soohyuk

112 26 1
                                    

Sejak kemarin Soohyuk sengaja begadang setelah mendapat telepon dari Mei yang mengatakan bahwa gadis itu tengah mengawasi beberapa nama yang nampaknya masih aktif mengontak Lee Jae Sik. Seperti janjinya, Mei menghubungi Soohyuk lagi pagi itu.

"Nam Sang Gyun baru saja mengontak Jae Sik. Mereka berbicara cukup lama, tapi aku tak yakin." ujarnya.

Soohyuk bergegas mengemas barang-barangnya. "Perlu ku ambil ponselnya?"

"Silakan saja."

Panggilan diputus. Soohyuk segera melesat pergi ke alamat Nam Sang Gyun. Jadi misi kali ini adalah mengambil ponsel Sanggyun? Setidaknya ia tak perlu meladeni anak kucing seperti kemarin. Sesampainya di rumah Sanggyun ia segera masuk. Sanggyun terkejut ketika seorang pemuda asing masuk ke rumahnya tanpa permisi.

"Kau siapa?" tanyanya.

Soohyuk mendaratkan pukulan keras yang langsung mematahkan hidung Sanggyun. Pria itu tersungkur sambil mengeluh kesakitan. Soohyuk menarik punggungnya.

"Di mana Lee Jae Sik?!" gertaknya.

"A-aku tidak tahu maksudmu! Kau ini siapa?!"

"Kau baru saja menghubunginya, kan? Katakan di mana dia!"

"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan!"

Soohyuk meninju Sanggyun lebih keras dari sebelumnya. Sanggyun yang jatuh tersungkur tak membalas. Ia merangkak menuju meja di dekat mereka. Soohyuk membiarkannya sesaat, sampai sadar bahwa Sanggyun hendak meraih ponselnya. Ia langsung menginjak dan menendang betis Sanggyun bertubi-tubi. Ia juga menginjak punggung Sanggyun, kemudian menjambaknya kasar.

"Jangan bersusah payah menipuku, bajingan." bisiknya. Ia menghempaskan kepala Sanggyun keras-keras ke lantai.

Soohyuk menyeret kaki Sanggyun ke dapur. Sanggyun yang tak mengerti situasi hanya bisa meronta berusaha kabur. Soohyuk menginjak punggung Sanggyun agar pria itu tak kabur selagi ia memakai sarung tangannya. Ia kemudian beranjak untuk menggapai pisau dapur yang cukup besar, tapi Sanggyun merangkak pergi. Soohyuk segera mengejarnya dan menancapkan pisaunya pada betis Sanggyun, lantas menyeretnya kembali. Ia mencabut pisaunya, dan darah mengucur dari sana. Ia menjambak Sanggyun, menempelkan pisaunya pada leher Sanggyun.

"Di mana Lee Jae Sik?" bisiknya tepat di samping telinga Sanggyun.

"Aku tidak tahu." balas Sanggyun dengan napas memburu.

"Di kawasan mana saja rumahnya?"

"Yang kutahu hanya di Itaewon dan Anyang."

Anyang ...

Soohyuk menggoreskan pisaunya. "Apa yang tadi kau bicarakan dengannya?" ujarnya.

"Tidak ada. Tn. Lee hanya bilang bahwa dia belum bisa menemuiku. Itu saja!"

"Jangan bohong!!!"

"Aku serius! Tak ada lagi! Kami membicarakan anakku!"

Soohyuk mendecak. Ia menempelkan kepala Sanggyun ke lantai, lalu meletakkan pisaunya dan meraih pistol. Sanggyun melirik, mencoba melepaskan diri sekali lagi.

"Apa yang kau lakukan?! Jangan bunuh aku!!!" pekiknya.

Soohyuk menarik pelatuknya. "See ya in hell." tuturnya.

DOR

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

[TBU] Alter [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang