12

86 15 0
                                    

Motor Yoongi berhenti di sebuah rumah yang cukup besar. Aku pun turun terlebih dahulu dan menunggu Yoongi yang kini berjalan menghampiriku dan langsung menyambar jari tanganku untuk dikaitkan dengan jari tanganya memasuki rumahnya.

Hubunganku denganya memang palsu, tapi aku membantunya tulus tanpa alasan apapun walau dari awal aku berfikir bahwa aku membantu Yoongi karena melihat Mina, tapi sesungguhnya aku memang tulus membantunya, Mina hanyalah dorongan tambahan yang membuatku lebih gencar membantunya.

Entahlah, saat aku melihat yoongi waktu perjodohan itu, aku merasa ada sesuatu yang terjadi padanya. Aku memang tidak bisa melihat sesuatu itu dengan jelas dimatanya, tapi aku dapat merasakanya.

Aku berjalan berdampingan denganya, dari sini, aku bisa merasakan bahwa Yoongi tidak nyaman dengan permintaanku yang satu ini, namun bagaimana lagi aku melakukanya juga untuk kepentinganya.

Seorang ahjumma kini menyambut kami ramah, kemudian mengantarkan kami ke ruang tamu. Orang tua Yoongi ternyata sudah menunggu kami di ruangan yang cukup luas itu, aku berpikir mungkin saja Yoongi sudah memberitahukan kabar bahwa aku ingin menemuinya setelah melihat orang tuanya. kami pun duduk bersebrangan dengan orang tua Yoongi. ibunya menyambut kami dengan tatapan lembut dan senyum yang hangat sedangkan ayahnya hanya menampilkan raut datarnya dengan tak bersemangat. Aku kini menebak sikap datar yoongi adalah warisan ayahnya.

"Apa yang ingin kau bicarakan" Tanya Tuan Min tanpa basa-basi, Aku tersenyum lembut.

"Saya berbicara disini untuk meminta anda untuk membatalkan pertunangan Yoongi" Ucapku tenang.

"Kau pasti tau jawabanku bukan? Aku tidak akan membatalkanya" Sena tersenyum lagi lalu melirik Yoongi yang kini mulai gelisah namun berusaha tetap memasang muka datarnya. aku mengeratkan genggamanku padanya memberikan sedikit kekuatanku pada Yoongi, seketika ia menoleh ke arahku setelah merasakan genggamanku yang menguat padanya, aku tersenyum padanya bahwa semuanya akan baik-baik saja lalu aku beralih menatap Tuan Min yang masih menampilkan wajah datar seriusnya.

"Saya tau ini sulit untuk anda, Tapi bisakah anda sedikit memikirkan perasaan Yoongi"

Aku mengajukan pertanyaan seperti itu bukan tanpa sengaja, aku hanya penasaran saja apa masalah sebenarnya antara Yoongi dengan orang tuanya. kulihat Ibu Yoongi kini menundukan kepalanya mendengar ucapanku, tapi tidak dengan Ayahnya yang masih tetap menampilkan wajah datar itu sampai saat ini.

"Tidak, Aku tidak akan pernah membatalkanya!" Pernyataan tegas Tuan Min sukses membuat kami semua beralih menatapnya.

Ah dia lebih memilih perusahaanya ternyata

"Baiklah, jika anda tetap tidak bisa membatalkanya, saya sendiri yang akan membatalkan pertunangan itu" Ucapku tenang, Yoongi kini beralih menatapku.

apa yang difikirkanya, dia tidak akan membawaku kabur kan?-Yoongi

Setelah mendengar apa yang difikirkan Yoongi padaku, aku ingin tertawa saat ini, aku suka menatap matanya yang terlihat lucu ketika kebingungan namun aku urungkan karena memang ini bukan waktunya bagiku aku tertawa.

Sial dia menertawakanku lagi!-Yoongi

"Saya tidak akan membawa kabur putra anda Tuan Min"

"Saya akan pastikan acara itu tidak akan pernah dilaksanakan, namun jika memang tetap akan dilksanakan saya jamin tidak akan berjalan lancar" Tuan Min menatapku tajam, Aku tau Tuan Min kini merasa sedikit terancam saat ini.

It's me[Min Yoongi~Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang