23

97 11 0
                                    

Hoseok menepuk bahu Yoongi dengan lembut seraya berusaha menenangkan pemuda itu, walaupun tidak dipungkiri dirinya pun sama seperti Yoongi saat ini.

"Maaf..Aku gagal melindunginya" Ucap Yoongi lirih dan menunduk kemudian menggigit bagian dalam bibirnya untuk menahan isakanya yang segera ingin keluar dari mulut manisnya. Karena Sena terluka memang saat bersamanya jadi ia merasa ini memang sepenuhnya salah dirinya.

"Tidak Yoon ini semua salahku" Hoseok terdian kemudian ia ikut menundukkan pandanganya.

"Salahku karena seorang kakak yang tidak bisa melindungi adiknya dengan baik" Ada beberapa jeda sebelum Suara Hoseok terdengar mulai bergetar.

"Ini juga salahku yang tidak bisa melakukan apapun padahal ayahku yang berada di balik semua ini" Hoseok menangis dalam diamnya, ia tak peduli bila Yoongi kini dapat melihatnya.

Dalam keadaan normal pasti Yoongi akan menertawakan Hoseok namun berbeda hal dengan keadaan yang sekarang terjadi mereka sama-sama sedang menyalahkan diri mereka masing atas terlukanya seorang gadis yang sama-sama mereka sayangi bernama Jung Sena.

Seseorang terlihat berjalan menghampiri Hoseok maupun Yoongi. langkahnya yang tergesa menandakan bahkwa sang tubuh ingin segera sampai ke tempat tujuanya.

"Bagaimana keadaanya?" Tuan Kim menyuarakan kegelisahanya.

Hoseok hanya menggeleng sebagai jawaban, Tuan Kim kini tertunduk sedih. Entahlah perasaanya mengatakan ini semua bukan hal yang baik ia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi namun ia segera menampiknya ia berharap semuanya akan baik-baik saja.

Suasana di koridor rumah sakit besar itu hening. tidak ada yang memulai pembicaraanya. semua masih menunggu dokter yang sedang menangani Sena di dalam sana. semua terlihat gelisah di tempatnya masing-masing.

Sena di ruangan operasi kehilangan denyut jantungnya. Tim dokter melakukan tindakan penyelamatan untuk mengembalikan denyut jantung Sena menggunakan alat kejut. Satu kali..dua kali..tiga kali..sampai enam kali denyut jantung itu belum juga kembali.

Semua masih menunggu di luar ruang operasi dengan cemas. Namjoon kemudian datang dengan berlari sangat tergesa menghampiri mereka.

"Bagaimana?" Sambar Namjoon cemas, Tuan Kim menggeleng dan semua masih terdiam larut dalam fikiran mereka masing-masing.

Kemudian terdengar ada yang memanggil nama Jung Hoseok, dia dokter yang bertanggung jawab di rumah sakit itu. Hoseok dengan segera menghampirinya dan menanyakan kabar Sena.

Dokter itu mengatakan bahwa saat ini operasi masih berlangsung dan pasien dalam keadaan kritis sekarang dan secepatnya membutuhkan donor darah.

Begitu pula dengan yang lain mendengar dari jauh mereka semakin cemas. Yoongi yang sedari duduk kemudian bangkit ikut menghampiri sang dokter dan menyodorkan dirinya untuk mendonorkan darahnya untuk Sena. semua pun tak mau kalah dengan tindakan Yoongi dan juga segera meminta pengecekan secepatnya.

Setelah pengecekan, Ternyata darah yang cocok adalah Namjoon dan Yoongi. Namjoon mengatakan "Cepat ambil darah saya suter" Dan suster pun bergerak untuk proses pengambilan darah namun Yoongi segera menyela "Ambil darah saya saja sus"

Suster perawat yang kebingungan pun akhirnya berkata "Baiklah" setelah menerima persetujuan dari anggukan kecil Namjoon.

Suster membuka pintu ruang operasi dengan dengan Yoongi yang sudah siap sebagai pendonor darah. Yoongi melihat sena yang tengkurap dengan wajah yang sangat pucat tak berdaya dan perlahan dia mulai menitihkan air matanya lagi, seketika dia mengingat perkataan-perkataan gadis itu padanya.

"Tidak peduli betapa kesepiannya dirimu, betapa sulitnya keadaan, maka kau harus bisa melewatinya, Demi dirimu sendiri. Kau mengerti?"

"Aku sangat ingin pergi ke tempat yang paling jauh yang bisa aku tempuh"

"Karena aku secara konstan bertemu denganmu, maka aku benar-benar tertarik. Aku.."

"Aku ingin kau hidup tidak sama seperti cara hidupku"

"Berdamailah dengan hatimu dan juga masa lalumu"

Potongan-potongan kenangan itu membuat Air mata Min Yoongi mengalir semakin deras, dia merasa bersalah telah membuat Sena terseret terlalu jauh masuk ke dalam masalahnya sehingga membuatnya seperti ini yaitu dalam bahaya. Yoongi masih menangis deras namun tidak terisak meminta maaf pada Gadis kecil yang baru saja ia temukan setelah sekian lama dalam tangisnya, "Maafkan aku...maafkan aku..."

Yoongi hendak menyentuh wajah pucat disampingnya. Tapi dia tidak kuasa karena sebuah jarak diantara ranjangnya dan ranjang gadisnya memisahkanya.

Dokter masih berkonsentrasi mengoperasi luka Sena. Yoongi pun dibuat semakin cemas saat suster yang memantau kondisi Sena terlihat panik memberitahukan pada dokter "Dok vital pasien kembali menurun"

Tidak sena-ya..kau harus tetap bertahan - Yoongi

Yoongi terus saja tak henti-henti merapalkan doa di dalam hatinya. ia berharap tuhan mengabulkan doanya dengan menyelamatkan nyawa Sena.

Tuhan tolong selamatkan dia untukku

Yoongi terus mengulang-ulang doanya kepada tuhan. ia jadi teringat saat ibunya juga di operasi. ia hanya sendirian menunggu ibunya diluar ruangan. ayah yang ditunggunya entah kemana tak kunjung datang. Yoongi kecil terus menangis dan merapalkan doanya kepada tuhan agar mau menyelamatkan ibunya, ibu yang sangat dicintainya. namun tuhan berkehendak lain bahwa Min Yoon Seo tidak terselamatkan.

Eomma tolong Yoongi hiks

Tolong yakinkan tuhan Eomma...Tolong yakinkan tuhan agar ia tidak mengambil lagi orang yang Yoongi sayangi, sudah cukup ia mengambil Eomma dari Yoongi jangan gadis ini...Yoongi mohon.

Sedangkan diluar ruang operasi Namjoon masih merasa kalut menunggu proses operasi Sena yang tak kunjung selesai.

"Bagaimana tentang ayahku" Ucap hoseok memecah keheningan yang sedari tadi membelenggu koridor rumah sakit besar itu. pertanyaan yang Hoseok lemparkan pada Namjoon tentu saja membuat semua perhatian orang arahkan pada dirinya sendiri. Namjoon menatap Hoseok sendu sebelum mengangguk lemah.

"Apa kau yakin tidak apa?" Hoseok memainkan kuku-kuku jarinya sebelum menjawab pertanyaan Namjoon lalu bergumam mengiyakan pertanyaan itu.

"Aku tahu ini sangat sulit untukmu Seok, jadi aku ingin memastikanya sekali lagi...Apa kau sudah yakin akan menjadi saksi atas kejahatan ayahmu?" Semua memandang Hoseok dengan sendu.

"Ya aku yakin..Ini memang yang seharusnya aku lakukan sejak dulu untuk menghentikanya" Hoseok mengangkat pandanganya menatap ruang operasi Sena matanya mulai berkaca-kaca kembali. bukankah pemuda itu sangat cengeng untuk ukuran laki-laki? Hoseok menarik nafasnya lalu menghembuskanya lelah.

"Ini demi Sena, Demi ayahku, dan demi diriku sendiri...Maka itu aku yang harus melakukan ini untuk mereka" Hoseok kini menunduk kemudian. kejadian-kejadian yang sena alami sejak kecil kini teringat kembali di otaknya seperti sebuah film yang sedang diputar dihadapanya.

Namjoon menghampiri Hoseok yang masih menunduk. melihat Hoseok yang sangat rapuh Namjoon mulai memeluk Hoseok memberi kekuatanya yang tersisa.

"Aku mengerti, Semua akan baik-baik saja Seok...Aku akan membantumu" Hoseok yang terharu justru menangis di pelukan Namjoon. Namjoon menepuk punggung Hoseok pelan memberikan semangat. Hoseok mengangguk di sela tangisnya.

"Terima kasih Hyeong"

***
Tbc.

It's me[Min Yoongi~Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang