[16; throw it]

5.7K 807 24
                                    

"June"

"Hm?"

"Kau tau kan apa yang beberapa hari terakhir ini menimpaku"

June mulai memperhatikan Chorong dengan serius. Pemuda itu dapat melihat banyak kesedihan yang disembunyikan Chorong di balik matanya.

"Akhir-akhir ini aku sering menemui hal-hal ganjil. Yah, kau pasti tau apa maksudku"

June tersenyum miring, "Adikmu benar-benar brengsek. Jangan terlalu mendukungnya,"

"Lalu aku harus bagaimana?"

"Chorong, sebenarnya aku tau siapa orang yang telah membunuh Seungyoon dan membuat hidupmu hancur" ujar June.

Chorong penasaran, "Siapa?"

June tertawa. "Aku tidak akan memberitahukannya padamu"

"Kenapa?"

June menghentikan tawanya dan menatap Chorong dengan tajam, "Karena kalian pantas mendapatkannya setelah apa yang kalian perbuat pada Rose"

Chorong berkacak pinggang, "Aku benar-benar tak mengerti kenap kau keras kepala sekali berkata bahwa Rose benar sementara adikku salah?"

"Karena memang itu kenyataannya"

Chorong menghela nafas panjang, "Jun, tolong. Beritahu aku siapa orang itu. Orang yang telah membuat hidupku hancur seperti sampah"

"Kau mau tahu siapa dia?" Chorong mengangguk mantab.

"Jangan melihat ke arah yang terlalu jauh, lihat lah ke sekelilingmu. Lingkungan yang terdekat denganmu bisa jadi lingkungan paling berbahaya" kata June.

"Lingkungan terdekat? Keluarga?" tebak Chorong.

"Wah, kau pintar sekali ternyata. Ayo tebak lagi kau hampir benar" ucap June menjadi semangat.

"O-Orangtuaku?"

"Bravo! Tepat sekali!" kata June mantab.

Chorong menggelengkan kepalanya dua kali, "Jangan bercanda. Aku tak akan percaya dengan omong kosongmu"

"Aku tidak berbicara omong kosong karena inilah faktanya. Orangtuamu membunuhmu, calonmu serta adikmu. Malang sekali nasibmu, Park Chorong"

Baru saja Chorong hendak menampar keras pipi June, sebuah senjata tajam mendarat di tangannya dan berhasil memecah tangannya menjadi dua bagian.

"Akh! A-Ayah... I-Ibu... T-Tega sekali kalian" kata Chorong. Darah yang berasal dari tangannya masih mengalir cukup deras.

Nyonya Park mendekati Chorong, "Adikmu sudah melakukan hal yang sangat tidak mencerminkan tugasnya sebagai seorang kakak"

Mata Chorong melebar. "K-Kakak?"

"Ya, Rose adalah adikmu dan juga si keparat Chanyeol. Hanya saja gadis malang itu terpisah dari kalian karena kecelakaan pesawat" timpal June.

Chorong sudah sekuat tenaga bertahan dengan darah yang semakin lama semakin mengucur deras dari tangannya. Gadis itu pun mulai pingsan karena kehabisan stok darah dalam tubuhnya. Atau bahkan tewas.

"Tuan, Nyonya, ini saatnya menyerahkan diri ke aparat kepolisian. Mari kita lakukan ini agar arwah Rose bisa tenang di alam sana" kata June. Ibu dan Ayah Rose pun mengangguk bersama menyetujui ucapan June.

Disisi lain, Rose yang menyaksikan semua itu tanpa terlihat hanya bisa menangis bahagia. Kini tubuhnya makin lama makin menghilang dan ia kembali ke tempat yang seharusnya.

reflection | blackpink ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang