Monoton - Penuh Warna(Bagian 6)

49 3 0
                                    

Dalam pikiran Kuosei berkata "itu adalah impian ibuku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam pikiran Kuosei berkata "itu adalah impian ibuku... dia membesarkan ku supaya jadi pianis kelas dunia. Ibu mengajar di sekolah musik dan aku juga diajar olehnya. Tiap hari aku terus latihan berjam jam... kadang aku dipukul..., juga dimarahi... dia bahkan tidak peduli walaupun aku menangis"

Kuosei pun teringat dengan perkataan ibunya "Kamu harus sukses di eropa, untuk meneruskan cita citaku"

Kuosei kecil berkata kepada ibunya "kalau ini bisa bikin ibu senang....kalau ini bisa bikin ibu sembuh... aku akan berusaha terus" sambil meneraikan air mata"

Tiga tahun lalu, justru saat Kuosei lagi bersiap untuk menghadapi kompetisi Eropa. Ibu kuosei meninggal dunia. Sejak saat itu kuosei mulai membenci piano, tapi kuosei tidak bisa lepas dari piano. Karena dia tidak punya apa apa lagi yang bisa menghiburnya. Kalau pianonya juga direbut. Kuosei akan merasa hampa, yang tersisa cuma kenangan pahit.

Sementara itu tetangganya Tsubaki sedang duduk di atas kasur sambil memakan roti dan membaca majalah dan melirik kearah ruangan piano milik Kuosei. Tetapi, tak lama kemudian dia menjatuhkan dirinya kekasur dan dalam hatinya berkata "Hari ini juga tidak kedengaran suaranya,ya..."

Keesokan harinya, jam umum menunjukan 2.55 pm. Kuosei sudah menunggu di tepi jalan menunggu Tsubaki dan Watari datang. Dan kuosei berkata dalam hatinya

"Duh, lama banget! Harusnya mereka sudah datang lima menit yang lalu. Padahal mereka yang mengajakku" sambil melihat lihat sekelilingnya. Tiba tiba dia melihat sebuah sepatu dan celana ketat ntah punya siapa. Dia berkata

"hah? Buat menandai tempat perjanjian,ya? Atau mengusir setan?" kuosei pun mulai mengambil sepatu kuning tersebut dan celana ketat nya terjatuh.

"ini sepatu cewek,'kan?" sambil memegang sepatu kuning tersebut

"ha? Apaan nih?" sambil mengambil celana tersebut

"Ce-celana ketat?! Waduh?! Hi..hih...!!"

Bunga sakura berhembus ditiup oleh angin. Tetapi, bukan hanya membawa bunga sakura tapi, angin itu jugamembawa suara Pianika yang indah. Kuosei mendengar hal itu dan sedikit terkejutdan ingin mencari dimana suara itu berasal    


"Suara pianika,ya? Musiknya bagus juga" Kuosei pun mulai berjalan mencari suara itu. dan dia teringat perkataan Miwa yang diucapkan oleh Tsubaki "Saat aku bertemu dengannya, hidupku jadi berubah. Semua yang kulihat, semua yang kudengar, juga yang kurasakan. Semua yang ada disekelilingku mendadak menjadi penuh warna. Dunia serasa berkilau dan indah"

    Setelah mencari cari. Kuosei akhirnya menemukan suara itu berasal. Ternyata itu adalah suara dari pianika milik seorang perempuan

 Ternyata itu adalah suara dari pianika milik seorang perempuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Lie In AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang