kepergian Jennie. Aku bisa memakluminya kalau ia minum pada tengah malam, mungkin itu bisa meredakan emosi dalam tubuhnya" ucap Hayi.
"Kenapa kau malah membiarkan anakku memikirkan perempuan itu?! Aku membantumu menikah dengan anakku, untuk menjauhkannya dari perempuan bernama Jennie"
"Tapi, Jennie sudah tiada sekarang. Siapa yang harus aku jauhkan, ibu?" tanya Hayi.
"Setidaknya buat anakku melupakan perempuan itu. Jennie itu perempuan tanpa asal usul yang jelas. Dia tidak berhak mendapatkan anakku," jawab Nyonya Jung.
"Aku akan berusaha lebih keras lagi, ibu." sahut Hayi.
Nyonya Jung akan beranjak pergi, tapi ia berdiri sejenak.
"Ah, apa kau benar-benar masih mencintai anakku?"
Hayi mendongak ke arah ibu mertuanya, gadis mungil itu tersentak karena pertanyaan ibu dari suaminya tersebut.
"T-Tentu saja. Siapa gadis yang tidak mencintai anak anda? Wajahnya yang tampan bisa memikat seluruh gadis di kantor, bagaimana bisa aku tidak mencintainya?"
Nyonya Jung mendekatkan wajahnya ke telinga Hayi, lalu berbisik.
"Jangan berpura-pura. Aku tau kau sebenarnya mengetahui asal usul keluarga Jung,"
•••
Malam ini Chorong benar-benar mengawasi Seungyoon dengan baik. Kalimat Junhoe tadi siang, sukses mengelabuhi pikirannya.
Seperti biasa, Seungyoon akan menunggu Chorong di apartementnya hingga larut malam. Jika gadia itu sudah tertidur, maka Seungyoon baru akan pulang.
Chorong menggosok giginya di kamar mandi. Ia agak waspada melihat Seungyoon yang hari ini terlihat sangat tenang, sama seperti hari-hari sebelumnya.
Matanya melebar ketika melihat Seungyoon meletakkan suatu barang di bawah bantalnya. Chorong yakin dia tidak sedang salah lihat.
Barang itu adalah Pisau daging.
Tapi pertanyaannya adalah...
Kenapa dia meletakkan pisau itu di bawah bantal Chorong?
Apa karena ia sedang merencanakan sesuatu terhadap Chorong sama seperti yang ia lakukan terhadap Chanyeol dan Wendy?
Artinya, dugaan Chorong setelah bertatap muka dengan Junhoe tadi benar adanya.
Kang Seungyoon adalah psikopat.
Bukankah psikopat adalah orang yang pandai berpura-pura dan memiliki cara berpikir yang berbeda dengan manusia normal bukan?
Ditambah suatu fakta yang mengungkap bahwa Kang Seungyoon sudah bisa membaca tulisan sejak umur empat tahun dan ia diterima bekerja di sebuah perusahaan pada umur yang cukup belia yaitu enam belas tahun.
t b c
btw kalo ada yang bingung apa hubungannya sama yang terakhir...
itu karena psikopat adalah orang yang pintar berbohong dan berbohong pasti memperlukan alasan. jadi anak yang sudah pintar sebelum waktunya, bisa jadi dia calon psikopat.
gua nanya ginian sama tante langsung dicurigain gelaaawww
KAMU SEDANG MEMBACA
reflection | blackpink ✔
Horror❝Apa kau sadar saat kau sedang bercermin, ada yang sedang memperhatikanmu dari sisi yang lain?❞