soohyuk

128 26 5
                                    

Esoknya Soohyuk kembali ke rumah Mei.

"Sudah kau temukan rumah Lee Jae Sik lainnya?" tanyanya kala Mei sedang sibuk dengan komputernya.

"Belum, tapi aku menemukan sesuatu." sahut Mei. Ia masih sibuk dengan komputernya, sampai ia menunjukkan sebuah data diri seorang pria pada Soohyuk. Soohyuk mendekat, menelisik isi data diri tersebut.

"Bukankah ini mantan mata-mata Falcon? Dia keluar saat aku masuk kan?" Soohyuk memicingkan mata.

"Mungkin. Kau mengenalnya?"

"Cukup mengenalnya untuk tahu bahwa bisa saja ia memata-mataiku sekarang." Soohyuk mengemas barang-barangnya dan bersiap untuk pergi.

"Aku belum bisa menemukan sejak kapan ia bekerja pada Lee Jae Sik. Dan ... semoga saja kau tak jadi korban mata-matanya, Wonho."

"I'm not Shin fucking Wonho, you goddamn idiot pig." ketus Soohyuk. Ia memakai sarung tangannya dan berlalu pergi.

Mei menggaruk tengkuk. "Ya ... maafkan aku, Soohyuk. Aku lupa!"

Soohyuk menancap gas menuju rumah kawan lamanya, Ahn Chan Young, yang mengejutkannya bekerja pada Lee Jae Sik sialan itu. Apakah Chanyoung juga akan ditipu? Kenapa harus Chanyoung? Apa yang harus Soohyuk lakukan padanya nanti? Persetan.

Ia memarkir motornya persis di depan pintu rumah Chanyoung dan masuk begitu saja. Chanyoung yang sedang menonton tv pun terkejut oleh sosok Soohyuk yang tiba-tiba datang. Soohyuk langsung meraih punggung Chanyoung dan menyeretnya ke belakang sofa, kemudian menindihnya di lantai.

"Kau bekerja pada Lee Jae Sik?" ia bertanya langsung pada intinya.

"K-kenapa kau tiba-tiba ke sini? Ada perlu apa?" jawab Chanyoung yang nampak ketakutan.

"Aku perlu menanyaimu tentang Lee Jae Sik." Soohyuk mengeluarkan sebuah pistol dari tasnya.

Chanyoung mendelik kaget. "A-aku ti ... tidak tahu apapun!"

Soohyuk menarik pelatuk pistolnya lantas mengarahkan moncongnya pada dahi Chanyoung. "Apa kau memata-mataiku?"

"Demi Tuhan, tidak!"

"Tidak perlu bawa-bawa Tuhan! Jawab aku dengan jujur!!!" bentak Soohyuk mulai kesal.

"Tidak, Soohyuk! Aku sungguh tidak memata-mataimu!"

"Tapi kau bekerja pada Lee Jae Sik, kan?!"

Chanyoung terdiam. Tubuhnya gemetar.

"Jawab aku, tuli!!!" Soohyuk menembakkan satu peluru pada pintu di seberang kanannya.

"Ya! Ya! Ya, aku bekerja pada Jae Sik!"

"Di mana dia sekarang?!" Soohyuk kembali mengarahkan moncong pistolnya pada dahi Chanyoung, namun Chanyoung tak menjawab.

Terlanjur berang, Soohyuk beranjak dan menyeret Chanyoung ke dapur. Ia menjatuhkan Chanyoung kasar ke lantai, kemudian meraih pisau dan kembali menindih Chanyoung. Ia menggoreskan pisau tersebut pada lengan Chanyoung hingga mencucurkan darah. Chanyoung memekik kesakitan.

"Di mana Jae Sik keparat itu sekarang?!" bentak Soohyuk.

"Aku tidak tahu!!!"

Soohyuk menancapkan pisaunya pada telapak tangan Chanyoung, kemudian meraih pistolnya dan mengarahkannya pada dahi pria itu. Pekikan Chanyoung membuat darah Soohyuk semakin mendesir dan gemas.

"Bos bajinganmu itu telah membuatku membunuh Falcon!!! Sekarang katakan di mana dia?!"

"Sungguh aku tidak tahu di mana dia, Soohyuk!!! Kumohon, jangan bunuh aku!"

Soohyuk meletakkan pistolnya, kemudian mencabut paksa pisau yang menancap di telapak tangan Chanyoung. Darah menggenang membuat Chanyoung tak berkutik. Soohyuk menancapkan kembali pisau tersebut pada bahu Chanyoung.

"Apa kau membantu Jae Sik memata-matai Falcon?" Soohyuk berbisik di dekat telinga Chanyoung.

Chanyoung menggeleng.

Soohyuk menjauhkan kepalanya. Ia mencabut pisau di bahu Chanyoung, menancapkannya pada bahu satunya. Chanyoung memekik keras.

"Apa kau membantu Jae Sik memata-matai Falcon?!" bentak Soohyuk.

"Tidak!!! Aku bersumpah, tidak!!!"

Soohyuk mendecak kesal. Ia meraih pistolnya. "Dasar tidak berguna."

DOR

Satu peluru lolos menembus dahi Chanyoung. Soohyuk beranjak kemudian pergi mengambil ponselnya dan menghubungi Mei.

"Dia tidak tahu apapun." ucapnya.

"Kau membunuhnya?" tanya Mei.

"Tidak kok."

"Jangan bercanda, Soohyuk."

"Tidak. Aku bukan pelawak."

"Sialan."

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

[TBU] Alter [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang