Mereka terus berbincang bincang sambil memberi makan kucing
"Kau tau banyak hal,ya" Kata Kuosei
"Itu hal yang wajar. Tidak ada musisi di generasi kita yang tidak mengenalmu. Karena kau adalah panutan kami" Jawab Kaori
Kuosei yang mendengar jawaban dari Kaori hanya bisa terdiam. dia hanya bisa berkata
"Aku tidak bisa mendengar suara piano"
Kaori terkejut mendengar ucapan Kuosei. Lalu Kuosei berkata
"Cerita yang membosankan, Bukan?"
Kaori bingung dan berkata sambil terbatah batah "Ta-tapi, kau tadi bisa memainkannya di kafe tadi, 'kan?"
"Iya aku masih bisa mendengarnya di bagian awal. Tapi, saat aku sudah masuk ke tengah.... Semakin aku fokus, semakin aku masuk ke dalam performaku, suara yang ku mainkan... semakin kabur seperti bunga yang terbawa angin, dan menghilang
sambil membayangkan apa yang terjadi pada dirinya
"Jadi, Karena itu, tadi...." kata Kaori
Kuosei memotong perkataan Kaori dengan menjawab "Hal itu tidak berpengaruh apa-apa dalam keseharianku. Hanya suara dari musik yang kumainkan saja yang menghilang. ini adalah hukuman"
Kuosei pun teringat pada wajah ibunya. teringat saat dia memainkan piano untuk yang terakhir kalinya sebelum ibunya meninggal
"Aku masih bisa mendengar suara jari ku yang menekan tuts, dan juga suara tuts yang ku tekan. Tapi, nada yang kumainkan sama sekali tidak kudengar. Ini sudak pasti hukuman"
Kaori kesal terhadap Kuosei yang hanya bisa merenungkan dirinya dan menganggap apa yang telah terjadi adalah sebuah hukuman kepada dirinya.
"Menyebalkan!!!!! Kau ini suram banget! kau harus tetap bermain meski tidak bisa! Cobalah kau tiru perjuangan Beethoven! Kalau tidak bisa pakai tangan COBA PAKAI KAKI!!!! kalau tidak cukup COBA PAKAI HIDUNG!!! KAYA MOZART!!!" kata Kaori sambil menendangi Kuosei sampai sampai Kuosei pun terduduk dan kucing yang di beri makan ketakutan.
"hah!~!"
"Biarpun kau sedih, galau atau terjatuh, kau harus tetap bermain! Begitulah orang seperti kita bisa bertahan!" kata Kaori
Kuosei pun mulai berfikir
"Orang seperti kita..." Kuosei mulai bangun dan berkata kepada Kaori
"Iya.., Mungkin bagimu itu benar"
Kuosei teringat kata Watari "Karena dia lagi jatuh cinta, dia terlihat indah dimatamu"
Kuosei berfikir "Saat aku bersamamu, apa yang dikatakan Watari menjadi masuk akal. Kau jatuh cinta dengan makanan... kau jatuh cinta dengan Violin dan kau jatuh cinta pada Musik. Itulah kenapa kau bisa bersinar. Perasaan seperti ini biasanya di sebut apa ya. Kurasa ini mungkin yang dinamakan Jatuh cinta" sambil menatap Kaori
"Oke...Sudah kuputuskan. Aku menunjukmu sebagai Pianis pendampingku" kata Kaori
KAMU SEDANG MEMBACA
You Lie In April
Любовные романыKousei Arima adalah seorang anak yang berbakat dalam bermain piano, yang selalu mendominasi dalam kompetisi dan menjadikannya terkenal di antara para musikus cilik. Setelah ibu sekaligus instrukturnya meninggal dunia, dia mengalami penurunan m...