[Chef] Bloody Night

157 18 55
                                    

Tittle : Bloody Night

Cast :

· Mark (NCT)

· Yeri (Red Velvet)

Author : RoxyRough 

Genre : Thriller

Rating : PG 17

Leght : Ficlet

Disclaimer :

-This story belong to me, but characters belong to their agency and parents. OOC and typo(s) detected.-

.

.

.

"Hey oper bolanya!"

DUK... DUK... SYUP!

BRUGH!

...

"Bodoh! Kubilang oper padaku!" geram lelaki itu lagi sambil menggerutu, "buka matamu saat bermain."

"Aku hanya terpeleset sedikit mengapa kau berlebihan," balas lelaki satunya, "dan aku memang sipit, dasar sial!"

"APA KAU BILANG?!"

"Baiklah cukup! Tolong hentikan perdebatan tidak berguna kalian sekarang juga."

Mark mencengkram pundak kedua anak lelaki tadi dengan dua tangannya. Sebagai kapten tim, dia tidak mungkin hanya diam saja melihat pertengkaran dari anggotanya. Berbeda dengan anggota lain yang terlihat tidak peduli dan lebih memilih untuk berteduh di selasar lapangan. Menghindari terik matahari yang sedang naik. Mungkin karena udara panas juga yang membuat anak-anak itu lebih sensitif satu sama lain.

"Aku yang akan mengambil bolanya jadi hentikan," tegas Mark lalu menoleh pada anggotanya yang lain, "kita akan lanjut latihan setelah aku kembali."

Mark berlari untuk mengambil bola yang terlempar. Kakinya menapaki tangga menuju sebuah kelas yang diyakininya sebagai tempat dimana bola itu berada.

"Huk..."

Dia terhenti pada satu ruangan di ujung selasar, dan itu adalah kelasnya sendiri. Sedikit menguntungkan pikirnya karena saat ini adalah jadwal pelajaran biologi bagi kelasnya yang artinya semua murid diharuskan untuk ke laboratorium. Hanya tim basket yang diberi dispensasi untuk tidak mengikuti pelajaran karena sebagai perwakilan dari sekolah untuk lomba besok.

Akan tetapi di ruangan itu tidaklah kosong.

"Kim... Yerim? Apa yang sedang kau lakukan?"

Mark melirik sebuah benda seperti serbuk yang dibungkus dengan plastik transparan kecil. Beberapa isinya terlihat tercecer di atas meja begitupun di tangan Yerim. Mark meneguk ludah perlahan. Pandangan mereka bertemu dalam keadaan sunyi.

"Kapten! Apa kau sudah menemukan bolanya?"

Mark tersentak mendengar panggilan temannya dari luar. Dengan segera dia memfokuskan diri lagi untuk mencari bola dan untunglah pandangannya langsung menangkap benda bundar itu di samping pintu kelas. Lelaki itu pun langsung mengambilnya lalu berbalik badan, meninggalkan tempat itu tanpa sepatah kata.

***

3 hari sudah berlalu semenjak sorak sorai kemenangan dari tim basket sekolah Mark, sekarang ia sudah kembali ke rutinitasnya sebagai siswa SMA biasa. Namun pikiran Mark terus berputar pada kejadian 4 hari yang lalu. Tepatnya hari dimana dia bertemu dengan Yerim dalam keadaan yang sangat aneh. Sempat terlintas pikiran buruk di otaknya tapi lelaki itu menghalaunya.

#2: A Lingering Touch and Welcoming SignsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang