Chorong mendesah pelan, sedikit khawatir pada kondisi Seungyoon yang nampak pucat dan lesu sekarang ini.
"Sayang, berhentilah bekerja sehari saja. Kau perlu banyak istirahat," tegur gadis itu. Tapi Seungyoon menggeleng sambil tersenyum hangat seperti biasanya.
"Aku tidak bisa berhenti bekerja. Karyawan disini tidak akan bekerja dengan baik kalau aku tidak memantau mereka," balas Seungyoon.
"Tapi, lihatlah keadaanmu saat ini. Jangan membuatku khawatir, Seungyoon." ujar Chorong. Seungyoon akhirnya mengangguk lemah.
"Baiklah sayang, aku akan beristirahat. Jangan terlalu khawatir, aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku seratus persen baik-baik saja," kata Seungyoon.
Pemuda itu lalu mengenakan kembali jasnya dan beranjak pergi.
"Kau mau kuantar pulang?" tawar pemuda itu. Namun Chorong menolak tawarannya.
"Tidak. Kau langsung pulang saja, sesampainya di rumah harus beristirahat! Mengerti?"
Seungyoon terkekeh geli, "Siap, laksanakan!" ucapnya sambil hormat ala tentara pada Chorong.
"Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu. Jaga dirimu baik-baik, Chorong."
Deg!
Tubuh Chorong membeku tepat bersamaan dengan keluarnya Seungyoon dari ruangan itu.
Apa katanya tadi? Jaga dirimu baik-baik?
Heol, bulu kuduk Chorong mulai berdiri jika mengingat bagaimana Seungyoon mengatakan hal itu. Seharusnya suara Seungyoon terdengar merdu di telinga Chorong, tapi setelah mengatakan kalimat itu Chorong merasa bahwa suara Seungyoon berubah menjadi sangat menyeramkan.
Like a satan.
Chorong menggeleng sambil menepuk pipinya, "Tidak. Seungyoon bukan seorang psikopat! Dia pemuda yang baik!" kata Chorong meyakinkan diri.
"Ah, sertifikatnya!"
Chorong akhirnya teringat tujuan awalnya berada disini dan beralibi mengatakan wajah Seungyoon pucat agar pemuda itu pulang. Dan Chorong bisa mengambil sertifikat yang ia inginkan sejak dulu.
Chorong berjalan ke meja Seungyoon dan mulai mencari ke titik-titik yang bisa dilihat sampai yang tidak bisa dilihat.
Gerakan tangannya berhenti saat ia menemukan sebuah kertas yang jatuh di lantai ruangan Seungyoon.
"Apa ini? Kang Seungyoon ✖ Park Chorong ✖?"
Chorong mengernyit tak paham. Lalu ponselnya mulai berdering menandakan ada telepon masuk.
"Halo?"
"Chorong... S-Seungyoon dikeroyok perampok... C-Cepatlah ke rumah sakit sekarang juga!"
"Naeun, jangan bercanda. Dia baru saja bertemu denganku, bahkan kami mengobrol bersama."
"A-Aku tidak bercanda, bodoh! Aku juga awalnya tidak percaya kalau pasien yang kutangani ternyata Seungyoon. Tapi itu memang dia,"
Chorong mematikan teleponnya dan segera berlari keluar dari perusahaan. Ia mencegat taksi yang lewat. Sialnya, tidak ada satupun yang mau berhenti.
"Ah, aku bisa gila! Taksi berhentilah!" teriak Chorong mulai emosi. Lima belas menit kemudian, ada taksi yang berhenti di hadapannya. Chorong segera mengatakan tujuannya dan menyuruh sopir taksi itu sedikit cepat.
Chorong sibuk mengamati jalanan, hingga sebuah suara dari radio berhasil membuat tubuhnya membeku seketika.
❝Kabar duka datang dari CEO Winner Corp, Kang Seungyoon. CEO muda tersebut dinyatakan meninggal oleh rumah sakit seungri. Penyebab kematian Seungyoon adalah perampokan yang kabarnya hanya dilakukan oleh satu orang. Tapi, polisi membantah kalau itu bukan perampokan tapi pembunuhan, karena tidak ada satupun barang berharga milik Seungyoon yang hilang mulai dari dompet hingga jam tangan. Kita tunggu saja kabar lanjutan dari polisi,❞
Dan semenit kemudian, ia menerima pesan aneh.
LOL
Kang Seungyoon ✔ Park Chorong ✖t b c
guess who?
KAMU SEDANG MEMBACA
reflection | blackpink ✔
Horror❝Apa kau sadar saat kau sedang bercermin, ada yang sedang memperhatikanmu dari sisi yang lain?❞