Yoongi menyingkir berpindah tempat setelah melihat Namjoon mulai mendekati Sena.
"Jangan menangis" Ucap Namjoon dengan suara yang sedikit bergetar.
Kedua tanganya kini ia ulurkan untuk merengkuh tubuh yang terlihat kuat diluar namun sangat rapuh didalamnya.
"Stttt jangan menangis lagi, Oppa mohon" Sena menggeleng disela tangisnya.
"Tidak, Ini semua karena aku Oppa"
"Sttt"
Semua orang yang berada di ruangan itu kini tahu gadis itu sangat rapuh. Tuan Kim menunduk ikut menangis namun tidak terisak. ia tahu jalanan terjal yang gadis itu alami sejak dulu, bahkan ia tahu bagaimana Sena bangkit dari rasa traumanya sejak penculikan yang pernah ia alami sebelumnya saat masih kecil, walaupun anaknya ikut terseret waktu itu tapi Seokjin tak sampai mengalami trauma yang dialami Sena dulu. bahkan setelah penculikan itu usai ia harus mengikuti berbagai pelatihan keras yang harusnya tidak mesti ia melakukanya sebagai seorang anak perempuan yang masih sangat kecil.
Sena menggeleng lagi dalam dekapan kakak sepupunya itu.
"Apa lagi yang harus kulakukan Oppa? kenapa semuanya pergi karena aku, kenapa?" Pukulan kecil itu terus diterima namjoon dibagian dadanya.
"Kenapa aku tidak mati saja waktu kecelakaan itu, Kenapa Oppa? Kenapa?"
"Sttt jangan seperti ini Sena-ya, tenanglah"
"Oppa disini" Lanjutnya, Sena kembali menggelengkan kepalanya.
Sena terlelap setelah lama menangis, Namjoon segera membaringkanya di brangkar rumah sakit lalu memberi kode pada semuanya untuk meninggalkan ruangan agar sena bisa beristirahat dengan tenang, namun Yoongi menggeleng ia tidak ingin pergi sejengkal pun dari Sena dia sangat mengkhawatirkanya. Semua diam-diam tahu Yoongi menaruh hati pada Sena. Namjoon akhirnya mengangguk lalu berbalik keluar dengan disusul tiga orang di belakangnya. sebelum melewati Yoongi, Hoseok menepuk pundak Yoongi pelan namun tak ada tanggapan dari Yoongi, ia tetap saja menampilkan wajah datar khasnya yang sebetulnya sangat menyebalkan.
Dalam tidurnya ia bermimpi, Baekyun memegang tanganya, Sena menangis tersedu-sedu. sena berkata jangan pergi! Kumohon!. sena menangis dengan kerasnya saat baekyun melepaskan tanganya dan ia ulurkan untuk mengusap air mata sena lalu tersenyum lembut dan pergi, Sena menangis dalam tidurnya, Air matanya mengalir.
Yoongi ternyata memperhatikanya sejak tadi.
Seketika tangisan itu berhenti saat otaknya terlintas fikiran untuk mengejar Baekyun. dengan cepat Sena terbangun dari tidurnya, Kemudian dengan kasar pula Sena segera mencabut jarum infus yang sejak tadi menancap di punggung tanganya lalu dengan gerakan cepat menghapus aliran sungai yang tanpa sadar berhasil dibuat olehnya.
"Apa yang kau lakukan?" Ucap Yoongi beranjak dari duduknya menghampiri Sena.
"Kau mau kemana?" Tanya Yoongi lagi. Sena tetap diam tanpa berniat menjawab pertanyaan Yoongi. Yoongi melayangkan tanganya memegang tangan sena erat.
"Lepaskan" Ucap Sena dingin.
"Apa yang akan kau lakukan?" Kekeuh Yoongi dengan masih erat memegangi pergelangan tangan Sena. Sena mulai meringis karena aksi memberontaknya, Yoongi makin mengeratkan genggamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's me[Min Yoongi~Complete]
Fiksi Penggemar#[Revisi]Banyak chapter di private Sena berusaha membantu Yoongi atas perjodohan dari orang tuanya. namun Yoongi tidak mengetahui bahwa Sena berada dalam bahaya karena incaran pamanya untuk mendapatkan perusahaan yang telah diwariskan padanya. "Mena...