Chapter 22 : Comeback Home (Seokjin)

2.1K 238 16
                                    

Vote!!!

Comment!!!


































Hari ini aku memperjuangkan supaya aku bisa pulang lebih cepat mulai dari meminta tolong gantikan oleh seniorku yang galak, menuntaskan input data pasien sekaligus untuk yang besom-besok, bahkan membelikan kopi ke seluruh staff di unitku. Untung saja pengorbananku tidak sia-sia dan untung saja seniorku yang paling galak itu luluh jika aku suah menyangkut pautkan Jinhye, jadi ku bilang saja jika Eomma-nya pulang dan Jinhye pasti ingin sekali berkumpul dan Eommanya akan pulang besok pagi. Hehe.

Aku pun pulang ke rumah tentu saja tidak dengan tangan kosong. Aku membeli sekotak daging sapi segar untuk paling tidak membakarnya bersama di halaman belakang. Aku sampai ke rumah dengan berbagai pikiran bahagia yang tidak buyar sama sekali walaupun tertilang karena parkir sembarangan. Keadaan rumah gelap, apa jangan-jangan princess-princessku belum sampai rumah? Atau mungkin mereka memberiku surprise? Hehe. Aku tiak akan berharap apapun.

"Jinhye-ya.. Jisoo-yaa.. Appa pulang." Sambutku. Tiba-tiba.

JDARR!! Hebatnya mereka bahkan membeli confetti untuk memberiku kejutan. Aku benar-benar kegirangan bukan main, ingin rasanya aku langsung memeluk mereka berdua.

"Ah, tadi aku liat kulkasmu kosong jadi tadi kita beli makan malem sekalian." Kata Jisoo sambil menunjuk meja makan.

"I-itu daging?" Tanyaku sambil mengangkat belanjaanku barusan.

"Kamu beli daging juga?" Tanya Jisoo terkejut berbeda dengan Jinhye yang bertepuk tangan.

"Yeeyy, kita pesta daging nih!" Katanya imut. Kami pun tidak jadi kecewa dan malah tertawa bersama.

Aku dan Jisoo memasang alat pemanggang untuk daging yang ku beli dan Jinhye menata piring yang sudah ditata rapi di meja makan pindah keluar. Kami pun bersuka cita menyanyi dipimpin oleh Jinhye yang menari-nari gemulai serta mengajak kami berdansa menunggu daging di pemanggang matang. Lagi-lagi aku kembali dicueki oleh kedua gadis itu, daripada tidak ada kerjaan, aku mengeluarkan ponselku untuk merekam sejuta suasana yang ada di sini. Kini Jisoo sedang menyalakan kembang api untuk dimainkan Jinhye.

"Ati-ati, panas." Kata Jisoo masih memegangi tangan Jinhye waspada. Aku tidak bisa menahan senyumku melihat pemandangan ini namun senyum itu pudar seketika saat aku membayangkan Hyera yang ada di sana. Tentu saja aku tidak boleh melupakan mendiang istriku yang sudah meninggalkan Jinhye untukku. Jika tidak ada dia aku tidak akan bertemu Jinhye sekarang.

"Appa! Sinii~." Ajak Jinhye sambil melambai-lambaikan tangannya.

Aku pun melangkah ke arah mereka membawa beberapa daging yang sudah matang.

"Uwaaa, enak nih kayanya." Kata Jisoo membulatkan matanya, ia berlari mengambil sumpit untuk kami masing-masing lalu mulai menyuapi Jinhye. Aku memandang semua kejadian ini masih melalui kamera ponselku. Lalu aku pun ganti menyuapi Jinhye, begitulah adegan suap-suapan kami terekam begitu saja di kamera.

"Giliran Appa!" Kata Jinhye imut lalu bertatap-tatapan dengan Jisoo. Seketika mereka menyuapkan daging yang mereka ulurkan ke mulutku sampai penuh. Akhirnya aku memindahkan kamera menggunakan kamera depan supaya aku juga terlihat, hehe.

Jinhye masih saja asik sendiri dengan wanita yang entah akan menjadi eommanya atau tidak itu walaupun aku di sampingnya. Yang membuatku penasaran, ia membisikkan sesuatu ke telinga Jisoo sehingga wajah Jisoo merona lalu salah tingkah saat menatapku, ekspresi favoritku.

Daylight (JinSoo Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang