Stupid Kevin

3K 103 0
                                    

Cinta tumbuh karena terbiasa, dan kadang jatuhnya pada orang yang tak terduga

King of Handsome

Group chat
Zio:  woii !

Zio: spadaa, cowok cowok ganteng pada dimana nih?

Ando: ribut lo banci!

Zio: idih akang Ando galak amat atuh, jadi greget adek liatnya ;;)

Ando: jijik koplak! Kesambet apaan?

Zio: kesambet cintamu mas <3 :*

Zio: Kevin

Zio: Kevin yuhu sini dong

Zio: dipanggil smaa Ando

Zio: dikasi bh bolong

Ando: eh ukuran cup bra Kevin berapa emang?

Zio: ih mas Ando mah pura-pura gak inget gitu

Ando: hahaha koplak lo Yo, konslet yah ? Abis kebentur apaan ? Pantat kebo? Gak heran sih gue

Zio: sialan. Tapi serius, si Kevin mana yah? Agak-agaknya gue sedikit khawatir sama dia.

Ando: lagi bobo cantik kali, jangan digangguin, elu mah spam.

Zio: eh kampret, masalahnya tu anak tadi pagi galau karna Lia, sampe gak masuk pula kan?

Ando: ya juga ya, tumben lu pinter ?

Zio: bang Zio mah emang pinter bin tampan senyum menawan

Ando: mulai deh. Samperin aja si Kevin kali ya?

Zio: OTW

Ando : jemput gueee!

Zio: ogah, gue udah OTW nih

Ando: koplak! Mau bohong tu mikir! Mana ada orang otw bisa bales chat, gue tunggu buruan.

Zio: lah iya, gue lupa wkwk. Gak apa, tidak mengurangi kadar kegantengan gue

Ando: buruan kupret lu banyak bacot banci rombeng!

Ando dan Zio bergegas menuju apartemen Kevin karena curiga dengan sikap aneh lelaki itu. Sampai disana langsung saja mereka memasukkan nomor kombinasinya karena memang Kevin sudah memberitahunya. Niatnya memberi kejutan malah mereka yang diberi kejutan.

"Eh buset, ini tempat udah kayak kapal pecah!" umpat Zio begitu pintu apartemen terbuka.

"Yang punya kemana ya?"

"Kacau, kayaknya Kevin gak disini deh. Kalau diliat dari kondisi apartemennya, bisa gue simpulkan fix dia gak sedang baik-baik saja." ucap Zio menganalisis.
"Menurut lo, Kevin dimana?"

"Club!" jawab mereka bersamaan.

"Anjir, kok samaan sih ? Jangan-jangan kita jodoh!" pekik Zio sambil berlagak senang.

"Eh elu bocah gendeng ada-ada aja emang. Buruan kita cari Kevin sekarang."

Mereka berlalu sambil memikirkan beberapa club yang mungkin Kevin datangi sekarang.

"Menurut lo dia dimana Yo?" tanya Ando disela ketegangan mereka dimobil.

"Gue juga gak yakin. Coba aja kita datengin dari yang terdekat disini. Gimana kalau mulai dari Lounge?"

"Oke gue setuju."

Zio lalu melajukan mobilnya ketempat tujuan pertama mereka, berharap bisa segera menemukan Kevin.

~~

"Gila, gue udah cari diatas tu anak gak ada Do."

"Sama, disini juga nihil. Kayaknya Kevin gak disini." ucap Ando sambil tersengal karena setengah berlari sambil berdesakan didalam sana mencari Kevin.

"Terus tujuan kita selanjutnya kemana ?"

"Skai club?" usul Ando.

"Ya udah buruan cabut."

Mereka lalu segera menuju tempat selanjutnya, sebuah club yang lumayan besar didaerah ini, dengan harapan Kevin ada disana.

Sampai disana Zio langsung saja menanyakan daftar tamu yang ada malam itu, tapi hasilnya tetap nihil. Kevin tidak ada disana.

"Sial, tu anak dimana sih?" gerutu Ando yang sudah kesal. Kenapa Kevin bisa sebodoh ini pergi ke club hanya karena masalah kecil?

"Coba deh gue telpon dia lagi ya." ucap Zio mencoba menenangkan suasana.
Tut. Tut.
"Ponselnya masih gak aktif Do."

"Gue ada satu option terakhir." ucap Zio setelah mereka keluar dari Skai.
"Club Venus."

Tanpa basa-basi mereka segera melajukan mobilnya kesana. Kali ini berharap Kevin tidak ada disana.

Sampai disana tanpa sengaja Ando melihat 2 orang seperti tengah menyeret seorang lelaki yang sangat dia kenal.

"Eh itu Kevin bukan sih?" tanya Ando ragu pada Zio, karena peneragan disana tidak cukup baik untuk bisa memastikan lekaki itu adalah Kevin.

"Bangsat itu emang Kevin!" teriak Zio frustasi. Selanjutnya mereka berhamburan kearah Kevin.

Bhug! Satu tonjokan berhasil Ando layangkan di wajah orang yang menyeret Kevin.

"Eh bangsat, mau lo kemanain temen gue?" bentak Zio yang sudah dibakar emosinya.

Kemudian baku hantam pun tak bisa dihindari. Tapi dua orang tadi bukanlah tandingan Zio dan Ando. Dengan mudah mereka bisa dikalahkan.

Prok,prok,prok.
Tak jauh dari sana seorang lelaki dengan pakaian serba hitam keluar dari dalam mobil setelah melihat aksi pukul tersebut.

"Sudah lama ya kita tidak bertemu?" katanya sambil menyeringai licik.

Terlambat [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang