[6; knock]

8.6K 1.2K 80
                                    

"Junghwa, apa kau di dalam sana?"

Junghwa yang sedang duduk ketakutan di lantai tiba-tiba berdiri dan dari tatapan matanya menandakan seolah gadis itu menemukan secercah harapan untuk keluar dari gudang.

"Iya! Aku ada di dalam! Siapapun diluar tolong aku!" teriak Junghwa sambil mengetuk pintu gudang sekeras-kerasnya.

"Baik, T-Tunggu sebentar aku akan kembali setelah ini,"

Junghwa menghela nafas lega setelahnya. Selama satu hari terkurung disini, membuat gadis bertubuh proposional itu sangat tersiksa. Ditambah teman-temannya tidak ada yang mencarinya sama sekali.

Apa yang seperti itu dapat disebut teman? Bahkan Junghwa sendiri sekarang tidak percaya kalau mereka adalah temannya.

"Junghwa! Kau masih disana bukan? Bertahanlah!"

Junghwa membalasnya, "Aku masih disini! Tolong aku!" teriaknya.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara 'klik' dari pintu. Junghwa lalu berdiri dan segera memeluk orang yang menolongnya, ia sangat ketakutan sekarang ini. Pikirannya kemana-mana dan ia tidak dapat berpikir jernih.

"Untung saja ada kau. Kalau tidak, mungkin aku akan menginap di gudang tua ini sampai pagi atau bahkan berhari-hari" kata Junghwa.

Orang yang memeluk Junghwa menggerakkan kepalanya, bahu Junghwa dapat merasakan orang itu mengangguk.

"Gudang itu baunya sangat amis. Mungkin efek tidak pernah terawat dan tidak digunakan selama lima tahun," ucap Junghwa sambil melepaskan pelukannya.

Orang di depannya menyeringai lalu menunjukkan tangannya, "Gudang itu bau amis karena tidak terawat atau karena tanganku?"

Junghwa sontak melebarkan matanya. Kenapa dia tidak menyadari sedari tadi kalau yang ia peluk adalah Kim Jisoo yang notabenenya sahabatnya yang sudah meninggal karena bunuh diri?

Junghwa segera berlari menuju ke gerbang, walau saat berlari jantungnya berdegup kencang karena suara tawa Jisoo yang menggelegar di koridor.

Keesokan harinya, Junghwa ingin memarahi teman-temannya karena insiden kemarin. Terutama adalah Bona yang merupakan teman pulangnya karena rumah mereka satu arah.

"Saat kemarin aku terkunci di gudang, kenapa tidak ada salah satupun dari kalian yang menolongku? Apa kalian tidak peka dengan tidak adanya kehadiranku?" semprotnya.

Seolhyun menatapnya kebingungan, "Apa maksudmu? Semalam kita bahkan menginap bersama di rumah Nayeon, kita juga bermain perang bantal bersama"

"B-Bermain perang bantal? T...Tapi setelah aku keluar... aku langsung pulang ke rumah, Seol"

Nayeon mengernyit, "Apa?"

Seolhyun mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya. Beberapa saat kemudian, ia membanting ponselnya karena terkejut.

"Ada apa?! Kenapa wajahmu pucat setelah membuka ponselmu?" tanya Bona.

Seolhyun menatap teman-temannya, "Foto kita bersama Junghwa yang kemarin kita ambil tadi malam..."

"Wajah Junghwa berubah menjadi wajah Jisoo"
































































































t b c

wkwkwk maap telat ketiduran

reflection | blackpink ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang