Bunga sakura berterbangan terhembuskan oleh angin. Mobil lalu lalang di jalan raya. Kaori Miyazono, seorang gadis Vionalist yang sedang makan wafer roll coklat sembari berjalan. Tiba tiba ia melihat seekor kucing hitam sedang duduk di tepi lorong jalan. Kucing itu mempunyai mata berwarna biru. Karena Kaori melihat kearahnya, kucing bermata biru itu lari menjauhi Kaori. Tapi, Kaori malah mengejarnya mengikuti arah kucing itu pergi.
Sambil tertawa gembira,Kaori mengejar kucing itu melewati lorong lorong. Kucing itu masuk kedalam mesinminuman dipinggir jalan, masuk ke bawah mobil yang terparkir. Dan akhirnyakucing itu terhenti di bangku taman, dia duduk sambil membersihkan bulubulunya. Kemudian, Kaori pun melihat dan menghampirinya. Kaori mengejar kucingitu karena dia ingin memberikan Coklat kepada kucing itu.Sementara itu
Kuosei Arima adalah seorang pianist cilik, bahkan di umur nya yang terbilang masih kecil dia sudah mengikuti ajang kompetisi dan memenangkannya. Sehingga ia sering disebut sebagai "Manusia Metronom". Tetapi, ia memutuskan untuk berhenti bermain piano saat ibunya mati ketika Kuosei berumur 11 tahun. Dan Kisah pun dimulai!
Ketika itu pagi hari dalam Ruangan Perlengkapan Musik milik Sekolah Menengah Pertama Sumitani, Kuosei arima sedang duduk dan mendengarkan musik melalui handphone miliknya. Dan sembari mendengarkan musik dia sibuk menulis not balok di secarik kertas. Dan diluar terlihat sekumpulan orang sedang berolahraga. Dan terlihat seorang perempuan yang sedang memukul bola baseball dengan sangat kuat dan penuh semangat, dan perempuan itu teriak
"Semangat!!" sambil berlari
Dan dua orang lain nya berkata
"Dipukul telak!"
"Gila, jauh banget!" sambil merasa terkejut kerena bola nya melambung jauh dan ternyata bola itu mengarah ke area gedung sekolah. Tepatnya mengarah ke ruangan dimana Kuosei berada.
"PRANK" Jendela kaca nya pecah, dan para pemain baseball terlihat panik. Dan orang yang dia berkata
"waduh"
Pemain lain melontarkan perkataan "Bodoh,tenagamu dikontrol, dong"
Dan anggota team lawan berkata kepada perempuan yang memukul bola tersebut
"Sana ambil bolanya,Tsubaki!"
Dan perempuan yang memukul bola tersebut bernama Tsubaki Sawabe. Ia pun panik dan bergegas untuk mengambil bolanya.
Tapi, teman laki-laki Tsubaki yang sedang bermain bola malah berkata
"Pukulannya sukses bikin onar lagi,ya?" sambil tersenyum.
Tsubaki berlari ke tangga dan menuju ke ruangan tempat bola itu berada. Tapi, Tsubaki pun terkejut karena bolanya nya itu mengenai seorang siswa lainnya yaitu Kuosei Arima.
Tsubaki yang terkejut bukannya dia langsung menolong tetapi dia berteriak
"wah, ada mayat!!"
dia berteriak karena melihat Kuosei yang tebaring dan kepalanya berdarah. Tetapi, lagi lagi Tsubaki yang gak mau terlibat masalah malah mengambil bolanya tanpa menolong Kuosei
"Kabur aja deh mumpung masih bisa..." sambil mengendap endap ke arah pintu keluar. Tapi tidak disangka Kuosei terbangun dan mengambil kacamata nya yang terlepas
"Aduh... Aduduh.." kata Kuosei yang sambil menahan rasa sakit dan kemudia ia memasangkan katamatanya dan melihat kearah Tsubaki.
"Oh,ternyata Kuosei,ya" sambil mendekati Kuosei yang bingung terhadap apa yang telah terjadi pada dirinya.
"untung bukan orang lain yang kena!" kata Tsubaki dengan santainya.
"Lho, Tsubaki? Kapan kamu kesini?" kata Kuosei. Ia melirik kearah jendela dan
"Lho?! Jendela nya pecah! Penglihatanku serba merah! Jangan-jangan ini ulahmu ya, padahal jendelanya baru diperbaiki! " Kuosei terkejut akan hal itu.
Tsubaki menjawab "Pukulan yang hebat itu dilihat dari total jendela yang dipecahkan"
"Kamu pukulnya terlalu keras, pelan-pelan saja,dong!"
Tsubaki terlihat marah dan menjawab "Aku tidak akan ragu ragu kalau memukul bola"
"ini musim panas terakhirku di SMP, tau. Aku pasti akan merebut Triple Crown!" jawab Tsubaki sambil memegang seruling.
"Pokoknya bereskan ini dulu,deh" balas kuosei Kuosei
"dengar aku dong!" kata Tsubaki. Sambil mengambil sapu.
"aku harus minta maaf lagi,nih? Harus bikin laporan kerusakan juga...." kata Kuosei sambil melihat kepingan kaca yang pecah. Dan ingin mengambil kepingan kaca itu tetapi, Tsubaki memegang tangannya dan berkata
"Itu bahaya,tau. Bagaimana jika jarimu teriris?"
"memangnya kenapa?" kata Kuosei.
Dan tiba tiba dari jendela terlihat Ryota Watari yang sedang memfoto Tsubaki dan Kuosei lalu kemudian ia berkata
"Sudah tetangga sebelah rumah, teman masa kecil pula...Dasar pasutri. Bermesraan terus ya kalau ada kesempatan?"
"Siapa yang suami-istri?" kata Kuosei dan Tsubaki yang marah.
"Sebentar,kenapa kau malah main HP? Bukannya kamu lagi latihan sama anak tim bola,"ucap Tsubaki
"Jangan masuk kesini pakai sepatu,Watari" kata Kuosei
Kuosei dan Tsubaki akhirnyamembersihkan serpihan-serpihan kaca dan bercak darah Kuosei yang ada dilantai. Mereka meminta maaf dan membuat laporan kerusakan juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Lie In April
RomanceKousei Arima adalah seorang anak yang berbakat dalam bermain piano, yang selalu mendominasi dalam kompetisi dan menjadikannya terkenal di antara para musikus cilik. Setelah ibu sekaligus instrukturnya meninggal dunia, dia mengalami penurunan m...