"ini penghujatan.... Tempo dan dinamikanya semuanya berantakan... dia bahkan menghiraukan pianis dan bermain sendiri. Dia seperti melawan sang komposer
Setelah permainan dari Kaori selesai pada awalnya semua penonton terdiam tapi, kemudian penonton akhinya memberi tepuk tangan dan merasa kagum akan hal tersebut. Kaori terlihat bahagia dan keringatnya bercucuran.
"Dia sangat mengagumkan" kata Kuosei dalam hatinya
"Kaori kamu cantik sekali" kata Tsubaki
"Oh.. sungguh mengagumkan.. kepribadian yang liar, tak mau terikat pada komposer. Tapi, aku yang Pak Kazama tidak menyukainya"
"Ini dalam kompetisi yang serius" kata Pak Kazama yang sangat marah tetapi ia ditahan oleh juri lainnya.
"Dia di level yang berbeda. Mana mungkin dia tidak dikenal"
"Luar biasa, mereka masih menyorakinya. Ini seperti sebuah konser. Mungkinkah dia menang,Kuosei?" kata Tsubaki
"eh, oh..." kata Kuosei yang masih bingung akan jawabanya
"Tapi sayang sekali,sunggu disayangkan. Lagipula ini sebuah kompetisi" kata salah satu juri
"Tidak mungkin menang, jangankan lolos. Terlalu banyak pengurangan nilai. Tidak bermain berdasarkan nada adalah hal yang tabu" jawab Kuosei
"Tapi, kenapa? Bukankah mereka menyukainya. Aku mengerti jika ada pertunjukan. Tapi, ini adalah kompetisi" balas Tsubaki
Lalu dalam hati Kuosei berbicara "Aku yakin bukan itu yang dia inginkan. Kenapa dia terlihat begitu senang saat bermain"
MC berbicara kepada penonton " kita akan istirahat selama lima belas menit.."
Sejak acara itu bahkan penonton masih mengagumi penampilan perserta nomor 4 yaitu Kaori Miyazono.
"Luar biasa, semuanya membicarakan kaori. Dia benar – benar keren, bukan?" kata Tsubaki
"Seperti melihat sebuah konser, ya? Membuatku tidak bisa tidur" kata watari
"Baru mulai saja sudah tidur, memalukan" jawab Tsubaki
"ya mau bagaimana lagi" balas Watari
Lalu Kuosei melihat kearah kaori dan juga melihat anak kecil yang membawa bunga ternyata anak kecil itu memberikan bunga kepada Kaori.
Kemudian panitia bicara kepada Kaori
"ah, Kaori Miyazono. Kami akan menempelkan pengumuman setelah penilaian selesai"
"oh, tidak masalah. Soalnya aku tidak begitu peduli" jawab Kaori
Tapi, tiba tiba Kuosei malah teringat masa lalunya. Dan dia teringat pada perkataan ibunya
"Tidak ada gunanya kalau tidak jadi juara satu"
Dan ingatan kuosei terpecah saat mendengar teriakan Tsubaki
"Kaori!!!" sambil melambaikan tangan
Kaori berkata kepada anak kecil yang memberinya bunga itu " sudah dulu ya, terima kasih bunganya"
Lalu Kaori berlari kearah Tsubaki.
Dalam bayangan Kuosei berkata "Seorang Violinist yang baru saja tampil. Berlari menuju orang yang menunggu nya. Menghiraukan kerumunan. Dengan bunga ditangannya. Itu seperti... adegan sebuah film"
Dan ketika Kuosei ingin menghampiri Kaori. Tiba tiba, Watari lebih dulu menghampiri Kaori.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Lie In April
Roman d'amourKousei Arima adalah seorang anak yang berbakat dalam bermain piano, yang selalu mendominasi dalam kompetisi dan menjadikannya terkenal di antara para musikus cilik. Setelah ibu sekaligus instrukturnya meninggal dunia, dia mengalami penurunan m...