Chapter 21 : Happy Family (Jisoo)

2.2K 229 3
                                    

Vote!!!
Comment!!!













Kami pun memasuki mobil setelah Seokjin menidurkan Seungwan sunbae di jok belakang. Ia langsung menginjak gas dan dengan cepat sampai ke tempat tujuan, rumah sakit.

Di rumah sakit, Seungwan sunbae langsung ditangani sendiri oleh Seokjin yang bahkan belum memakai jubah dokternya. Sebenarnya aku tidak boleh iri bukan? Tapi melihat perhatian Seokjin kini hanya untuk Seungwan sunbae, aku jadi ingin pura-pura pingsan supaya ia bisa menanganiku juga.

Akhirnya ia pun meninggalkan kami berdua lalu pergi bersama perawatnya entah untuk apa. Sementara aku menunggu Seungwan sunbae, ia mulai melanturkan kembali nama suaminya. Aku hanya bisa menatapnya mengenaskan sambil menghela nafas, bagaimana kalau nanti aku kecanduan Seokjin sampai seperti ini? Pikirku.

"Excuse me, we will move the patient to VIP room, can you help us?" Tanya seorang dokter yang tadi berbincang-bincang dengan Seokjin. Aku pun menganggukkan kepalaku mengerti lalu mengikutinya ke ruang VIP.

Selama setengah jam aku menunggu Seungwan sunbae yang belum sadar juga. Ponselku berbunyi membangunkanku dari tidur singkatku,

Jinyoung is calling...

Aku pun keluar dari kamar, namun saat aku akan mengangkat telfon Jinyoung, aku dihadapkan dengan wajah flawless Min Yoongi yang terbingung-bingung dan bagai mendapat pencerahan saat melihatku.

"Jisoo-ya, ini kamarnya Seungwan?" Tanyanya sambil menunjuk pintu yang baru saja tertutup. Sontak aku terkejut melihatnya.

"NE! Ah, Seungwan Sunbae nyari kamu terus dari tadi. Dari rumah sampe pesawat dia nangis terus nggak berenti-berenti. Aku kira kalian berantem atau apa makanya kamu nggak anter Seungwan ke bandara-- kamu di Jepang dari tadi?!" Kataku histeris saat menyadari tindakan Yoongi.

"Dari kemarin." Kata Yoongi membuatku semakin histeris.

"Seungwan Sunbae nggak tau?!" Tanyaku tidak dibalas oleh Yoongi dan ia langsung masuk ke kamar Seungwan sunbae. Ia menghembuskan nafas berat, bahkan aku mendengarnya. Ia mengusap keringat di dahi Seungwan sunbae lalu mengambil tangannya untuk digenggam.

"Dari berangkat dia belum makan. Cuma minum coklat panas itu aja nggak habis. Di pesawat juga aku sodorin makanan nggak mau. Malah nangis lagi. Yaudah deh aku diemin." Kataku menjelaskan, aku jadi ikut merasa bersalah.

Tok tok tok...

Terdengar suara ketukan pintu dan si pengetuk langsung saja masuk ke dalam.

"Belum siuman?" Kata Seokjin bertanya pelan padaku. Aku menggeleng bersamaan dengan Yoongi.

"Capek banget kali dia. Lagian kamu sih, ngapa juga di bolehin ke Jepang sendirian." Kata Seokjin dengan nada menyalahkan.

"Emang kenapa? Biasanya juga kluyuran sendiri dia." Jawab Yoongi santai. Lagi-lagi ponselku berbunyi. Ah iya! Aku sampai lupa mengangkat telfon Jinyoung. Aku pun memilih keluar untuk mengangkat telfonnya.

"Kenapa nggak diangkat sih?! Jelas-jelas nyambung." Kata Jinyoung sewot.

"Sorry, tadi di bandara Seungwan sunbae pingsan. Aku nggak sempet angkat." Jawabku.

Daylight (JinSoo Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang