Monoton - Penuh Warna(Bagian 5)

58 2 0
                                    

Sementara diluar mata hari bersinar dan sinarnya menerangi setiap ruangan melewati jendela - jendela kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara diluar mata hari bersinar dan sinarnya menerangi setiap ruangan melewati jendela - jendela kaca. Ada 2 orang yang berjalan di lorong, laki laki dan perempuan bergandengan tangan menyusuri jalan di lorong. Di loker sepatu siswa juga terlihat orang yang sedang berbincang bincang. Tapi, Tsubaki dan Kuosei tetap didalam kelas dan mendengarkan lagu dari handphone Kuosei.

"Kuosei, sabtu besok kamu tidak ada acara,'kan?" kata Tsubaki

" Jangan seenaknya memutuskan" jawab kuosei dan wajah Kuosei mulai memerah.

"berarti kamu ada acara?.... Ada cewek dikelasku yang minta dikenalkan dengan Watari. Besok rencananya kami mau bertemu. Kamu ikut ya,Kuosei" balas Tsubaki

"eh?kenapa harus aku?"

"habisnya kalau cuman bertiga, nanti aku malah jadi obat nyamuk nanti. Mereka pasti bakal asyik berduaan,'kan? Lebih enak kalau aku ada pasangan juga. Lagi pula.... Katanya cewek ini bisa main musik" jawab Tsubaki

Kuosei pun terkejut akan hal itu

"Kuosei sendiri juga bisa main piano, jadi obrolan kalian bisa cocok,'kan? Kalau nanti tidak ada bahan obrolan,kamu bisa ajak dia ngobrol soal instrumen atau apalah!"

"Tapi aku...., aku sudah berhenti. Aku sudah tidak bermain piano lagi selama 2 tahun" jawab Kuosei

"Bohong! Kemarin kamu baru saja bermain diruang musik"balas Tsubaki

"itu demi pekerjaan!" jawab Kuosei

"Pekerjaan?" kata Tsubaki yang bingung

"Aku lagi mencatat not balok dari lagu barunya Goose House. Ini buat karaoke atau semacamnya" jawab Kuosei yang sambil memainkan penghapus

"Kalau bisa dikerjakan dikelas, tidak usah memainkan piano juga,'kan?" balas Tsubaki

"Aku Cuma memeriksa nadanya kemarin" kata Kuosei

"hm.... Padahal masih banyak kerjaan sambilan lainnya,tahu. Dimataku,sih. Kamu malah kelihatan selalu berusaha dekat dengan piano. Padahal kamu jauh lebih keren saat lagi main piano,Kuosei" jawab Tsubaki sambil menatap kosong kearah keluar jendela.

Dalam pikiran Kuosei berkata "itu adalah impian ibuku... dia membesarkan ku supaya jadi pianis kelas dunia. Ibu mengajar di sekolah musik dan aku juga diajar olehnya. Tiap hari aku terus latihan berjam jam... kadang aku dipukul..., juga dimarahi... dia bahkan tidak peduli walaupun aku menangis"

Kuosei pun teringat dengan perkataan ibunya "Kamu harus sukses di eropa, untuk meneruskan cita citaku"

Kuosei kecil berkata kepada ibunya "kalau ini bisa bikin ibu senang....kalau ini bisa bikin ibu sembuh... aku akan berusaha terus" sambil meneraikan air mata"

 aku akan berusaha terus" sambil meneraikan air mata"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Lie In AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang