Chapter 14 : Misunderstand (Jisoo's)

2K 270 5
                                    

Vote duluuu

Terus selipkan comment😆😆












































"Hei, Jinhye Eomma~"

Kalimat itu bagai bergema di telingaku, sekarang ini yang kulihat hanya lelaki yang seakan-akan diberi efek blur pada wajahnya.

Ting ting ting~ terdengar suara dentuman sendok di permukaan gelas berisi teh yang masih berasap yang tiba-tiba sudah ada di depanku.

"Siang bolong mabuk, mbak?" Kata lelaki blur itu. Karena aku masih saja kedip-kedip tidak jelas sambil melekatkan mataku ke wajahnya untuk memastikan siapa dia gerangan, dia pun semakin terkekeh. "Minum nih." Lanjutnya sembari menyodorkan minuman yang dibuatnya tadi.

BYUR!

"Ini caranya nyadarin dia kalo mabuk. Bukan gitu." Terdengar suara bass menyebalkan seorang lelaki yang tiba-tiba muncul dari belakang lelaki blur tadi dengan jari menunjuk ke minuman yang disodorkan oleh si pria blur. Aku yang masih gelagapan karena diguyur air dingin pun menarik kemeja lelaki yang telah mengguyurku tadi dan mengelap wajahku dengan kemeja itu.

"Bisa nggak sih nggak bikin malu?!" Bentakku pada lelaki yang mengguyurku tadi, Namjoon Oppa.

"Beruntung aku nggak guyur kamu pake teh panas ini!" Balas Namjoon Oppa lalu meminum teh yang dibuat oleh lelaki blur tadi yang ternyata adalah Seokjin! Gila. Aku malu bukan main. Tapi apa? Jinhye Eomma?!

"Cuacanya lagi dingin, yakali kamu guyur adikmu pake air es. Dia bisa sakit." Kata Seokjin mengerutkan wajahnya pada kakakku.

"Cih, salah siapa berani-beraninya nemuin adikku. Beruntung aku guyur dia bukan Hyung, lagian rumahnya deket, gausah manja." Tatap Namjoon padaku sinis.

Aku mendengus keras lalu berdiri dari kursi menuju kamar Namjoon. Daripada melewati 2 rumah lebih baik melewati 2 ruangan kan, hohoho.

"Maafin aku, Soo. Kamu jadi basah." Kata Seokjin sambil menoleh ke arahku. Akupun menoleh ke arahnya lalu disambut telapak tangan Namjoon yang mendarat di mataku dan Seokjin supaya kami tidak bertatapan. Sekali lagi ini penderitaan karena tau ada orang tampan tapi tidak bisa menikmatinya. Sial.

Aku masuk ke kamar Namjoon Oppa dan meletakkan ponselku di nakas samping ranjangnya lalu mengganti bajuku dengan kaosnya yang sebenarnya kedodoran.

Drrrrttt... drrrtttt...

Jennie♡ is calling...

Aku segera mengambil ponselku di kasur dan mengangkat telfon Jennie.

"Halo, Chagi~ lagi apa?" Kata Jennie dengan nada menjijikkan.

"Chagi jidatmu! Jijik." Bentakku pada Jennie. Padahal biasanya dia yang judes kepadaku, pasti kali ini ada maunya.

"I-ini siapa?" Jawab Jennie pelan.

"Kau ini kenapa? Emang siapa Chagi-mu?! Mau minta apaan?!" Tanyaku judes pada Jennie yang bertingkah aneh.

"I-ini HP-nya Namjoon Oppa kan?" Jawabnya gemetar lalu ia mematikan telfonnya sedetik sebelum aku menjawab perkataannya.

Aku menatap handphone yang ada di tanganku sekarang ini sampai wallpapernya muncul menjadi foto Namjoon bersama Yoongi dan Hoseok. Ah, aku baru ingat! Handphone-ku bentuknya sama persis dengan Namjoon Oppa karena dia yang membelikanku. Lagian kenapa nama Jennie di kontaknya sama persis dengan kontakku. Tapi setelah dipikir-pikir, biasanya dia tidak pernah se-alay ini kalau punya pacar, dia tidak pernah memberinya emoticon atau apapun untuk kontaknya, tapi Jennie♡?

Tidak lama kemudian nada dering ponselku yang ada di nakas terdengar.

Jennie♡ is calling...

Kebetulan sekali? Setelah memastikan kalau itu adalah ponselku, aku mengambilnya dari nakas lalu mengangkat telfon Jennie.

"Hks.. hks.. Jisoooooo!!! Aku mau curhaaaattt cepetan kesiniiiii!!!" Katanya sudah sesenggukan dan langsung mematikan telfonnya sebelum aku menjawabnya. Memangnya aku tau dia ada dimana?! Dasar aneh.

Aku kembali mengirim pesan pada teman harga matiku itu,

Kamu dimana? Kenapa nangis? Aku kesana~

Sent.

Akupun beranjak dari kamar Namjoon untuk menuju rumahku dan bersiap-siap menuju Jennie. Saat aku keluar, aku tidak mendapati wajah tampan Seokjin di ruang tengah, 'Jangan-jangan Namjoon Oppa ngusir dia? Atau jangan-jangan nonjok dia?!' Pikiran itu muncul tiba-tiba di otakku. Ah, sekarang yang paling penting adalah Jennie. Kenapa lagi anak itu menangis.

Ceklek~ aku keluar dari rumah Namjoon Oppa

Bip~ 1 message received

Di depan rumahmuㅠㅠ

From: Jennie♡

Depan rumahku?! Aku perlahan menengokkan kepalaku ke kiri, dimana pintu rumahku berada. Benar saja Jennie sudah berdiri tegak di depan rumahku dan sekarang menatapku dengan ekspresi terkejutnya.

"K-kamu, ngapain keluar dari rumah Namjoon Oppa?" Tanya Jennie setengah bergumam. Aku yang juga terkejut masih mematung di hadapannya.

"K-kenapa rambutmu basah? Kenapa kamu pake bajunya Namjoon Oppa?" Tanya Jennie semakin menjadi-jadi.

"Heh, kamu mikir apa?" Kataku meninggikan suara.

"Wah, jadi cewek yang tadi bareng Namjoon Oppa itu kamu?!" Katanya dengan ekspresi terkejut lalu ia tersenyum sinis padaku. "Bisa-bisanya, Soo. Aku kira kamu temenku." Katanya lalu memalingkan tubuhnya dengan cepat hingga rambutnya yang tergerai di belakang terjatuh di pundaknya.

Aku baru menyadari kebodohanku. Aku baru ingat kalau dia tidak tau aku adalah adik Namjoon. Dia pasti berfikir liar sekarang. Aku segera mengejar Jennie yang sekarang ada di depan lift.

"Jen, aku itu..."

"Tau ah, Soo. Aku kecewa sama kamu, sama kalian." Jennie memotong kalimatku dengan dramatis.

"Aku adi..."

"Diem! Aku nggak mau dengerin penjelasanmu!!" Lagi-lagi dia memotong kalimatku semakin drmatis lagi. Kenapa dia tidak memberiku kesempatan bicara?! Aku menarik lengan Jennie kasar agar mau menghadapku, tapi tiba-tiba ia mengangkat tangannya dan dengan cepat akan mendarat di pipiku, otomatis aku memejamkan mataku, namun...
.
.
.
.

END CHAPTER 14~
TBC!^^

Tambahin Vote&Comment nya dong, biar aku semangat ngetik:')

Yang baca jangan lupa vote yaa kalo bisa comment juseyoo♡

Daylight (JinSoo Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang