Chapter 8 : Advise It (Seokjin's)

2.6K 309 4
                                    

Vote dulu dong biar nggak lupa😊😊😊

Comment juga ya biar rame😂😂

































Sedih sekali menerima kenyataan bahwa makan siangnya sudah habis, walau sudah ku beri separuh milikku, tetap saja habisnya cepat. Aku tidak mau menerima kenyataan untuk langsung beranjak meninggalkan tempat ini karena entah mengapa aku ingin terus bersamanya. Perasaan yang aneh? Ya, cukup aneh. Hanya saja aku merasa nyaman berada di sampingnya. Mungkin itu juga yang dirasakan Jinhye padanya.

"Aku harus segera kembali ke kantor." Kata Jisoo sembari bangkit dari kursinya.

Aku hanya bisa tersenyum. Ingin sekali rasanya menolak, tapi mulut ini tak kuasa ku gerakkan saat melihat wajah seriusnya yang mempesonakan hati, jiwa dan ragaku. Mungil sekali gadis ini.

"Baiklah, hati-hati." Ujarku berusaha mengontrol emosi berlebihanku untuk memintanya lebih lama disini. "Hmm lain kali..."

Jisoo menunggu lanjutan kalimatku.

"Lain kali, mungkin kita bisa makan bersama lagi?" Lanjutku.

Sosok mungil itu tampak terkejut, tapi dia mengiyakannya dan pergi meninggalkanku dengan tersenyum-senyum tidak jelas.

Begitu juga aku.

Akhirnya aku pun menyadari bahwa Jisoo adalah wanita kedua setelah Hyera yang berhasil membuatku mabuk tanpa minum. Memang hasrat lelaki.

BUK~

sebuah tas laptop terlempar sembarangan tepat di hadapanku. Aku melirik si tersangka pelemparan yang masih berdiri di sampingku sambil berkacak pinggang. Tersangka itu, Min Yoongi.

"HOAAAH~~ aku lelah, aku perlu istirahat panjang." Katanya tidak jelas seperti biasa.

Aku menatapnya antagonis. "Apa tidak ada cara yang lebih baik untuk menyapaku selain melempar tasmu sembarangan seperti ini?"

Yoongi tersenyum mengerikan. "Maaf, Seokjin Hyung. Aku datang dengan damai." Katanya sembari menunjukkan V sign dengan tangannya.

Aku rolling eyes. Aku tidak mengerti dengan kelakuan temanku yang satu ini. Aneh.

Pengantin baru itu mendaratkan pantatnya di tempat duduk di hadapanku, tempat duduk bekas Jisoo. "Aku mau curhat, kawan." Katanya dengan ekspresi miris.

Aku mengangkat kedua alisku. "Apaan? Kamu udah melakukannya?"

Yoongi mengerutkan dahinya. "Melakukan apa?" Ulangnya.

Aku terkekeh pelan. "Melakukan ritual menuju teman baru untuk Jinhye."

Yoongi tertawa keras. Suara gorilanya menggelegar membelah kafe. "HAHAHA kami tidur terpisah." Katanya semakin miris. Bahkan tawanya cuma fake laugh.

"Lah di Jepang? Tendang-tendangan itu apa maksudnya?" Tanyaku menggoda.

"Huh, ya aku menendangnya. Arti secara bahasa. Bukan harfiah." Wajahnya berubah semakin-semakin miris lagi. "Dia aja mohon-mohon sama temennya, Joohyun-Joohyun pacarnya Taehyung itu biar sekamar sama dia. Untung aja dia nurutnya sama Taehyung jadinya aku ada kesempatan."

"Cih, masih nggak percaya aja kamu ngelakuin hal kaya gitu. Dasar bejat." Celetukku kasar. Kami sudah tidak tersinggung lagi dengan kata-kata seperti itu. So...

"Well, walau ini bukan pernikahan sesungguhnya tapi..." Sahutnya tanggung. Yah, sudah kuduga pasti Yoongi menyimpan perasaan padanya. Lalu kenapa harus kontrak?!!! Dasar cupu.

Daylight (JinSoo Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang