"Percayalah do'a yang kamu langitkan tak akan kembali dengan kedaan kosong."
Anna dan teman-temannya kini sedang berada di Aula fakultas, mereka mengikuti seminar yang menghadirkan pembicara seorang politikus muda, alumni dari fakultas Anna beberapa tahun silam."MasyaAllah cerdas banget Kakak itu, jadi pengen ikut nyaleg juga suatu hari nanti." Ujar Kiki.
"Kamu mau nyaleg emang visi misinya apa, Ki ?" Tanya Hani.
"Semua tergantung permasalahan yang ada ditempat aku nyaleg nanti, aku gak bisa jawab sekarang karena aku belum nyaleg juga." Jawab Kiki enteng.
"Nanti kalau kurang meyakinkan pidatonya langsung beri serangan fajar aja, Ki. Nih si Anna pasti setuju dikasih barang-barang gratisan." Timpa Kinah.
"Nanti aku coblos foto Kiki banyak-banyak." Ujar Anna menatap yakin pada Kiki.
"Kalau gitu hangus dong kertas suaranya lebih dari satu tusuk." Jawab Kiki diiringi gelak tawa teman-temannya.
Kinah menepuk pelan pundak Kiki, "Lagian kamu ngikutin orang bukan berasarkan pilihan hati."
"Eh, jangan dipukul, Kin! Nanti bahunya patah pasti langsung ke spesialis tulang dia." Ejek Hani.
Parkiran fakultas tampak ramai berantakan sebab sekarang adalah waktu istirahat makan siang. Kiki dan Hani sudah pulang lebih dulu dengan sepeda motor masing-masing. Kinah yang rumahnya satu arah dengan rumah Anna maka mereka kembali bersama seperti biasa.Saat jalan melintasi mobil-mobil yang ada diparkiran itu, Anna mendapati Ashraf sedang bersenda gurau bersama dosen-dosen muda yang lain. Namun bukan itu yang menarik perhatiannya, tapi wanita yang berada bersama-sama mereka. Nada Oktalana, pembicara di seminar yang baru saja mereka hadiri pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSEN KILLER [RE-UPLOAD]
Spiritual[Highest Rank #2 dalam Spiritual 03-09-2017] Annasya Syafa Nafeeza, seorang mahasiswi di salah satu Universitas ternama di kotanya. Saat-saat memasuki penghujung semester biasanya mahasiswa enggan untuk berlama-lama cenderung bermalas-malasan untuk...