16

81 13 0
                                    

Kelopak mata bulat itu kini sedikit demi sedikit mulai bergerak, kegiatan itu tidak berlangsung lama pasalnya mata bulat itu sudah terbuka sepenuhnya.

"Hana-ya, Kau sudah bangun?"

Gudang tua yang begitu kotor itu kini menjadi keberadaanya, Sena mencoba mengatur nafanya yang mulai memburu karena gemuruh jantung yang berpacu cepat itu membuat rasa penuh kini sangat terasa menyesakkan di dalam dada gadis itu. kepalanya berdenyut hebat, sekelebat bayangan masa kecilnya begitu saja muncul di dalam otaknya. Tetes demi tetes air mata kini meluncur dengan bebasnya, sebenarnya apa yang terjadi pada gadis itu?

"Hana-ya, Kau tidak apa?"

Perasaan takut itu kembali muncul bahkan mulai mendominasi perasaan Sena sekarang, pandangan matanya begitu kosong. lutut kakinya kini ia tekuk, tangan yang terikat itu kini mencoba menggapai rambutnya akibat rasa sakit yang tiba-tiba menderanya. Kepalanya ia benamkan pada lututnya. tangisanya pun pecah seketika.

"Hana-ya kau kenapa"

Nada khawatir seseorang yang kini disampingnya pun tidak mempengaruhinya.

"Appa, Eomma tolong..Sena takut" Racau sena.

Tubuhnya kini bergetar hebat, baekyun panik, ada apa dengan gadis itu. Baekyun terus saja memanggil maupun menanyakan apa saja namun tetap saja gadis itu seperti tuli tidak mendengar apapun. Dengan susah payah baekyun mencoba menyadarkan gadis yang tak henti-hentinya memanggil orang tuanya.

"Hana-ya, Tolong jangan seperti ini, Ku mohon"

Baekyun begitu tersayat melihat Sena dengan keadaan yang bahkan tak pernah dia duga sekalipun.

"Apa yang terjadi padamu?" Suara nya bergetar menahan tangis, Dengan tangan yang terikat itu Baekyun mencoba memeluk Sena untuk menenangkanya.

Suara decitan sebuah pintu besi itu kini menggema di gudang tua itu, sekitar 4 orang kini menghampiri mereka, selembar foto kini berada disalah satu tangan diantaranya. Salah satu dari mereka mendekati Sena yang masih menenggelamkan wajah ayu nya. Dengan sekali sentakkan penculik itu menarik rambut panjang Sena dengan kasar hingga wajah pucat karena menangis itu terlihat begitu jelas. Penculik itu mengangguk tanda benar bahwa mereka menangkap target yang dimaksud.

"Siapa dia?" Tanya penculik yang memegang lembaran foto Sena, Baekyun mengadah dengan tajam.

"Eoh, Bukankah kau.." Penculik itu tersenyum.

"Lumayan" Lanjutnya lagi.

"Siapa kau" Marah baekyun.

"Kau ingin tahu kami?" Penculik itu terkekeh "Akan kuberitahu setelah kalian berdua mati" Mereka tertawa bersama.

"Apa yang kalian inginkan? Uang, akan kuberikan berapa pun dan lepaskan kami" Ucap baekyun tenang menahan amarah, mereka justru tertawa makin keras.

"Sial kita kehilangan jejaknya" Ucap hoseok marah.

Bagaimana ini-hoseok

"Bagaimana dengan Jongkook dan Yoongi?" Lanjutnya lagi.

"Mereka sedang berpencar sekarang"

It's me[Min Yoongi~Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang