Teman A (Bagian 3)

37 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"guar..neri.... paganini... apa itu?"

Tapi tak lama kemudian Kuosei terkejut mendengar nada dari salah satu peserta, ternyata nada yang ia mainkan itu salah.

Lalu Tsubaki berbisik kepada Kuosei "Perasaanku saja atau dia memang tidak disukai"

"Berusahalah!.... berusahalah!!!" Kuosei menghiraukan bisikan dari Tsubaki. Jari jemarinya bergerak seolah sedang ikut memainkan piano. Sedangkan Tsubaki hanya bisa memperhatikan tingkah laku dari Kuosei tanpa berkata kata dan lalu ia tersenyum.

Peserta nomor 3 akhirnya menyelesaikan penampilannya dan juri berkomentar

"Sayang sekali, padahal awalnya sudah bagus. Ada dua atau tiga kesalahan, ya?"

"Apakah dia salah satu murid pak sato?"

"Tak heran"

"Dipertengahan gesekannya mulai kasar, mungkin dia panik"

Lalu sang ketua juri berkata

"Tapi, konsistensinya sudah cukup bagus, batas levelnya terlalu tinggi. Dia sudah bermain cukup bagus"

" benar sekali pak kazama" jawab salah seorang juri lainnya

Lalu salah satu juri lainnya merasa ngantuk dan berkata dalam hatinya

"Saat dia salah, cukup menarik juga. Kalau begini aku bisa ketiduran. Jadi siapa selanjutnya" Dia melihat kepapan penilaian juri dan ternyata adalah Kaori Miyazono

"hoi!, bangun watari!" kata Kuosei sambil mendorong dorong badan Watari

Kaori Miyazono menggunakan gaun putih yang indah dan berjalan dengan sangat anggun dan elegan

Peserta ketiga berkata dalam hatinya "Ya ampun, aku membuat kesalahan...." Lalu dia melirik kearah Kaori. Tetapi Kaori menghiraukan nya.

Dari panggung penonton Tsubaki dan Watari sibuk menyoraki Kaori

"Aku sudah menunggumu"

"Kaori sangat cantik!"

Tetapi, Kuosei malah sibuk untuk menyuruh mereka berdua untuk diam. Dan tak lama kemudian dia muncul dan berjalan ke tengah panggung. Dan tersenyum kemudian, ia menundukan badannya sebagai rasa hormat. Penonton menepukkan tangan dengan meriah sementara itu, Kaori menghembuskan nafasnya

"Ini membuatku Gugup. Musikku... akankah sampai mereka"

Lalu Kaori kembali menarik nafas dalam dalam dan mengembuskan nya lalu berkata

"Elohim,Essaim....Elohim,Essaim... aku mohon padamu.." dia pun memberi kode kepada pianispembimbing bahwa dia siap memulai. 

"Wah... keren sekali" kata Tsubaki

"ini,'kan? Musik yang sama,'kan?" kata salah satu penonton yang heran akan hal itu.

"Tidak salah lagi ini Kreutzer. Tapi... nadanya bukan milik Beethoven... nada ini... tidak salah lagi pasti ini buatan nya sendiri..."

Ketua juri geram akan hal yang ditampil kan oleh Kaori. Pensil nya pun patah

"ini penghujatan.... Tempo dan dinamikanya semuanya berantakan... dia bahkan menghiraukan pianis dan bermain sendiri. Dia seperti melawan sang komposer

 Dia seperti melawan sang komposer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Lie In AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang