Title : Endless Horizon
Author : Rices_friedtofu
Genre : Romance, Drama, Thriller, Yaoi, Historical
Rating : M rated for mentioning drug use
Disclaimer : BTS's Park Jimin and Kim Taehyung are belongs to GOD, themselves, their family, BIGHIT Ent., and last but not least their fans as well. This story is mine, just that.
Recommendation song : Bandari – Endless Horizon; Mpi CASG – Call Your Name; V Rapmon – 4 O'clock
Warning : YAOI. HISTORICAL (latar Dinasti Qing pertengahan abad 19, Kanton). Don't take it too seriously. ALMOST PLOTLESS.
1453 words story here>< 2 words for title><
---
Rice's Friedtofu, 2017 © Flow de Mémoire
---
Dua puluh tiga tahun hidup Kim Taehyung adalah keberadaan ilegal di tanah Kanton. Lahir dari pasangan keturunan Korea yang berdagang di pelabuhan—sembari memenuhi candu yang sengaja dijejalkan bangsa Inggris—dalam konteks yang ilegal pula. Hidup Kim Taehyung adalah ilegal. Titik. Tak ada alasan untuk menyanggahnya.
Pemuda itu mengisap rokoknya, memenuhi paru-paru dengan aroma tembakau. Matanya terpejam khidmat ketika kepalanya secara refleks bersandar pada sebuah dinding beton di pelabuhan Kanton. Taehyung mengembuskan asap rokoknya, baru akan mengisapnya lagi andai saja sebuah tangan tidak menghentikannya.
Dirinya membuka mata, langsung berdiri tegak mendapati orang yang ditunggunya hingga sinting akhirnya kembali menginjakkan kakinya di Cina. "Kupikir kapal dengan bendera Inggris itu akan sampai seabad lagi." Dengan dagunya, Taehyung menunjuk kapal yang sudah berlabuh dengan beberapa orang asing mulai turun dari kabin bersama angkutan opium mereka. "Dan omong-omong, halo, Jim."
***
Taehyung tidak tahu kenapa akhirnya bisa sedekat ini dengan seorang prajurit Inggris yang menyelundupkan opium—demi keinginan egois bangsa Eropa menguasai perdagangan di Cina. Hatinya terus bertanya, salahkah?
Ketika Taehyung sekarat membutuhkan ganja, meraung-raung meminta agar perih di setiap senti tubuhnya segera hilang, babak belur ditendangi penyelundup lokal dengan alasan Inggris belum mengirimkan barang—Taehyung hampir mati sakaw.
Sebuah kapal dengan bendera Inggris datang, Taehyung masih terlalu muda kala itu, berlari terseok menuju prajurit-prajurit kulit putih yang mengangkut paket opium. Lagi-lagi, mengemis.
Hari itu, Taehyung bertemu penyelamatnya. Pemuda berbalut seragam prajurit, dengan senyum malaikat dalam diam merogoh sakunya dan memasukkan dua butir tablet putih ke dalam mulut Taehyung. "Barusan gratis, tapi selanjutnya kau harus membayar, mengerti?"
"Terima kasih."
Kemudian keduanya menjadi dekat—bahkan Taehyung memanggilnya Jimin. Bagi Taehyung, panggilan sederhana itu mengingatkannya pada rumah yang tak pernah dipijaknya. Korea. Terutama nampaknya Jimin tidak keberatan, jadi Taehyung terus memanggilnya dengan nama itu.
Jarak terus terpangkas hingga menjadi tanpa spasi. Di senja kala langit memancarkan cahaya jingga, Jimin menggenggam erat sela jemari Taehyung. Berkata bahwa dirinya akan kembali ke Inggris tanpa tahu kapan akan ditugaskan lagi ke Cina—kendala berikutnya adalah tugas Jimin tidak selalu ditempatkan di Kanton, mungkin bisa saja di Danshui, Hankou, bahkan Nanjing. Sementara Taehyung hidup di Kanton tanpa berpindah—pekerjaannya adalah buruh pedagang di Kanton, pindah ke pelabuhan lain berarti kehilangan pekerjaan. Singkatnya, tidak memiliki uang untuk membeli ganja—yang ada di kepala seorang pecandu seperti Taehyung hanyalah cara untuk mendapatkan obat ilegal yang sudah dilarang secara langsung dan tegas oleh Kaisar.
KAMU SEDANG MEMBACA
#2: A Lingering Touch and Welcoming Signs
FanfictionSatu tahun telah berlalu. Dua belas bulan telah terisi dengan berbagai kisah yang berbeda. Senang, sedih, tawa, tangis, telah terukir--membekas dengan begitu indah dalam diri masing-masing. Dan Flow de Memoire masih akan terus mencoba memberikan kis...